Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

e-Konsel, 1 November 2010, Volume 2010, No. 219

Berdoa Dengan Konseli
Editorial

Doa adalah Modal Penting dalam Konseling

Edisi C3I: e-Konsel 219 - Berdoa Dengan Konseli

Salam kasih, Sebagai seorang konselor Kristen, doa sudah seharusnya menjadi modal utama dalam membantu konseli. Seorang konselor dapat membantu konseli bukan hanya dengan kemampuannya menganalisa masalah dan mendengar dengan baik, namun juga dengan menjadi mediator antara Allah dan konselinya. Apalagi masalah-masalah yang dialami manusia sangat kompleks. Hanya dengan meminta kekuatan dan pimpinan dari Allah saja setiap konselor dapat membantu konselinya untuk melewati dan mengatasi masalah yang dihadapi.
Artikel

Doa: Dasar Konseling Kristen

Edisi C3I: e-Konsel 219 - Berdoa Dengan Konseli

Sebelum memberikan konseling, seorang konselor harus banyak berdoa untuk diri sendiri dan konselinya. Tindakan berdoa untuk konseli bisa muncul secara alamiah setelah membaca catatan arsip saat mempersiapkan sesi selanjutnya. Doa semacam itu -- yang disertai dengan penggambaran masalah konseli dan kemungkinan solusi yang bisa diambil dari Kitab Suci -- dapat menjadi cara yang paling tepat. Apabila doa tumbuh dari suatu pemikiran yang intelejen, isi dan semangatnya pun akan semakin besar. Allah sering

Sebelum memberikan konseling, seorang konselor harus banyak berdoa untuk diri sendiri dan konselinya. Tindakan berdoa untuk konseli bisa muncul secara alamiah setelah membaca catatan arsip saat mempersiapkan sesi selanjutnya. Doa semacam itu -- yang disertai dengan penggambaran masalah konseli dan kemungkinan solusi yang bisa diambil dari Kitab Suci -- dapat menjadi cara yang paling tepat. Apabila doa tumbuh dari suatu pemikiran yang intelejen, isi dan semangatnya pun akan semakin besar. Allah sering kali menggunakan doa yang semacam itu untuk membantu konselor agar dapat mengembangkan rencana-rencana yang berbuah untuk sesi selanjutnya.

Seorang murid saya menulis: Kami memerhatikan dalam Yakobus 5:16 bahwa doa orang benarlah yang sangat bermanfaat bagi anggota (jemaat) yang berdosa.

Yakobus di sini menandaskan bahwa doa merupakan salah satu faktor yang paling menentukan dalam situasi konseling di ayat tersebut. Jadi, sudah jelas bahwa doa dalam sesi konseling bukanlah sesuatu yang dianggap tabu. Seperti yang diungkapkan oleh Yakobus, doa itu sendiri merupakan elemen penting dalam proses konseling. Dalam kenyataannya, untuk situasi yang umum, doa harus selalu ditawarkan _paling tidak_ di akhir sesi. Pada kesempatan lain, doa _pada saat_ sesi berlangsung mungkin lebih cocok. Doa dalam situasi itu bisa jadi merupakan kelanjutan yang alamiah dari sebuah keputusan atau komitmen yang diambil. Doa tersebut bisa jadi merupakan sebuah seruan permohonan pengampunan yang dilakukan konseli karena firman Tuhan yang disampaikan melahirkan pengakuan dosa dan pertobatan. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
49 -- 51
Judul Artikel: 
Prayer: The Base for Christian Counselor
Judul Buku: 
The Christian Counselor`s Manual
Pengarang: 
Jay E. Adams
Penerbit: 
Presbyterian and Reformed Publishing Company
Kota: 
New Jersey
Tahun: 
1973
Telaga

Mengapa Berdoa?

