Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Editorial

Anak Muda dan Pekerjaan

Edisi C3I: e-konsel 265 - Anak Muda dan Pekerjaan

Salam kasih,

Saat seseorang beranjak dewasa, dia akan diperhadapkan dengan situasi-situasi yang mengharuskannya untuk mengambil keputusan. Salah satunya adalah tentang menentukan pekerjaan. Setiap orang tua, tentu mengharapkan anaknya bisa segera mendapatkan pekerjaan, setelah anaknya menyelesaikan pendidikannya. Akan tetapi, apa yang diharapkan orang tua belum tentu sesuai dengan keinginan si anak.

Bagaimana seorang anak muda seharusnya menentukan pilihan mengenai pekerjaan? Apakah harus sesuai keinginan orang tua, minat diri, atau kehendak Allah? ... baca selengkapnya »

Relasi Kaum Muda

Edisi C3I: e-konsel 264 - Relasi Kaum Muda

Salam sejahtera,

Dalam proses konseling anak muda, salah satu masalah yang kerap ditanyakan adalah soal pacaran. Bagaimana memilih pacar? Bolehkah berpacaran dengan orang yang tidak seiman? Bagaimana membina hubungan setelah berpacaran? Termasuk pertanyaan bagaimana memenangkan hati calon mertua. Untuk menolong anak muda menjalani masa pacaran mereka dengan baik dan benar, sebagai konselor kita harus memberikan bimbingan yang membangun dan alkitabiah. Untuk melengkapi Anda dalam membantu konseli yang masih muda atau konseli yang memiliki anak-anak yang sedang berpacaran, kami menghadirkan artikel tentang berkencan dan berpacaran. Di kolom Ulasan Buku, kami juga menghadirkan sebuah buku yang masih terkait dengan persoalan kaum muda, "Lima Bahasa Kasih". Selamat menyimak sajian kami, semoga sajian kami bermanfaat bagi Anda.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >

Pentingnya Nasihat untuk Anak Muda

Edisi C3I: e-konsel 263 - Pentingnya Nasihat untuk Anak Muda

Shalom,

Jika dibandingkan dengan orang tua, pengalaman dan kebijaksanaan anak muda tentu tidak sama. Untuk itu, anak muda perlu meminta nasihat dari orang tua atau orang-orang yang lebih berpengalaman. Mengapa? Karena dengan adanya nasihat, anak muda bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan. Nasihat juga bisa mencegah anak muda agar tidak salah langkah.

Tidak terkecuali dengan seorang konselor, dia juga perlu mencari nasihat dalam membantu konseli. Selain dari Tuhan, konselor juga dapat meminta wejangan dari konselor-konselor seniornya. Dalam edisi 263 ini, e-Konsel mengetengahkan sajian tentang pentingnya nasihat dan bagaimana mencari nasihat. Selamat menikmati edisi ini, Tuhan Yesus memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >

Masa Dewasa/Muda

Edisi C3I: e-konsel 262 - Masa Dewasa/Muda

Salam damai,

Secara psikologi, rentang hidup manusia terbagi dalam beberapa masa. Masa yang paling awal adalah masa bayi, kemudian berlanjut ke masa anak-anak, remaja, pemuda/dewasa, tua, manula/lansia. Masing-masing masa memiliki perkembangan yang berbeda-beda.

Dalam edisi ini, e-Konsel memfokuskan pembahasan tentang masa dewasa. Selama masa dewasa, orang-orang pada umumnya memiliki tingkat berpikir, bersosialisasi, dan bertanggung jawab yang lebih baik daripada masa anak-anak. Pada masa ini, manusia akan mendapatkan tantangan dan tugas yang menuntut rasa tanggung jawab yang semakin tinggi. Perkembangan dalam hal apa saja yang terjadi pada masa muda? Tenang saja, Anda dapat membaca definisi dan proses perkembangan masa dewasa secara lebih detail di kolom Cakrawala. Semoga dengan membaca artikel ini, Anda semakin terampil dalam memberikan konseling baik kepada mereka yang beranjak dewasa, maupun orang tua yang anak-anaknya mulai memasuki masa dewasa. Selanjutnya, untuk membantu Anda menambah wawasan dan informasi seputar konseling Kristen, kami menghadirkan ulasan situs konselor Kristen ke hadapan Anda. Segeralah bereksplorasi, dan tetaplah bersemangat untuk melayani! ... baca selengkapnya »

Kritik

Edisi C3I: e-konsel 261 - Kritik

Salam kasih,

Setiap kita pasti pernah mendapatkan kritikan, entah itu dari orang tua kita, teman sepelayanan kita, atasan kita di kantor, atau bahkan dari orang yang lebih muda usianya dari kita. Bahkan, kita mungkin juga sering salah paham terhadap kritik yang disampaikan kepada kita, sehingga menyebabkan kita tersinggung dan sakit hati. Sebagai orang yang sudah ditebus oleh-Nya, kita harus bersikap bijak terhadap kritik yang ditujukan kepada kita. Bagaimana cara menyikapi kritik yang dialamatkan kepada kita? Temukan jawabannya dalam e-Konsel edisi ini. Simak juga komentar para Sahabat Konsel dalam menanggapi kritik, dalam kolom Komunitas Konsel. Selamat menyimak.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >

