Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Membangun Integritas

Edisi C3I: e-Konsel 404 - Integritas Orang Percaya

Nas Alkitab: (Yakobus 1:19, 22, 23, 26)


"Saudara-saudara yang kukasihi, perhatikanlah ini: hendaklah tiap-tiap orang cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berbicara, dan lambat untuk marah.... Jadilah pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; jika tidak, kamu menipu diri sendiri. Sebab, jika orang mendengar firman, tetapi tidak melakukannya, ia seperti orang yang sedang mengamati wajahnya di cermin.... Jika seseorang mengira bahwa ia adalah orang yang taat beribadah, tetapi ia tidak dapat mengendalikan lidahnya, ia menipu hatinya sendiri. Ketaatannya itu sia-sia."

Integritas adalah karakter yang tepercaya. Karakter yang tepercaya adalah yang melakukan apa yang dikatakannya. Yakobus mengajarkan kepada kita bagaimana mengembangkan hidup yang bebas dari tekanan bersama orang lain dengan memperhatikan lidah kita. Pernahkah Anda berada dalam situasi ketika Anda memiliki informasi yang dapat mengubah hidup untuk disampaikan kepada seorang teman, dan pada saat Anda mulai menyampaikan pesan itu, Anda merahasiakannya/menutup diri, lalu pada akhirnya ketika keadaan menjadi buruk, Anda yang disalahkan? Pernahkah Anda disalahpahami/dituduh secara salah hanya karena Anda menuduh/menunjukkan kesalahan seorang teman untuk memperbaikinya? Apakah seorang teman meminta Anda untuk memercayainya, tetapi pada akhirnya, tidak ada alasan untuk berhubungan dengan orang semacam itu? Saya yakin ada banyak hal yang ada dalam benak Anda saat ini, tetapi saya harap Anda bisa mengaitkannya dengan hal ini.

Yakobus mengingatkan kita bahwa orang-orang yang tidak mau mendengar orang lain sering kali membuat banyak kesalahan, mudah marah, sombong, dan kurang memiliki integritas. Berbicara mengenai hikmat tidak hanya tentang mendidik, tetapi juga memberdayakan pendengar Anda. Kemarahan yang menghakimi orang lain adalah dosa! Itu mengatakan bahwa Anda egois, tidak mau belajar dari orang lain, dan tidak memiliki kemampuan untuk mengajar orang lain.

Lebih baik orang miskin yang berjalan dalam kejujuran daripada orang kaya yang bengkok jalannya. (Amsal 28:6, AYT)


FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Mengetahui kebenaran dan tidak hidup dalam kebenaran adalah dosa dan tidak berintegritas! Hal itu tidak menggambarkan kehidupan Kristen yang diajarkan oleh Yesus Kristus. Hati-hati dengan apa yang Anda katakan kepada orang lain, bagaimana Anda mengatakannya, dan pertimbangkan alasan Anda mengatakannya. Sebagai pemeriksaan, baliklah percakapan dan tanyakan kepada diri Anda; "Jika apa yang saya katakan kepada orang lain dikatakan kepada saya, apakah saya akan menyukainya?" Jika ya, tidak ada yang salah dengan perkataan Anda, tetapi jika tidak, lakukan pada orang lain apa yang Anda ingin dilakukan oleh orang lain kepada Anda! Buatlah perubahan dan lakukan yang benar. Itulah integritas. Itulah kekristenan yang berada pada jalan yang benar.

Ingatlah apa artinya menjadi seorang Kristen. Anda harus bisa menguasai perkataan, tindakan, dan kehendak Anda. Terimalah tanggung jawab atas tindakan Anda. Tidak ada permainan menyalahkan! Dengan peralatan ini, Anda akan mengatasi taktik yang mengganggu dari musuh Anda, menyadari serangan spiritual, mengenali teman sejati Anda, dan menetapkan tujuan dan sasaran Anda.

Pelajari firman itu, dan berdoalah meminta kekuatan dari Allah untuk menerapkannya setiap hari. Selalu sadari bahwa keselamatan bersifat pribadi, dan hanya Anda yang bisa mengerjakannya melalui hikmat, pengetahuan, dan pengertian. Kiranya Allah memberkati Anda saat Anda terus melakukan pembaruan. Amin. Tetaplah kuat!

Ayat hari ini: "Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya dari pada orang yang berliku-liku jalannya, sekalipun ia kaya." (Amsal 28:6) (t/N.Risanti)

Audio: Membangun Integritas

Diterjemahkan dari:
Nama situs : The Living Word Ministries
Alamat situs : https://thelivingwordministries.wordpress.com/2011/08/21/daily-devotional-building-integrity
Judul asli artikel : Building Integrity
Penulis artikel : Pastor Peter Okereke Jr.
Tanggal akses : 24 November 2017

Komentar