Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Fokus C3I Mei 2016 -- Pertumbuhan Rohani
Fokus C3I Mei 2016 -- Pertumbuhan Rohani
Pertumbuhan rohani melingkupi berbagai aspek dan dinamika dalam proses perjalanannya. Sering kali, pertumbuhan rohani tidak dapat diukur sebagaimana halnya kurva pertumbuhan meskipun mesti menampakkan tanda-tandanya secara jelas. Kehidupan orang percaya seharusnya tidak dapat terlepas dari pertumbuhan secara rohani karena ketika seseorang menjadi percaya dan bertobat, Roh Kudus akan bekerja dalam hati dan kehidupannya untuk mengarahkan kepada pertumbuhan rohani. Untuk lebih banyak mengetahui tentang aspek-aspek pertumbuhan rohani, simak Fokus C3I pada bulan ini.
Manfaat Karunia Rohani
Submitted by admin on Tue, 23/04/2019 - 12:00Menggunakan karunia rohani akan memberi manfaat bagi Anda secara pribadi, bagi gereja, dan bagi kerajaan Allah. Mari kita perhatikan beberapa di antaranya. ... baca selengkapnya »
Berubah Oleh Pembaruan Budi
Submitted by admin on Tue, 22/02/2011 - 15:56Setiap orang Kristen pasti pernah bergumul dengan dosa yang ada pada dirinya. Kita tahu tidak seharusnya kita berdosa, tetapi kita tetap melakukan perbuatan yang sama. Ada yang terus bergumul dengan emosi marah; tidak mau marah tetapi toh tetap marah. Ada yang bergumul dengan dosa berbohong; kita tahu itu salah, tetapi tetap saja kita mengulanginya. Ada yang bergumul dengan dosa seksual; kita ingin lepas, tetapi terus saja melakukannya. Kita merana dan ingin bebas, tetapi masih terbelenggu oleh dosa yang sama. Kadang kita bertanya-tanya, di manakah kebenaran ayat yang berbunyi, "Jadi siapa yang ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2Kor. 5:17). Apakah artinya ayat ini? ... baca selengkapnya »
Peranan Gereja dalam Pertumbuhan Rohani
Submitted by admin on Tue, 30/11/1999 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 099 - Gereja dan Pertumbuhan Rohani
Banyak orang datang kepada Kristus melalui pekerjaan para pelayan Injil atau melalui uluran tangan kelompok-kelompok khusus. Tetapi, setelah mereka menjadi orang Kristen, mereka memerlukan suatu jemaat setempat untuk mengasuh dan membina mereka. Kelompok-kelompok pekabar Injil itu laksana perahu-perahu kecil yang berhasil menghampiri cukup dekat untuk menembakkan seruit pada ikan paus. Tetapi perahu-perahu itu tidak dapat memproses lebih lanjut ikan paus itu; untuk memprosesnya diperlukan kapal besar yang mempunyai peralatan yang memadai. Sama seperti perahu-perahu kecil itu harus selalu kembali ke kapal yang lebih besar, demikian juga para pelayan Injil harus kembali kepada gereja dan peralatan rohaninya. ... baca selengkapnya »