Perkataan Negatif

Edisi C3I: edisi 260 - Perkataan Negatif

Salam sejahtera,

Perkataan yang diterima seseorang bisa berdampak yang besar. Jika seseorang sering menerima perkataan negatif, dia bisa menjadi orang rendah diri/minder, penakut, tidak berkembang, dan bahkan pendendam. Orang-orang yang seperti itu, perlu mendapatkan pertolongan. Untuk menolong konseli-konseli dengan kasus tersebut, e-Konsel menyiapkan artikel khusus untuk Anda dalam kolom Cakrawala dan TELAGA. Sementara itu, ulasan buku yang kami hadirkan dalam edisi ini adalah buku karangan Floyd McClung, yang membahas tentang belajar mengasihi orang yang Anda benci. Kiranya artikel ini dapat semakin memperlengkapi Anda dalam melayani orang lain.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati ... baca selengkapnya »

Nasihat

Edisi C3I: e-konsel 259 - Nasihat

Shalom,

Dalam konseling, memberi dan menerima nasihat adalah hal yang selalu ada. Mengapa? Karena konselor sendiri bisa diartikan sebagai pemberi nasihat, sedangkan konseli adalah orang yang menerima nasihat. Namun demikian, konselor tidak selalu harus memberikan nasihat kepada konselinya. Lantas, bagaimana dan kapan konselor perlu memberi nasihat? Bagaimana sikap konseli yang menerima nasihat? Dalam edisi ini, Anda dapat membaca bimbingan alkitabiah dan tip tentang menerima dan memberi nasihat. Di kolom terakhir, e-Konsel juga memperkenalkan publikasi e-Penulis kepada Anda. Silakan simak selengkapnya dan selamat mencoba.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >

Kuasa Perkataan Firman

Edisi C3I: e-konsel 258 - Kuasa Perkataan Firman

Salam kasih,

Firman Tuhan, selain sebagai petunjuk dalam kehidupan, juga berfungsi sebagai senjata yang ampuh untuk melawan serangan iblis. Dengan memperkatakan firman Tuhan, kita bisa menghancurkan kuasa iblis. Oleh karena itu, sebagai seorang "konselor", kita perlu mengajarkan kepada konseli, bagaimana menggunakan firman Tuhan untuk mengalahkan serangan iblis. Salah satu caranya adalah dengan menghafalkan ayat-ayat Alkitab tersebut dan memperkatakan firman-Nya dengan iman. Dalam edisi 258, e-Konsel menghadirkan artikel yang membahas kuasa memperkatakan firman Tuhan ke ruang baca Anda. Jika Anda membutuhkan bahan-bahan seputar konseling untuk memperluas wawasan Anda, ulasan situs konseling manca yang telah kami persiapkan, bisa menjadi salah satu referensi untuk Anda. Silakan menyimak dan mengaplikasikan pelajaran positif dari edisi kali ini. Tuhan memberkati.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net > ... baca selengkapnya »

Merdeka dari Kemarahan

Edisi C3I: e-konsel 257 - Merdeka dari Kemarahan

Salam kasih,

Marah! Reaksi ini biasa dilakukan oleh beberapa orang ketika mereka mengetahui hewan kesayangannya dicuri orang, data di laptop/komputernya rusak karena virus, anak-anaknya tidak disiplin, atau kejadian lain yang tidak disenanginya. Marah adalah ekspresi emosi yang dialami semua orang, dan ini merupakan hal yang wajar. Namun, tidak berarti kita bisa meluapkan emosi marah sewaktu-waktu, bahkan menjadikannya sebagai gaya hidup. Perasaan marah itu bisa dikendalikan. Bagaimana caranya?

Edisi terakhir bulan ini, e-Konsel menyuguhkan artikel tentang mengendalikan marah dan tanya jawab tentang rasa marah. Semoga dengan membaca sajian kami, Anda semakin dimampukan mengelola kemarahan dan membantu orang lain lain yang bermasalah dengan kemarahan. Tuhan memberkati.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >

Merdeka dari Kesepian

Edisi C3I: e-konsel 256 - Merdeka dari Kesepian

Salam kasih,

Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk sosial, karenanya kita tidak ingin merasa kesepian. Akan tetapi, di balik meningkatnya jumlah populasi dunia, justru ada banyak orang yang merasa kesepian. Sebagai umat Kristen, terlebih konselor Kristen, sudah menjadi bagian dari pelayanan kita untuk membantu mereka yang sedang merasakan kesepian. Bagaimana caranya menolong mereka? Anda bisa menemukan jawabannya di artikel yang tersaji di edisi ini. Selanjutnya, Anda juga bisa menyimak pendapat Sahabat Konsel tentang "dimerdekakan" dan referensi artikel seputar kesepian di situs C3I. Semoga sajian kami dapat menolong Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Selamat membaca, selamat menjadi berkat.

Redaksi Tamu e-Konsel,
Truly Almendo Pasaribu

Komentar


Syndicate content