Cakrawala

Alkitab dan Tindak Kekerasan

Edisi C3I: e-Konsel 136 - Memulihkan Trauma Akibat Kekerasan

Alkitab mengisahkan berbagai tindak kekerasan yang terjadi. Pembunuhan, peperangan, dan sejumlah orang yang mati martir sering disebutkan dalam kisah-kisah di Alkitab. Sering kali, kekerasan terjadi karena perbuatan dosa yang dilakukan oleh orang yang tidak taat -- yang hidupnya tidak sesuai dengan kehendak Allah. Kekerasan juga merupakan akibat dari perang yang Tuhan izinkan terjadi untuk menghukum orang yang jahat dan untuk mengatur keadilan. ... baca selengkapnya »

Bagaimana Menolong Wanita yang Diperkosa

Edisi C3I: e-Konsel 135 - Memulihkan Trauma karena Perkosaan

APAKAH PERKOSAAN ITU?

Perkosaan adalah perbuatan seseorang yang memaksakan dirinya atas seorang lain secara seksual tanpa persetujuan orang tersebut. Sering kali ini dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap seorang wanita atau seorang gadis, namun hal yang sama dapat juga terjadi atas seorang anak laki-laki atau seorang pria. Dalam suasana damai, perkosaan sudah merupakan masalah sosial, seperti dalam kisah Tamar (2 Samuel 13) di mana perkosaan adalah wujud hawa nafsu dalam hubungan "incest", antarsaudara. Terlebih lagi dalam waktu perang, perkosaan merupakan bagian dari tindak kekerasan. Perkosaan bisa dilakukan oleh seorang anggota keluarga, seorang kawan yang dipercaya, atau oleh seorang yang sama sekali asing. ... baca selengkapnya »

Melarikan Diri atau Menggenapi?

Edisi C3I: e-Konsel 134 - Bertekun Melalui Tragedi

Pada waktu Tuhan Yesus ditangkap di Taman Getsemani, Petrus mencoba melindungi Dia dengan pedang. Tuhan Yesus menegur dia dan berkata kepada Petrus, "Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?" (Mat. 26:53). Dalam pernyataan ini Yesus menyatakan kepada kita bahwa ada dua cara untuk menghadapi berbagai krisis kehidupan: menghindari atau menggenapi. Di antara dua pendekatan ini, mana yang Anda tempuh? ... baca selengkapnya »

Kebangkitan Kristus

Edisi C3I: e-Konsel 133 - Paskah

[Artikel ini diterjemahkan dari bab The Incarnation and The Resurrection dalam buku World View in Conflict]

Perjanjian Baru memberitakan kebangkitan Kristus sebagai peristiwa sejarah yang didukung kesaksian yang sangat kuat dari saksi-saksi mata (1Kor. 15:5-8). Bagi Rasul Paulus, historisitas kebangkitan merupakan syarat mutlak bagi kekristenan dan validitas bagi iman Kristen (1Kor. 15:12-19). Paulus menulis, "Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia" (1Kor. 15:17-19). ... baca selengkapnya »

Kecanduan Kerja

Edisi C3I: e-Konsel 132 - Kecanduan Kerja

Seperti "-aholics" lainnya, "workaholic" juga merupakan kecanduan yang tidak sehat. Dalam hal ini, kecanduannya adalah bekerja, karier, atau suatu kepercayaan bahwa mereka adalah "satu-satunya orang yang dapat melakukan pekerjaan dengan benar". Tanpa memerhatikan kepercayaan ini, seseorang yang kecanduan kerja bisa saja menganggap dirinya adalah suatu kesalahan atau sedikit berharga. Sering kali ini merupakan suatu tanda ketidakamanan atau ketidakmampuan dalam membuat prioritas. ... baca selengkapnya »

Anak Tuhan dan Kariernya

Edisi C3I: e-Konsel 131 - Memilih Pekerjaan

Seorang hamba Tuhan pernah berkata, "It is easier for God to create the whole universe than to help a Christian grows." Rupanya benar bahwa memang lebih mudah bagi Allah untuk menciptakan seluruh jagat raya ini daripada menolong seorang anak Tuhan bertumbuh secara rohani dan mengerjakan apa yang Allah kehendaki. Salah satu penyebabnya adalah kekacauan peran yang entah mengapa dan bagaimana proses terjadinya, telah menyebabkan banyak anak Tuhan mengerjakan peran-peran yang sebetulnya bukan peran mereka, baik itu di gereja, di dalam keluarga, maupun di dalam pekerjaan mereka sehari-hari. ... baca selengkapnya »

Hubungan Tanpa Restu Orang Tua

Edisi C3I: e-Konsel 130 - Tatkala Tidak Direstui Orang Tua

oleh Christiana Ratri

Menjalin hubungan tanpa restu orangtua bukanlah hal yang diinginkan setiap pasangan. Saat memutuskan untuk menikah pastilah mereka membutuhkan orangtua sebagai pembimbing dan "guru cinta" untuk menjalani lika-liku kehidupan berumah tangga. Artinya, restu orang tua terhadap hubungan dengan pasangan sangat diharapkan. Kenyataannya, banyak orang tua menolak untuk memberikan restu itu kepada anak dan pasangannya dengan dilandasi berbagai alasan. ... baca selengkapnya »

Usia Senja, Siapa Takut?

Edisi C3I: e-Konsel 128 - Mendampingi Para Lanjut Usia

Pada umumnya, semua manusia ingin panjang umur, tetapi sedikit yang mau menjadi tua. Itulah salah satu penyebab bertumbuhnya salon-salon kecantikan atau pusat-pusat kebugaran yang menawarkan harapan untuk melawan kodrat. Namun, betapa pun manusia mampu memanipulasi penampilan jasmaniah sehingga tampak lebih muda dari usia yang sebenarnya, pergumulan batiniah tetap tidak bisa disembunyikan. Oleh karena itu, setiap orang sebaiknya mempersiapkan diri guna menyongsong usia senja yang pasti datang menjelang, entah esok atau lusa.

Memelihara Kesehatan ... baca selengkapnya »

Tolong, Saya Bertambah Tua!

Edisi C3I: e-Konsel 127 - Para Lanjut Usia

Usia tua sering dipandang sebagai masa yang tidak produktif dan tidak berguna. Bob Buford, pendiri Jaringan Kepemimpinan, menuliskan dalam bukunya bahwa usia produktif seseorang hanyalah pada empat dekade pertama kehidupannya sedangkan sisanya adalah masa-masa kemunduran diri. Namun, pandangan ini berbeda sekali dengan Alkitab. Mazmur 92:13-15 menyatakan bahwa pada usia lanjut sekalipun, manusia tetap dapat Allah pakai untuk menyatakan kebenaran-Nya.

Pertanyaan "Mengapa" ... baca selengkapnya »

Menemukan Sukacita Natal

Edisi C3I: e-Konsel 126 - Sukacita Natal

Syair salah satu lagu Natal berbunyi, "It's the most wonderful time of the year" (Natal adalah saat yang terindah sepanjang tahun). Bagi orang Kristen, ungkapan ini seharusnya benar. Namun bagi beberapa orang, Natal adalah saat untuk mempertahankan hidup, depresi, dukacita, dan kesepian. Semua itu sering kali diperparah dengan keadaan keluarga yang terpecah belah dan meningkatnya dana yang harus dikeluarkan. ... baca selengkapnya »