Edisi C3I: e-Konsel 219 - Berdoa Dengan Konseli

Salah satu hak terbesar yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, anak-anak-Nya adalah hak untuk berdoa. Doa lebih dari sekadar bercakap-cakap dengan Tuhan; doa memunyai begitu banyak makna dan tujuan lainnya. Berikut akan dipaparkan beberapa di antaranya. 1. Ketika berdoa, kita diarahkan kembali kepada kehendak Tuhan. Sewaktu bangsa Israel bersiap memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan, mereka mengirimkan 12 pengintai. Sepuluh pengintai mengecilkan hati seluruh umat, tetapi Kaleb dan Yosua justru membesarkan

Salah satu hak terbesar yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, anak-anak-Nya adalah hak untuk berdoa. Doa lebih dari sekadar bercakap-cakap dengan Tuhan; doa memunyai begitu banyak makna dan tujuan lainnya. Berikut akan dipaparkan beberapa di antaranya.

1. Ketika berdoa, kita diarahkan kembali kepada kehendak Tuhan.

Sewaktu bangsa Israel bersiap memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan, mereka mengirimkan 12 pengintai. Sepuluh pengintai mengecilkan hati seluruh umat, tetapi Kaleb dan Yosua justru membesarkan hati mereka. Mereka melihat kepada Tuhan, bukan kepada masalah. Dengarlah perkataan mereka, "Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu.... TUHAN menyertai kita, janganlah takut kepada mereka." (Bilangan 14:8-9)

Jika kita tidak berdoa, kita hanya melihat manusia dan situasi, tetapi ketika berdoa, kita melihat Tuhan. Itu sebabnya lewat doa, sering kali Tuhan membelokkan kembali langkah hidup kita agar seturut dengan kehendak-Nya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Judul Artikel: 
TELAGA - Kaset No. T294A (e-Konsel Edisi 219)
Artikel

Berdoa untuk Orang Lain

Edisi C3I: e-Konsel 219 - Berdoa Dengan Konseli

Allah dapat menjawab doa karena iman orang yang mendoakan. Saya dapat mendoakan orang yang tidak memiliki iman, tapi jika saya memanjatkan doa yang lahir dari iman, maka Allah akan menjawab doa saya. Pada malam perjamuan terakhir, Tuhan Yesus berkata, "Simon, Simon... Aku telah berdoa untuk engkau..." (Lukas 22:31-32). Dan kita pun mengikuti teladan Kristus itu setiap waktu. Suatu hari, saya mengunjungi seorang ibu tua yang lemah dan telah menderita selama bertahun-tahun. Ia berpaling kepada saya

Allah dapat menjawab doa karena iman orang yang mendoakan. Saya dapat mendoakan orang yang tidak memiliki iman, tapi jika saya memanjatkan doa yang lahir dari iman, maka Allah akan menjawab doa saya.

Pada malam perjamuan terakhir, Tuhan Yesus berkata, "Simon, Simon... Aku telah berdoa untuk engkau..." (Lukas 22:31-32). Dan kita pun mengikuti teladan Kristus itu setiap waktu.

Suatu hari, saya mengunjungi seorang ibu tua yang lemah dan telah menderita selama bertahun-tahun. Ia berpaling kepada saya lalu bertanya, "Menurut Bapak, mengapa Tuhan masih menginginkan saya di dunia ini?" Saya diam karena tidak tahu jawabnya. Lalu ia mulai bercerita tentang anaknya. Anak itu telah menempuh jalan hidup yang sesat. Ketika mendengar cerita ibu itu, saya teringat akan kata-kata dalam sebuah syair: "Saya tahu kasih siapa yang masih tetap mengikuti saya, oh ibuku." Meskipun ibu itu merasa kecewa akan anaknya dan kenyataannya anak itu telah berulang kali menghancurkan hatinya, ia tetap mengasihi anaknya. Akhirnya, ia menjawab pertanyaannya sendiri, "Tuhan ingin saya tetap di sini agar saya dapat mendoakan anak saya." ... baca selengkapnya »

Komentar