Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Bimbingan dalam Membesarkan dan Mendidik Anak

Edisi C3I: e-Konsel 023 - Parenting

AYAT ALKITAB
Amsal 20:7
Kolose 3:21
Amsal 3:11,12
Efesus 6:1-4
Amsal 31:10,26,27,28
Amsal 30:11
Ulangan 12:28

LATAR BELAKANG
Salah satu pokok yang dibahas berulang-ulang oleh Alkitab ialah tentang pentingnya mendidik anak melalui pengajaran dan teladan. Secara jelas Kitab Ulangan menekankan bahwa anak-anak harus diajari jalan-jalan Allah: "Apa yang kuperintahkan kepada-Mu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." ( Ulangan 6:6,7 ).

Kitab Amsal adalah ringkasan dari kebijakan umat Allah. Masalah keluarga dan mengasuh anak dalam iman adalah pokok yang mendapat tekanan kuat di dalamnya. "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu." ( Amsal 22:6 ).

Timotius telah dididik dalam Alkitab sejak masa kanak-kanaknya, sesuai dengan perintah Allah dan adat bangsa Yahudi. "Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepada-Mu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus." ( 2Timotius 3:15,17 ).

Paulus berbicara tentang keharusan membina dan mendisiplin anak- anak kita secara terus-menerus: "Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu." ( 2Timotius 1:5 ).

Alkitab mengajarkan bahwa orangtua bertanggung jawab untuk membina dan mendisiplin anak-anak mereka, supaya mereka boleh dibawa untuk mengenal Alkitab dan menghormati Tuhan.

Kutipan
Menurut Billy Graham: "Penyebab dasar mengapa terjadi ketidakbahagiaan dalam rumah tangga kita ialah karena kita sudah tidak mempedulikan Allah dan prinsip- prinsip yang diberikan-Nya kepada kita. Kita tak bersedia melaksanakan rencana-Nya untuk keluarga. Anggota-anggota rumah tangga telah menolak tanggung jawab mereka seperti yang dinyatakan di dalam Alkitab. Jelas sekali bahwa ketaatan tidak datang dengan sendirinya. Ia harus diajarkan dan dipelajari. Anak-anak harus diajar taat, sama banyak seperti mereka perlu diajar cara membaca dan menulis." Kutipan_Selesai

