Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
e-Konsel 156 - Mengolah Emosi
e-Konsel 156 - Mengolah Emosi
Mengolah Emosi
Ajaib
Submitted by admin on Thu, 03/04/2008 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 156 - Mengolah Emosi
Ayat bacaan: Yesaya 9:1-7 Ketika Yesus memasuki kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai, kerumunan orang banyak berseru-seru, "Hosana bagi Anak Daud!" (Mat. 21:9) Kemudian dalam minggu yang sama, segerombolan orang berteriak menginginkan penyaliban-Nya (27:22). Beberapa orangMengatur Suhu Emosi
Submitted by admin on Thu, 03/04/2008 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 156 - Mengolah Emosi
Salah seorang dosen saya di seminari mengatakan bahwa dosa, "hamartia", bukan saja telah merusak relasi manusia dan Tuhan, dosa juga merusak tatanan hidup manusia secara psikologis. Hamartia yang bermakna "tidak mencapai sasaran yang tepat", dapat juga diartikanSalah seorang dosen saya di seminari mengatakan bahwa dosa, "hamartia", bukan saja telah merusak relasi manusia dan Tuhan, dosa juga merusak tatanan hidup manusia secara psikologis. Hamartia yang bermakna "tidak mencapai sasaran yang tepat", dapat juga diartikan "kelebihan atau kekurangan" -- tidak tepat sasaran. Inilah salah satu persinggungan antara psikologi dan teologi.
Prinsip-Prinsip Praktis Mengendalikan Amarah
Submitted by admin on Thu, 03/04/2008 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 156 - Mengolah Emosi
Memang baik jika kita mengerti apa itu amarah, penyebabnya, bermacam-macam respons terhadapnya, penyataan Alkitab, reaksi yang sehat dan tak sehat, dan sebagainya. Namun lebih dari itu, apa yang Anda lakukan terhadap perasaan marah saat Anda mengalaminya sendiri.Editorial
Submitted by admin on Mon, 17/03/2008 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 156 - Mengolah Emosi
Pernahkah Pembaca mendapati seseorang yang sangat terampil dalam mengendalikan emosinya? Dan pernahkah juga Pembaca mendapati seseorang yang sangat mudah meluapkan emosinya tanpa memerhatikan situasi dan kondisi sekelilingnya? Dua keadaan yang sangat kontras ini menggambarkan satu poin yang sangat penting, yaitu kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosinya. Menyambung topik edisi lalu, kali ini kita akan belajar bagaimana kita dapat mengolah emosi agar tidak merugikan orang lain maupun diri sendiri. ... baca selengkapnya »