Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Cakrawala
Menantikan Kelahiran Anak
Submitted by admin on Tue, 04/07/2006 - 07:00Edisi C3I: e-Konsel 115 - Makna Kehadiran Anak
"Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku. Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku." (Mazmur 22:10-11) ... baca selengkapnya »
Menumbuhkan Pengharapan dalam Diri Konseli
Submitted by admin on Thu, 15/06/2006 - 07:00Edisi C3I: e-Konsel 114 - Menumbuhkan Pengharapan Dalam Diri Konseli
Membedakan Pengharapan yang Sejati dengan yang Semu
Menumbuhkan pengharapan kepada konseli merupakan hal yang penting untuk dilakukan konselor. Namun pada kenyataannya, seringkali pengharapan yang diberikan oleh konselor adalah pengharapan semu yang dasarnya tidak alkitabiah (Amsal 10:28; 11:7). Untuk itu, amatlah penting bagi konselor untuk bisa membedakan pengharapan yang semu dan pengharapan sejati.
Ciri-Ciri Pengharapan Semu
-
Didasari oleh pemikiran manusia tentang apa yang menyenangkan dan yang sangat diinginkan.
Tahap Pembentukan Relasi
Submitted by admin on Thu, 01/06/2006 - 07:00Edisi C3I: e-Konsel 113 - Membangun Hubungan dengan Konseli
Tahap awal konseling biasanya menjadi tahap paling sulit, baik bagi konselor maupun klien. Barangkali ini mengejutkan bagi sebagian orang. Tetapi demikianlah kenyataannya. Ketika itu, untuk pertama kalinya mereka saling bertemu dalam relasi yang dalam arti tertentu bisa dikatakan formal tetapi juga tidak formal; hangat, tapi juga jauh; dan bagi sejumlah orang, bersifat sementara dan tidak alamiah. Mereka harus mengusahakan suatu relasi yang dapat disepakati dan menciptakan suasana kondusif bagi mereka untuk menangani masalah- masalah. Kadang-kadang ini tidak mudah dan konseling mungkin saja gagal jika klien tidak dilibatkan secara tepat dalam kerja sama dengan konselor. ... baca selengkapnya »
Menyikapi Bunuh Diri, Diiringi Simpati
Submitted by admin on Mon, 17/04/2006 - 07:00Edisi C3I: e-Konsel 110 - Bunuh Diri
Akhir-akhir ini jumlah peristiwa bunuh diri semakin meningkat. Dari yang dilakukan oleh orang yang tak tahan terus-menerus dihimpit kemelaratan, sampai pada yang dilakukan oleh orang yang kaya-raya. Ingat konglomerat yang terjun bebas dari tingkat 56 sebuah hotel? Dari yang dilakukan oleh orang dewasa, sampai yang dilakukan oleh seorang yang masih belia. Ingat anak 12 tahun yang gantung diri lantaran keluarganya tidak mampu menyediakan uang Rp 2.500? Dan jangan lupa untuk menyebutkan semakin populernya metode terorisme dengan "bom bunuh diri"! ... baca selengkapnya »
Aborsi: Masalah Etis Rohani
Submitted by admin on Mon, 03/04/2006 - 07:00Edisi C3I: e-Konsel 109 - Aborsi
Masalah aborsi merupakan persoalan kontroversial yang mesti dicermati dengan lemah lembut dan penuh kehati-hatian. Penyajian informasi yang tidak berimbang juga sering mengundang reaksi keras, seakan-akan semua pelaku aborsi bayi dalam janin adalah para pembunuh berdarah dingin. Bagi para wanita muda yang hamil di luar pernikahan, pilihan aborsi acap kali merupakan keputusan yang diambil dengan penuh kebingungan, ketakutan, dan keputusasaan - jauh berbeda dengan profil seorang pembunuh berdarah dingin. Bagi mereka dan bagi banyak wanita lain, aborsi merupakan suatu jalan keluar yang menyakitkan dan memang demikianlah seharusnya karena ada hal- hal dalam hidup ini yang tak akan terselesaikan melalui proses rasionalisasi yang seberapa canggihnya pun. ... baca selengkapnya »
Pengajaran Konseling Seharusnya Benar-Benar Alkitabiah
Submitted by admin on Thu, 16/03/2006 - 07:00Edisi C3I: e-Konsel 108 - Memberi Pengajaran Melalui Konseling Alkitabiah
Pengajaran yang diberikan dalam konseling seharusnya tidak hanya berdasarkan Alkitab dan akurat menurut Alkitab, melainkan juga cocok untuk masing-masing konseli baik dalam soal materi maupun metodenya.
Isi Pengajaran Haruslah Tepat ... baca selengkapnya »
Menghindari Kejenuhan
Submitted by admin on Wed, 01/03/2006 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 107 - Konselor & Kejenuhan
MENGHINDARI KEJENUHAN
Saya menulis tentang kejenuhan untuk pertama kalinya pada tahun 1976. Artikel yang berjudul "Pekerja Sosial dan Kejenuhan" itu dimuat dalam Social Dimension, buletin yang diedarkan oleh Singapore Association of Social Workers. Ada berbagai reaksi terhadap tulisan tersebut. Sejumlah orang merasa senang karena masalah itu dituliskan, sedang sejumlah lainnya berpendapat bahwa saya mengangkat topik yang memperlihatkan satu kelemahan dalam profesi itu. Bahkan ada yang mempertanyakan apakah saya sedang menuliskan pengalaman saya sendiri dan sampai sejauh mana saya mengalami kejenuhan. Banyak juga yang tidak terpengaruh karena masalah itu tidak dialaminya. ... baca selengkapnya »
Orang Tua Tunggal
Submitted by admin on Wed, 15/02/2006 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 106 - Orang Tua Tunggal
Pengasuhan oleh orang tua tunggal adalah salah satu fenomena di zaman modern sekarang ini. Fenomena ini tercatat telah meningkat dari 13% di tahun 1970 menjadi 26% di tahun 1984(1). Menurut data tersebut, diperkirakan 1 dari 5 anak di Amerika mengalami sebagian masa kanak-kanaknya dalam keluarga dengan orang tua tunggal(2) dan diperkirakan sejak tahun 1990, bahwa lebih dari 50% anak yang dilahirkan saat ini akan menghabiskan sebagian masa kanak-kanaknya dalam keluarga dengan orang tua tunggal(3). ... baca selengkapnya »
Ayahmu dan Ibumu
Submitted by admin on Wed, 01/02/2006 - 07:00Edisi C3I: e-Konsel 105 - Mengasihi Orang Tua
Tahukah Anda bahwa hukum kelima dari Dasa Titah mempunyai dua versi? Yang pertama termuat dalam Keluaran 20:12, bunyinya: "Hormatilah ayahmu dan ibumu". Yang kedua tertulis dalam Imamat 19:31, bunyinya: "Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya." Yang satu menyebut "ayah" terlebih dahulu, baru "ibu". Sementara yang lain, sebaliknya.
Besar kemungkinan tidak ada perbedaan substansial yang pantas dibicarakan mengenai perbedaan tersebut. Namun, para rabi Yahudi toh tak urung menangkap juga nuansa yang, menurut mereka, cukup bermakna. ... baca selengkapnya »
Komentar
