Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Aturan-Aturan Tentang Kerahasiaan dalam Konseling Kelompok
Edisi C3I: e-Konsel 184 - Menjaga Kerahasiaan dalam Konseling
Sebagian besar orang sepertinya memahami ungkapan umum, "Apa yang dibicarakan di sini, biarlah tetap di sini." Tetapi mereka mungkin tidak benar-benar memahami kompleksitas ungkapan ini. Oleh sebab itu, penting bagi konselor untuk benar-benar memahami konsep kerahasiaan agar dapat menjelaskannya dengan baik kepada kelompok konseli.
Kerahasiaan boleh dilanggar berdasarkan aturan-aturan dan kode etik tertentu dalam konseling. Para konselor bersertifikat resmi bertanggung jawab untuk menaati prinsip-prinsip tertentu dan harus memberitahu para konseli terlebih dahulu mengapa mereka mungkin harus melanggar kerahasiaan itu. Hal ini perlu didiskusikan saat pertemuan pertama.
Secara umum, sudah menjadi keharusan konselor untuk melindungi kerahasiaan para konseli. Namun, beberapa konseli mungkin tidak mengungkapkan beberapa hal jika konselor secara etik harus mengungkapkannya kepada orang lain. Oleh sebab itu, akan adil bagi para konseli bila mereka terlebih dahulu mengetahui pengecualian ini. Berikut beberapa (tidak semua) pengecualian mengapa seorang konselor mungkin harus membuka rahasia konseli.
- Ketika konseli membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain.
- Ketika konselor meyakini bahwa konselinya yang berusia di bawah 16 tahun mungkin menjadi korban inses, perkosaan, pelecehan anak, atau kejahatan lainnya.
- Bila konseli membutuhkan pertolongan khusus dari seseorang yang telah merawat mereka atau melayani mereka.
- Ketika konselor mendapat panggilan dari pengadilan.
Kerahasiaan merupakan sesuatu yang penting untuk membangun relasi yang berdasar rasa percaya antara konselor dan konseli. Dan yang paling penting, para konseli harus saling percaya. Bila mereka mendapati seseorang dalam kelompok sedang membicarakan mereka, mereka tidak akan berbicara lagi. Hal ini membuat sesi konseling tidak efektif.
Konselor harus membicarakan cara yang tepat untuk membagikan informasi kepada orang lain. Salah satu cara untuk mendiskusikan sesuatu adalah jangan membicarakan orang lain. Jangan pernah mengungkapkan apa yang telah dikatakan orang lain dalam kelompok dan jangan pernah menyebut nama. Salah satu anggota kelompok mungkin menyadarinya dan menutup diri. Beberapa orang tidak pernah pulih.
Untuk bisa memiliki kelompok konseling yang sehat, peraturan ini harus dihormati. Tidak akan terjadi terapi yang sejati jika anggota kelompok tidak bisa dipercaya dalam hal rahasia-rahasia pribadi mereka.
Kerahasiaan merupakan hal yang sangat sensitif, baik bagi konselor maupun anggota kelompok konseli. Lebih baik hal ini sering didiskusikan daripada berisiko melanggar kerahasiaan. Lebih baik mencari aman daripada menyesal. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | faithclipart.com |
Judul asli artikel | : | Developing Trust in Christian Group Counseling Through Confidentiality |
Penulis | : | Sherry Colby |
Alamat URL | : | http://www.sharefaith.com/guide/christian-counseling/christian-counseling-group-rule-of-confidentiality.html |