Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Masalah Hidup
Menolong Anak yang Malas Belajar
Submitted by admin on Thu, 12/05/2011 - 15:09Salam kasih dalam Kristus,
Tidak semua anak memiliki kesadaran yang tinggi untuk belajar. Ada beberapa anak yang begitu sulit untuk diminta belajar. Berbagai alasan mereka gunakan untuk menutupi kemalasan mereka. Bagaimana caranya kita bisa membantu mereka terlepas dari kemalasan untuk belajar? Anda dapat menemukan jawabannya di dalam kolom Cakrawala yang hadir di edisi ini. Sebuah artikel dari TELAGA juga bisa menjadi wacana tersendiri bagi Anda, untuk membantu anak yang malas belajar. Di kolom Ulasan Buku, e-Konsel memperkenalkan buku tulisan Magdalena Tomatala, Ph. D. yang membahas tentang pengantar konseling terapi untuk pemulihan. Kiranya edisi kami ini menjadi berkat bagi Anda.
Tuhan memberkati.
Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
Dua Obat Penawar Kesepian (Two Cures For Loneliness)
Submitted by admin on Wed, 04/05/2011 - 11:52diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto
Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles Pada Kebaktian Pagi, 12 September 2010
"Aku sudah menyerupai burung undan di padang gurun, sudah menjadi seperti burung ponggok pada reruntuhan. Aku tak bisa tidur dan sudah menjadi seperti burung terpencil di atas sotoh" (Mazmur 102:6-7).
Pemazmur membandingkan dirinya sendiri dengan tiga burung, "burung undan di padang gurun," "burung ponggok pada reruntuhan," dan "burung pipit di atas sotoh." Ia merasa kesepian sebagaimana diilustrasikan oleh burung-burung tersebut –- burung undan yang kesepian di padang gurun, burung ponggok yang kesepian pada reruntuhan dan burung pipit yang kesepian di atas atap rumah. Spurgeon berkata, ... baca selengkapnya »
Bagian B: Kesepian
Submitted by admin on Tue, 03/05/2011 - 13:58Latar Belakang
Kesepian adalah kesadaran pedih bahwa seseorang kurang memiliki hubungan yang dekat dan berarti dengan orang lain. Kekurangan tadi menimbulkan kekosongan, sedih, pengasingan diri bahkan keputusasaan. Perasaan ditolak dan citra diri yang rendah mengembang, karena kita tidak dapat bergaul, atau kita merasa tersisih dan tidak disukai, betapapun kerasnya kita berusaha untuk dimiliki. ... baca selengkapnya »
Mengampuni? Perlukah?
Submitted by admin on Tue, 26/04/2011 - 11:28Edisi C3I: e-Konsel 239 - Tujuan Penyaliban Yesus
Manusia dengan berbagai perbedaan tentu rawan dengan perselisihan atau percekcokan. Namun demikian, tidak berarti perselisihan itu tidak bisa diperdamaikan lagi. Perdamaian bisa tercapai jika pihak yang bertikai saling memberikan maaf/pengampunan. Seperti pendapat Sahabat Konsel berikut ini.
e-Konsel: Apakah pengampunan itu penting?
Komentar:
-
Ruthy Chubby'z: Penting. Tanpa pengampunan hidup kita sia-sia. Tuhan saja mau mengampuni manusia yang berdosa, apalagi kita sebagai anak-anak-Nya. Seperti dalam perumpamaan anak yang hilang, seorang ayah yang mau mengampuni anaknya yang sudah berbuat kejahatan. Dari perumpamaan itu, Tuhan mau supaya kita belajar mengampuni seperti Bapa yang di Surga yang mau mengampuni kita semua walaupun kita sering sekali berbuat dosa. Dengan memberi pengampunan, hidup kita menjadi tenang dalam Tuhan.
-
e-Konsel: @ Ruthy: Betul banget :) Apakah Ruthy sudah mengampuni orang yang berbuat salah pada Ruthy?
-
Ruthy Chubby'z: Ya, sudah. Walaupun mereka tidak minta ampun, tapi dalam hati saya sudah mengampuni dan melupakan hal-hal tersebut. (tentu karena Tuhan)
-
Josephus Rianto: 70x7 kali perintah Tuhan Yesus untuk mengampuni, bisa tidak ya? Jadi sepertinya hal ini sangat penting sekali (bandingkan Matius 6:17) bukan masalah teori, namun praktiknya.
-
Diah Arumsasi: Namun teori yang sulit dipraktikkan.. ha..ha.. bagaimana proses yang seharusnya terjadi? Butuh waktu berapa lama?
-
Asze Ae: Walau tertulis 7x70 kali, bukan berarti hanya sampai 490 kali kita mengampuni, tapi makna sesungguhnya yaitu agar kita terus mengampuni kesalahan orang lain. Melupakan kesalahan orang belum tentu mengampuni. Siapa tahu tiba-tiba teringat? Tapi kalau benar-benar mengampuni, pasti lupa akhirnya. Hha
-
Diah Arumsasi: "Siapa tahu tiba-tiba teringat?" Nah, ini yang sulit.
