Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Benar-Benar Merdeka
* Ditulis oleh Sunanto
Yoh 8:36 "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari yang paling bersejarah bagi bangsa Indonesia sebab pada hari itulah bangsa ini menyatakan diri sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Akan tetapi setelah lebih dari 60 tahun merdeka sebenarnya bangsa ini masih belum benar-benar merdeka. Naskah Proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno hanyalah sebuah langkah awal untuk menuju kemerdekaan yang sejati. Bangsa ini masih dalam proses untuk menjadi sebuah bangsa yang benar-benar merdeka yaitu sebuah keadaan masyarakat yang adil dan makmur serta bebas dari hutang luar negeri.
Demikian juga banyak orang Kristen yang sudah mengalami kemerdekaan dari hidup yang lama tetapi sebenarnya mereka belum benar-benar merdeka. Meskipun mereka telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi tetapi hidup mereka masih dibelenggu oleh banyak berhala yaitu berbagai hawa nafsu kedagingan. Alkitab berkata jika Yesus memerdekakan kita maka kita akan benar-benar merdeka dalam setiap segi kehidupan. Yesus datang ke dunia ini bukan hanya sekedar menyelamatkan hidup kita melainkan untuk memerdekakan hidup kita sepenuhnya.
Menjadi orang yang merdeka artinya kebahagiaan (ketenangan, kedamaian) batin kita tidak lagi dipengaruhi oleh kondisi di sekitar kita. Orang yang merdeka tidak akan lebih senang tatkala dipuji atau lebih sedih saat dikritik; pujian dan kritik akan dianggap sama saja. Mereka tidak lagi dapat disakiti atau dikecewakan oleh siapapun sebab orang-orang yang benar-benar merdeka hidup dalam realita. Mereka hidup dalam kasih dan tidak lagi memanipulasi orang lain untuk memuaskan hidup mereka. Mereka berjalan dalam Roh dan hidup oleh Roh sehingga hidup mereka ditandai dengan buah Roh. Yesus Kristus merupakan gambaran seorang anak manusia yang benar-benar merdeka dimana segala tindakan-Nya dilakukan-Nya atas dasar untuk menggenapi kehendak Bapa bukan untuk menyenangkan manusia. Yesus Kristus tidak peduli apa kata orang atas perbuatan-Nya sebab Dia memiliki rasa aman (identitas; jati diri) yang diperoleh dari hubungan dengan Bapa. Pujian dan sanjungan orang banyak tidak membuatnya lupa diri tetapi hinaan dan cercaan orang banyak juga tidak membuatnya kehilangan kepercayaan diri.
Yesus berkata, "Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Untuk dapat berubah menjadi manusia yang benar-benar merdeka kita harus mengalami proses pembaharuan pikiran. Kita harus memperbaharui pikiran kita setiap hari melalui perenungan akan Firman Allah. Setiap kepercayaan salah yang kita miliki perlu digantikan dengan kebenaran dari Firman Allah.
Rezim Orde Baru yang telah memerintah Indonesia selama tiga dasawarsa lebih akhirnya tumbang oleh gerakan reformasi yang dipelopori oleh mahasiswa di tahun 1998. Tetapi sebenarnya tumbangnya rezim Orba itu karena krisis moneter yang melanda di tahun 1997. Tanpa adanya krisis, saya percaya sampai hari ini bangsa ini tetap akan dikuasai oleh rezim Orba yang otoriter itu. Kebebasan dan keterbukaan (terutama untuk pers) yang kita nikmati hari ini tidak akan terjadi bila kita sebagai bangsa tidak lebih dul mengalami krisis.
Itulah sebabnya mengapa Tuhan mengijinkan krisis melanda hidup kita yaitu agar hal itu mendorong kita berubah menjadi manusia yang benar-benar merdeka. Penderitaan menunjukkan masih ada hal dalam diri kita yang perlu diubah, disempurnakan dan ditransformasi. Tetapi sama seperti banyak orang Indonesia yang ingin kembali ke jaman Orba yang lebih pasti meskipun tidak bebas maka banyak orang Kristen yang ingin kembali ke situasi sebelum krisis saat hidupnya sedang diproses oleh Tuhan. Sindrom untuk kembali ke Mesir akan menyerang kita saat sedang mengalami ujian berat di padang gurun. Persungutan merupakan tanda bahwa seseorang telah terkena sindrom Mesir ini. Sayapun pernah diserang oleh sindrom Mesir tersebut tetapi setiap kali pikiran salah itu muncul maka saya melawannya dengan memuji dan menyembah Allah.
Sekali merdeka tetap merdeka itulah semboyan yang sering diserukan oleh para pahlawan kita saat sedang berjuang mempertahankan kemerdekaan bangsa ini. Hanya orang bodoh yang memilih hidup dalam perbudakan dan ketidakbebasan. Maukah Anda menjadi manusia yang benar-benar merdeka? Maukah Anda berubah menjadi serupa dengan karakter Kristus? Doa saya semoga Anda semua berhasil berubah menjadi manusia yang benar-benar merdeka!
Sunanto Choa
Tanggal akses: 27 Juli 2010, Pk.15.31