Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Langkah Praktis Mengatasi Kekhawatiran

Edisi C3I: e-Konsel 254 - Merdeka dari Kekhawatiran

Diringkas oleh: Sri Setyawati

Biasanya, kekhawatiran kita tidak berkembang sampai pada taraf fobia. Pada waktu harus berbicara di depan umum, mungkin Saudara merasa tegang dan khawatir. Mungkin Saudara cemas menghadapi situasi baru. Lutut Saudara bisa saja gemetar dan lemas, dan perut Saudara terasa sakit karena takut, tetapi pada akhirnya Saudara dapat mengatasi keadaan Saudara.

Berikut ini empat faktor yang sering menjadi penyebab kekhawatiran.

  1. Khawatir membuat kesalahan di depan umum.
  2. Khawatir membuat orang marah.
  3. Khawatir kehilangan kasih.
  4. Khawatir karena merasakan sakit secara fisik dan kematian.

Kekhawatiran sebenarnya diciptakan oleh diri kita sendiri. Oleh karena itu, jangan membesar-besarkan hal kecil yang kita hadapi. Tuhan Yesus mengatakan dengan jelas bahwa hal-hal negatif dalam dunia ini, harus kita hadapi dan bahwa problema-problema, pencobaan-pencobaan, dan godaan-godaan selalu ada. Tuhan berkata, "Dalam dunia kamu menderita penganiayaan" (Yohanes 16:33). Tuhan Yesus juga sudah memperingatkan kita bahwa si iblis, musuh Tuhan itu, selalu berusaha menghancurkan manusia. Selanjutnya, dengan penuh kemenangan Yesus berkata, "Tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Kita dapat bebas dari kekhawatiran yang melumpuhkan kalau kita bersedia dihiburkan oleh fakta ini: dalam Kristus, kita aman, dikasihi, dilindungi, dijaga, dan pada suatu hari kelak, kita akan tiba di tempat yang mulia untuk selama-lamanya.

Apabila Saudara merasa khawatir, cobalah lakukan tindakan seperti ini.

  1. Kecilkan bayangan Saudara tentang bahaya yang akan menimpa Saudara (ingatlah, bahayanya selalu dibesar-besarkan dalam bayangan kita).

  2. Sadarilah bahwa Saudara sendirilah yang menciptakan kekhawatiran itu dengan anggapan yang salah.

  3. Sanggahlah anggapan-anggapan salah itu dengan berkata: "Itu tidak akan berakibat buruk, hanya tidak akan menyenangkan." Atau "Meskipun apa yang kutakuti itu akan terjadi, akibatnya tidak akan berakibat fatal bagiku."

  4. Mengganti anggapan yang salah dengan pendapat yang benar, yang sesuai dengan kenyataan. Jangan khawatir bahwa Saudara lemah. Tuhan Yesus berkata, "Justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Ucapkanlah ayat-ayat di 2 Korintus 4:17, Lukas 10:19, Lukas 11:9, Yakobus 4:7, 1 Yohanes 4:4, Yesaya 40:31, dan Mazmur 51:12.

Tetaplah berdoa dan nantikanlah hal-hal besar sebagai jawaban doa Saudara. Di dalam dan bersama Kristus, kekhawatiran tidak akan lagi dapat menguasai Saudara!

Diringkas dari:

Judul asli buku : Telling Yourself The Truth
Judul buku : Mengapa Aku Merasa Begini?
Judul bab : Anggapan-Anggapan Salah Tentang Rasa Takut dan Cemas
Penulis : William Backus, M. Th., Ph. D. dan Marie Chapian
Penerjemah : Yayasan Persekutuan Betania
Penerbit : Yayasan Persekutuan Betania, Semarang 1999
Halaman : 74 -- 79

Komentar