Kursus Pelayanan Pribadi
Submitted by admin on Tue, 19/04/2011 - 17:13Edisi C3I: e-Konsel 238 - Alasan Yesus Mati
Apakah Anda rindu melayani Tuhan dalam bidang konseling dan ingin menjadi seorang konselor yang berhasil? Anda perlu membaca buku ini. Buku ini berisikan hal-hal praktis seputar konseling. Isinya memuat penguatan-penguatan dan penjelasan-penjelasan rohani yang mengikutsertakan kuasa Allah berkarya dalam proses konseling. ... baca selengkapnya »
Kefanaan Hidup
Submitted by admin on Tue, 19/04/2011 - 17:12Edisi C3I: e-Konsel 238 - Alasan Yesus Mati
Sebelum menikah kita mempersiapkan pernikahan; sebelum ujian, kita mempersiapkan diri belajar; untuk banyak hal dalam hidup ini kita bersedia mempersiapkan diri. Namun sedikit di antara kita yang bersedia mempersiapkan diri menghadapi kematian. Faktanya adalah kita mesti mempersiapkan diri untuk hidup dan mati. Kita pun perlu melihat fakta tentang kematian dengan jernih agar dapat mempersiapkan diri dengan tepat.
Menghadapi Kematian ... baca selengkapnya »
Beda Pendapat? Tidak Masalah
Submitted by admin on Wed, 23/03/2011 - 14:34Orang-orang Kristen bisa saja tidak sependapat. Kadang-kadang kita mengalami perbedaan pendapat dan berusaha memberikan alasan-alasan untuk membenarkan pendapat kita. Padahal, beda pendapat, hikmat, dan prinsip-prinsip alkitabiah dapat merangsang adanya diskusi yang sehat dan mengarahkan dalam mengambil keputusan-keputusan yang tepat. Kesulitannya adalah membuat diskusi tetap bersemangat tanpa bersifat merusak, sebab apabila kita menjadi marah atau frustrasi, maka kita berdekatan dengan dosa. Percakapan-percakapan yang merusak meninggalkan kepahitan dalam suatu hubungan. Tetapi, jika kita memutuskan untuk saling menghindari, maka kita melanggar perintah-perintah Alkitab. ... baca selengkapnya »
Berdamai dengan Sesama (II)
Submitted by admin on Wed, 23/03/2011 - 14:32Salam kasih,
Minggu lalu, kita belajar bagaimana mengampuni orang yang telah menyakiti kita. Saat ini, kita akan belajar mengasihi orang yang berbeda pendapat dengan kita. Setiap orang bebas berpendapat. Akan tetapi, kita tidak bisa memungkiri bahwa kebebasan tersebut bisa saja menimbulkan perselisihan antarsesama. Melalui artikel yang kami sajikan dalam edisi ini, kiranya Anda dapat menemukan solusi untuk berdamai dengan orang yang berbeda pendapat dengan Anda. Selain itu, ada juga kesaksian nyata sahabat e-Konsel yang tersaji di kolom Kesaksian Sahabat. Kami berharap, edisi kali ini memberi manfaat tersendiri bagi Anda. Selamat menyimak.
Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
Komunitas Konsel: Konseling? Perlu Tidak Ya?
Submitted by admin on Tue, 22/03/2011 - 09:35Edisi C3I: e-Konsel 234 - Berdamai dengan Sesama (I)
Sebagai manusia kita tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain. Kita memerlukan pertolongan mereka, bukan hanya secara fisik, tetapi kita juga memerlukan saran atau sekadar telinga untuk mendengar. Berikut ini adalah komentar dari beberapa sahabat e-Konsel di dinding Facebook Konsel < http://fb.sabda.org/konsel >
e-Konsel: Seringkah Anda konseling? Jika ya, dengan siapa? Jika tidak, mengapa?
Komentar:
Sylvia Fransisca Hutabarat: Tidak, karena merasa tidak ada satu orang pun yang dapat dipercaya menyimpan rahasia kita selain Dia.
Shmily Tilestian: Tidak, lebih nyaman dengan saudara/i yang sudah kenal baik. :) ... baca selengkapnya »
Berdamai dengan Sesama (I)
Submitted by admin on Tue, 22/03/2011 - 09:31Edisi C3I: e-Konsel 234 - Berdamai dengan Sesama (I)
Salam kasih,
e-Konsel edisi 234 dan 235 akan membahas topik berdamai dengan sesama. Topik pertama yang akan kita bahas adalah berdamai dengan sesama yang telah menyakiti kita. Melupakan dan mengampuni kesalahan orang yang telah melukai hati kita membutuhkan proses dan waktu. Meskipun tidak mudah, namun dalam Kristus kita dimampukan untuk melakukannya karena Kristus telah memberikan teladan mengenai pengampunan. Sebagai orang percaya kita akan terus-menerus diperbarui dalam hal kerelaan hati untuk mengampuni. Simaklah satu artikel tentang mengampuni orang yang menyakiti kita. Selain pembahasan tersebut, e-Konsel juga menghadirkan pendapat Sahabat Konsel tentang perlunya konseling. Selamat menyimak!
Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >