Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Artikel

Artikel

Artikel

Artikel

Biola dan Tambur

Salah satu kesalahan fatal yang dapat kita perbuat adalah memilih pasangan hidup yang tidak serasi. Cukup sering saya menjumpai insan yang merana akibat kesalahan memilih baik suami maupun istri. Bagi mereka rumah menjadi tempat asing yang sedapatnya dihindari dan perjumpaan dengan pasangan dirasakan sebagai siksaan. Penyesalan pada akhirnya lenyap dari rongga hati dan tergantikan oleh ketidakpedulian dengan hidup. Masa depan pun berangsur menjadi masa bodoh. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
2 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2006, Vol. XIII, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Peran Konseling Awam: Memilih Pasangan Hidup dan Pergumulannya

Memilih pasangan hidup merupakan hal yang sarat dengan pertanggung jawaban iman. Memasuki fase adolescent/ remaja, sejak seorang mulai merasakan ketertarikan terhadap lawan jenisnya ia sudah harus mulai mempertanggung jawabkan imannya. Dengan bimbingan yang sehat ia akan memulai petualangan hidupnya dengan prinsip mencari yang "seiman." Kemudian ia mulai belajar mengenali apakah ketertarikan tersebut semata-mata manifestasi dari "sexual instict" atau kebutuhan "psycho-social" yang sehat dari seorang individu dengan identitas atau jati diri yang sehat pula. Nah, jikalau ia sukses melewati fase ini, ia akan memasuki fase pertanggung jawaban iman yang berbeda lagi. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 2
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2006, Vol. XIII, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Pertanyaan Anda

Saya mempunyai dua anak perempuan Wati (18 th) dan Tina (15 th). Mereka adalah anak-anak yang baik, tidak pernah menyusahkan orang tua sejak kecil dan selalu mandiri. Baru tahun yang lalu Wati selesai SMU dan kemudian masuk ke salah satu universitas di Jakarta. Saya "shock" ketika pulang liburan kemarin dia menceritakan bahwa dia sudah tidak perawan lagi bahkan sudah hamil 2 bulan. Teman yang menggaulinya tidak diketahui keberadaannya sekarang dan tidak mau mempertanggung-jawabkan perbuatannya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Oktober Desember 2005, Vol. XII, No. 4
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Perspektif Psikologis: Pengampunan

Pengampunan adalah sesuatu yang tak ternilai harganya. Pengampunan membebaskan, menyembuhkan manusia dari segala macam perasaan yang merugikan, seperti marah, kecewa, benci, dendam, sakit hati dan perasaan-perasaan negatif lainnya. Di samping itu, realitanya pengampunan merupakan sesuatu yang tidak mudah dilakukan. Ada proses yang harus dijalani untuk seseorang bisa mengampuni atau menerima pengampunan dengan benar. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
2 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Oktober Desember 2005, Vol. XII, No. 4
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Pertanyaan Anda

Saya seorang pemuda usia 22 tahun, anak pertama dari tiga bersaudara. Saya saat ini masih kuliah dan tinggal di Jakarta. Orang tua jauh diluar pulau, dan mendukung semua biaya yang saya butuhkan. Saya ketua komisi Pemuda, dikenali sebagai seorang yang saleh, aktif dalam pelayanan. Satu hal yang mengganggu adalah mengapa "pertobatan" saya tidak membuahkan hasil yang jelas? Contohnya saya berpacaran sudah 2 tahun, dan kami sudah melakukan hubungan seksual sejak 6 bulan yang lalu; setiap kali kami merasa berdosa dan kami menyesal sungguh-sungguh (rasanya), tetapi cuma bertahan beberapa minggu saja, kemudian kami melakukannya lagi. Jujur Bu, saya gelisah dan rasanya ada keinginan untuk berubah, tetapi setelah itu saya kembali lagi pada pola yang lama. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2005, Vol. XII, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Perspektif Psikologis: Monster

Berapa susahnyakah mengubah karakter seseorang? Jawabannya adalah, sangat susah! Makin hari makin saya menyadari bahwa perubahan yang sering kali saya lihat adalah perubahan sementara yang ditimbulkan oleh situasi kehidupan yang mendukung, dan bukan perubahan yang keluar dari dasar jiwa yang terdalam. Saya berikan sebuah contoh. Ada orang yang berkarakter kikir dan egois, namun untuk sementara hidup di tengah lingkungan yang hangat dan murah hati. Akibatnya, ia pun terpengaruh untuk menjadi lebih murah hati dengan kepunyaannya dan tidak terlalu mementingkan diri sendiri. Namun, tatkala lingkungan berubah - ia tidak lagi berada di tengah lingkungan yang murah hati - dengan cepat ia pun mulai kembali ke karakter asalnya yakni kikir dan egois. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2005, Vol. XII, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Peran Konseling Awam: Siapakah Dia Yang Sesungguhnya?

Saya sangat kecewa. Hubungan kami sebagai suami-istri yang selama ini kami sebut sebagai cinta ternyata keliru. Saya makin lama makin tidak dapat memahami dia. Dia ternyata bukan pribadi yang baik, setia, dan mengasihi saya. Dia memperalat saya. Hatinya busuk. Habis manis sepah dibuang ... ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2005, Vol. XII, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Pertanyaan Anda

Saya mempunyai 2 orang anak, Johnny (9 th) dan Anita (7 th) yang temperamen-nya sangat berbeda. Johnny sejak kecil selalu mau menang sendiri, tidak mau mengalah dan sangat keras kepala. Saya dan suami seringkali harus mengalah supaya dia tidak marah-marah dan membanting apa saja yang ada di depannya. Beberapa kali ia sampai membanting pot bunga, bahkan piring sewaktu makan, kalau keinginan-nya tidak dituruti, misalnya dia ingin makan hamburger dan tidak mau masakan yang sudah tersedia. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2005, Vol. XII, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Perspektif Psikologis: Istimewa

Salah satu kesalahpahaman umum yang sering kali berdampak buruk pada perkembangan diri adalah keyakinan bahwa untuk menjadi seseorang yang berharga kita harus memiliki keistimewaan. Seakan-akan kita berkata, tanpa keistimewaan kita adalah orang yang tidak bernilai. Masalahnya adalah kebanyakan manusia di bumi adalah orang biasa, yang tidak mempunyai keistimewaan tertentu. Tidak banyak orang yang memiliki keistimewaan membuat film seperti George Lucas dan tidak banyak orang yang dapat menggubah lagu seperti George Frederick Handel dan tidak banyak orang yang dapat memutar uangnya secepat George Soros. Kebanyakan George yang kita kenal adalah George yang biasa, tanpa keistimewaan tertentu. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2005, Vol. XII, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Peran Konseling Awam: Istimewa

Haruskah saya menjadi orang yang istimewa supaya saya dicintai suami saya? ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 2
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2005, Vol. XII, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Komentar


Syndicate content