STRATEGI BIMBINGAN

  1. Anjurkan para orangtua untuk menciptakan suasana rumah tangga yang menghasilkan kerohanian yang kokoh dan perkembangan mental yang baik.
    • Suatu rumah tangga yang stabil, damai dan penuh kasih.
    • Suatu rumah tangga yang mengutamakan suasana kekeluargaan, di mana terdapat suasana persaudaraan, saling menghormati dan saling menguatkan. Suatu rumah tangga di mana seisi keluarga melakukan sesuatu bersama-sama, khususnya ketika anak-anak masih kecil.
    • Suatu rumah tangga yang berpusatkan Allah dan setiap anggotanya berhak untuk menyambut kasih Allah dalam Kristus, dan diajar untuk hidup dari sudut pandang rohani. Lihat Amsal 22:6. (Di sini saat yang tepat untuk menanyakan kepada orangtua itu, apakah dia sudah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat). Jelaskan "Damai dengan Allah".
    • Suatu rumah tangga yang berorientasi pada gereja. Lebih mudah untuk membesarkan anak-anak, bila kehidupan mereka, seluruh isi keluarga beserta para sahabatnya, dipusatkan pada gereja.
    • Para orangtua harus memperkenalkan anak-anak mereka kepada dunia pemikiran, baik melalui contoh maupun tindakan. Jika orangtua suka membaca, anak-anak pun akan suka membaca. Buku- buku dan majalah-majalah yang baik untuk anak-anak, harus sudah diperkenalkan dalam rumah tangga. Pengembangan bakat dan kepribadian seperti les musik, olah raga dan hobi, sudah dapat diperkenalkan kepada mereka sejak masih di SD. Ini akan menjadi batas pengaman terhadap konflik-konflik yang akan muncul kelak pada waktu mereka remaja.
  2. Bimbing orangtua untuk mengakui bahwa anak pun memiliki hak-hak mereka, tetapi hak-hak itu harus dijalin kepada seluruh isi keluarga.
    • Anak berhak untuk dikasihi dan diterima.
    • Anak berhak untuk menerima berbagai bentuk bantuan yang akan membuat mereka memiliki harga diri, rasa aman dan berarti.
    • Anak berhak menyaksikan kedua orangtua mereka menyatakan kasih sayang dan saling menghargai, satu kepada yang lain. Contoh-contoh kelakuan Kristen yang dewasa, perlu mereka saksikan, supaya mereka lihat bagaimana orangtua mereka menangani masalah dan tekanan hidup.
    • Anak berhak untuk didisiplin dan dihukum secara adil dan bersitetap.
      • Jangan menuntut lebih dari yang mampu dilakukan anak.
      • Laksanakanlah hukuman secara adil dan benar. Tuntutan yang melampaui batas dan keras, siksaan jasmani, cepat menimbulkan kegetiran dan pemberontakan. Orangtua perlu bersikap luwes dan tidak berpegang pada "huruf-huruf Taurat".
      • Jangan menghukum dalam kemarahan atau letusan perasaan hati saat itu juga.
      • Berikan selalu penjelasan, agar mereka tahu mengapa mereka dihukum.
  3. Anjurkan orangtua untuk membuka kesempatan berkomunikasi seluas-luasnya, apa pun resikonya.
    • Orangtua harus menyediakan waktu untuk menjadi pendengar yang memperhatikan dan mengambil prakarsa untuk mendorong terjadinya percakapan. Perlu ada diskusi jujur tentang masalah seks, obat bius, alkohol, pacaran, dan sebagainya.
    • Orangtua harus membagikan pengalaman-pengalaman masa kecil dan remajanya, termasuk kesalahan dan kegagalan mereka.
    • Orangtua harus jujur, mempersilakan anak untuk mempertanyakan patokan hidup dan kepercayaannya. Ini membuka kesempatan untuk menjelaskan dan membelanya. Melalui ini, anak Anda akan merumuskan dasar-dasar kepercayaan dan nilai hidup mereka sendiri. Anda dapat mengajak dan menolong mereka untuk menyusun sasaran-sasaran hidupnya kini dan nanti.

Sumber
Halaman: 
235 - 237
Judul Artikel: 
Buku Pegangan Pelayanan
Penerbit: 
Persekutuan Pembaca Alkitab

panduan mengajar pelajaran rohani sejak dini

saat ini banyak fasilitas mengajar bagi anak anak sejak dini berupa pengajaran mengenal huruf,bentuk,angka,warna dalam berbagai metode yang variatif. Akan tetapi mengenai panduan mengajar rohani kristen sangat minim bahkan kalah banyak dengan non kristen yang lebih kreatif dan bermutu...adakah di C3I panduan teknikal bagaimana mengajarkan kepada anak sejak dini pendidikan rohani itu?terima kasih

Re: Panduan Mengajar Pelajaran Rohani

Dear Bapak Cong Oi Ling,

Panduan yang sistematis dengan urut-urutan angka memang tidak kami miliki, namun artikel-artikel yang terkait dengan bagaimana mengajarkan pelajaran rohani kepada anak dapat Bapak baca di situs C3I ini. Sebagai contoh:
1. Dapatkah Saya Mempengaruhi Anak-Anak Saya? (http://c3i.sabda.org/dapatkah_saya_mempengaruhi_anak_anak_saya).
2. Pengalaman: Kalau Salah Mendidik Anak (http://c3i.sabda.org/30/nov/1999/konseling_pengalaman_kalau_salah_mendid...).

Semoga informasi yang saya sampaikan bermanfaat bagi Anda.
Tuhan memberkati

Admin

Komentar