Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
e-Konsel, 29 June 2005, Volume 2005, No. 89
Editorial
Submitted by admin on Wed, 29/06/2005 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 089 - Kejujuran
Dalam era kehidupan modern sekarang ini, termasuk dalam lingkungan kehidupan orang Kristen, nilai-nilai kejujuran sering tidak lagi
Kejujuran
Submitted by admin on Tue, 30/11/1999 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 089 - Kejujuran
A. Definisi Kejujuran ... baca selengkapnya »
Harga Kejujuran
Submitted by admin on Tue, 30/11/1999 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 089 - Kejujuran
Bacaan :
Saya selalu ingat akan peristiwa di masa kecil saat saya menemukan
Keterbukaan dalam Pernikahan
Submitted by admin on Tue, 30/11/1999 - 00:00Pernikahan tidak hanya menyatukan dua pribadi dalam satu ikatan yang kudus, namun pernikahan juga menyatukan segala perbedaan yang ada di dalam diri kedua pribadi tersebut. Untuk itulah keterbukaan dari masing-masing pribadi memegang peranan penting dalam perjalanan pernikahan itu. Perbincangan dengan narasumber Pdt. Paul Gunadi Ph.D. berikut ini akan memberikan gambaran kepada kita tentang bagaimana keterbukaan itu mempengaruhi suatu pernikahan. Silakan menyimaknya!
Janji Allah bagi Hidup Kita -- Kejujuran
Submitted by admin on Tue, 30/11/1999 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 089 - Kejujuran
Dalam dunia yang sudah serba modern ini, tidak jarang kita temui praktik-praktik ketidakjujuran dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun
Ketidakjujuran dalam Menjalin Hubungan
Submitted by admin on Tue, 30/11/1999 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 089 - Kejujuran
Pepatah yang berbunyi "Senjata Makan Tuan" nampaknya sangat sesuai dengan kasus berikut ini. Silakan simak!
T : Pacar saya dulunya bukan orang Kristen, tetapi sekarang ia sudah memeluk agama Kristen. Rencananya, dalam waktu dekat, kami akan menikah. Tapi, saya bingung karena sebenarnya saya tidak ingin menikah dengannya. Semua ini mungkin karena salah saya juga. Awalnya, saya menolak menjadi pacarnya karena alasan agama. Dengan begitu, saya pikir dia akan menjauhi saya. Tapi dia ternyata tidak menyerah, sampai akhirnya dia benar-benar menjadi orang Kristen dan menjadi pacar saya. Apakah tindakan saya salah?