Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Prinsip Utama Mendisiplin Anak Didik

Edisi C3I: e-Konsel 295 - Bimbingan Konseling dan Orang Tua

Guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah adalah pihak yang banyak memberi kontribusi positif bagi anak didik. Selain itu, mereka juga menjadi mitra orang tua dalam mendidik anak dan membentuk kepribadian anak, khususnya ketika anak-anak kita berada di sekolah. Sebagai pihak yang dipercaya orang tua/wali murid, tanggung jawab guru BK tentu tidak kecil. Berikut ini ada sebuah pertanyaan terkait dengan bagaimana seorang guru BK menjalankan fungsinya sebagai mitra orang tua.

Tanya: Prinsip-prinsip apa saja yang harus dilakukan oleh seorang guru BK untuk mendidik para siswa? Dan, sebagai mitra orang tua, bagaimanakah guru BK seharusnya menempatkan orang tua murid sebagai mitranya?

Jawab: Untuk menjawab pertanyaan di atas, berikut ini ada beberapa prinsip yang sebaiknya dilakukan oleh seorang guru BK di sekolah.

1. Jalinlah hubungan kepedulian dengan semua murid Anda.

Tunjukkan minat Anda pada kehidupan mereka, khususnya masalah dan pertanyaan mereka. Pastikan bahwa mereka dapat merasakan kasih Kristus di dalam diri Anda.

2. Doakan tiap murid secara konsisten.

Berdoalah sungguh-sungguh untuk murid yang sulit diajar. Mungkin saja murid itu berpotensi besar untuk pelayanan pada masa yang akan datang. Bila Anda mempelajari kehidupan pada pengkhotbah dan utusan Injil yang melayani dengan efektif, banyak di antara mereka yang tadinya adalah anak-anak yang berkemauan keras. Tampaknya Allah memakai tipe kepribadian ini untuk merintis ladang baru. Orang-orang seperti ini berani mengambil risiko untuk melakukan karya besar bagi-Nya. Belajarlah untuk membuat setiap murid merasa diterima dan dihargai, bukannya merasa ditolak atau dianggap tidak ada. Komunikasikan kepada murid-murid Anda mengenai minat, kepedulian, dan perhatian Allah kepada mereka sebagai seorang individu.

3. Ajarkan dan hiduplah menurut prinsip struktur otoritas. Menghormati yang memiliki otoritas.

Pahamilah bahwa hidup di bawah otoritas membawa murid untuk memahami otoritas Allah dalam hidupnya. Tekankan mengenai hubungan Anda dengan yang memiliki otoritas, khususnya tanggung jawab Anda untuk hidup sesuai dengan firman Tuhan dan hidup selaras dengan guru-guru yang lain.

"Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu." (Ibrani 13:17)

4. Kembangkan dan berilah contoh disiplin diri.

Banyak disiplin yang baik "ditangkap" dan bukan "diajarkan" saat murid mengamati bagaimana Anda memelihara kelas Anda, mengatur program pelajaran, menangani stres, menjalin hubungan yang positif dengan orang lain, tetap tenang, dan mampu menangani masalah dan kekecewaan dengan baik.

5. Perlakukan orang tua murid Anda sebagai mitra kerja.

Anda tak memiliki pendukung yang lebih baik dibanding orang tua murid Anda sendiri. Tak ada orang yang lebih tertarik pada kesejahteraan dan prestasi baik, dan tak ada orang yang lebih berdedikasi untuk menyaksikan anak mencapai prestasinya selain orang tuanya sendiri. Anda berperan sebagai wakil orang tua; "parentis en locus" yang artinya menduduki posisi orang tua. Seperti halnya seorang ibu berkomunikasi dengan seorang ayah, Anda ingin agar apa yang Anda sampaikan menunjukkan kasih yang besar, perhatian yang mendalam, kerelaan untuk bekerja sama menyelesaikan masalah dan komitmen jangka panjang.

Diambil dan disunting dari:

Judul asli buku : 100 Ideas That Work!
Judul buku : 100 Ide Efektif untuk Menerapkan Disiplin pada Anak Didik
Judul asli artikel : Prinsip-Prinsip Utama
Penulis : Sharon R. Berry, Ph.D
Penerjemah : Agustien, SS
Penerbit : Gloria Graffa, Yogyakarta 2003
Halaman : 9 -- 11

Komentar