Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Kemenangan atas Rasa Malu dari Pelecehan Seksual

Edisi C3I: e-Konsel 398 - Konseling untuk Korban Tindak Kekerasan Seksual

Pada beberapa kesempatan, saya berbicara tentang topik pelecehan seksual dan rasa malu yang terkait dengannya. Rasa malu adalah bagian yang meluas dari segala bentuk pelecehan atau dosa apa pun. Apa yang telah sangat memengaruhi saya saat saya memikirkan semua ini adalah bagaimana saudara-saudari seiman saya diliputi oleh dosa pelecehan seksual dan rasa malu yang menyertainya.

Dipengaruhi secara Tidak Kentara oleh Rasa Malu

Akhir-akhir ini, saya juga sering memikirkan rasa malu saya sendiri. Saya memiliki kecenderungan untuk menyembunyikan atau menghilangkan rasa sakit saya dengan pengalihan -- tidak bersikap apa adanya terhadap orang lain. Rasa malu membuat saya bahkan tidak bisa beribadah tanpa kesadaran diri.

Rasa malu bersifat universal dan dimulai di taman Eden. Allah menutupi rasa malu kita berulang-ulang, tetapi Kristus menghilangkannya sekali dan untuk semua orang di kayu Salib. Kita memahami itu secara intelektual, tetapi orang-orang yang telah dilecehkan mendengar suara lain -- suara penghukuman dan penghinaan. Rasa malu mereka terasa jauh lebih dalam, dengan mudah bisa memasuki jiwa seperti racun mematikan. Rasa malu mendorong kita untuk menyamar, tetapi dengan pengorbanan yang besar. Kita bisa bersembunyi dengan baik. Allah memanggil kita untuk tidak bersembunyi, meminta kita untuk memperhatikan, "Kamu di mana?"

Membunuh Goliat Rasa Malu

Gambar: Daud dan Goliat

Rasa malu bisa menjadi seperti raksasa. Allah ingin kita menjadi pemenang, tetapi bagaimana kita bisa membunuh Goliat rasa malu? Hanya melalui darah Kristus dan kuasa ilahi-Nya sehingga kita berani bertempur. Kita tidak berani meringkuk atau dalam ketakutan kita mengalah pada allah dari dunia ini. Setan ingin menjauhkan kita dari kebebasan yang terdapat dalam Kristus dan kuasa yang terdapat dalam pengampunan di kayu salib. Kristus membenci rasa malu salib dan membunuh raksasa itu untuk kita.

Bayangkan jika Daud menjatuhkan katapelnya dan lari. Daud diejek, mencoba baju besi yang salah, tetapi kemudian ingat siapa dirinya dan bahwa pertempuran itu bukan peperangannya. Dia tidak sendiri. Dengan mengambil satu batu halus kecil dan keberanian yang terkumpul dari semangatnya untuk Allah, dia menghadapi Goliat, menjatuhkannya seperti pohon redwood raksasa. Namun, dia tidak hanya merobohkannya; dia memenggal kepalanya!

Rasa malu bisa datang dan pergi sampai Anda menguburkannya dan mengampuninya sekali dan untuk selamanya. Pikirkan saja. Bagaimana jadinya jika kita tahu kuasa Allah untuk mengatasi rasa malu? Yesus mengabaikan rasa malu salib, berdarah, dan telanjang. Dan, dalam penderitaan jiwa, Ia menanggung rasa malu kita.

Tidak ada yang merampas pelaku kejahatan dari menghantui kenangan kita atau memiliki jiwa kita seperti pengenalan kita akan semangat Kristus. Kita jauh lebih berharga dari apa yang telah terjadi pada kita. Kita perlu mengarahkan kembali seluruh identitas kita kepada kehidupan-Nya di dalam kita. Kita harus menyelesaikan perjalanan dari taman sampai ke kayu salib, dari terbebani di taman sampai ke menang di kayu salib, mengalahkan kematian dan rasa malu selamanya. Bukan berarti kita akan terbebas dari rasa sakit kita ... tidak harus ..., tetapi rasa sakit itu akan ditebus rasa sakit.

Karena Itu, Tidak Ada Lagi Penghukuman

Gambar: Penebusan

Setan membenci kebenaran ini ... rasa sakit itu bisa digunakan untuk kemuliaan Allah. Setan membencinya dan akan berbohong kepada kita sehingga kita berpaling dari Kristus. Namun, bahkan dosa-dosa masa lalu kita yang paling keji akan ditebus untuk kemuliaan satu-satunya yang layak untuk disembah dan untuk kebaikan kita!

Pikirkan saja kata "penebusan". Kecaman diri kita tidak berguna untuk tujuan yang saleh. Ini adalah tipu daya Setan untuk menjauhkan kita dari kebebasan. Cara yang murah untuk merampok keyakinan mendalam kita dan bahkan belas kasih yang lebih dalam lagi yang memberi kedamaian.

Undangan Pribadi: Dari Korban Menjadi Pemenang

Gambar: Penebusan

Datanglah kepada Kristus, mengaku dosa, menangis, menerima kasih-Nya, dan tinggal dalam Dia. Kasih yang sempurna mengusir rasa takut. Kecam kebohongan, dengarkan suara Kebenaran, dan terima penghiburan dari Roh-Nya. Jangan berikan satu kesempatan untuk puas lagi kepada pelaku kejahatan Anda, Setan. Ingatlah, siapa yang menyembunyikan dosanya tidak akan beruntung, tetapi siapa yang mengakui dan meninggalkan dosanya akan menerima belas kasihan (Amsal 28:13). Jika Anda dilecehkan, Anda tidak membuat diri Anda sendiri jadi malu. Namun, Anda dikuasai oleh rasa malu jika Anda lebih merasa menjadi korban daripada menjadi pemenang dalam Kristus.

Akui segala kepahitan, lepaskan rasa malu, dan berhenti bersembunyi dari Allah. Menyembunyikan diri adalah dosa. Datanglah ke dalam terang. Dia akan mengganti daun ara yang tipis yang membuat Anda terhina dan takut dengan jubah kebenaran. Dia akan menebus rasa sakit Anda -- lama-kelamaan jiwa Anda akan pulih.

Anda akan menjadi instrumen penebusan yang hebat bagi orang lain. Orang lain akan melihat dan memuji Allah. Kami membutuhkan Anda. Keberanian Anda, cerita Anda, dan kerentanan Anda pasti akan digunakan untuk memurnikan dan memberi harapan kepada banyak orang. Allah akan bersinar sekali lagi melalui Anda, dan kemuliaan-Nya akan terungkap melalui celah-celah yang tertinggal sebagai pengingat bahwa kita hanyalah bejana dari tanah liat. (t/Jing-Jing)

Audio: Kemenangan atas Rasa Malu dari ....

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Bible Study Tools
Alamat situs : http://www.biblestudytools.com/blogs/association-of-biblical-counselors/victory-over-the-shame-of-sexual-abuse.html
Judul asli artikel: : Victory over the Shame of Sexual Abuse
Penulis artikel : Biblical Soul Care Harvest Bible Chapel
Tanggal akses : 21 Juni 2017

Komentar