Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Anak/Parenting
Anak/Parenting
artikel tentang anak dan yang berkaitan dengan anak
Tim Kerja Keluarga
Submitted by admin on Wed, 06/10/2010 - 14:48Alat Peraga: Sekawanan semut tanah.
Ayat Alkitab:
Tema: Keluarga-keluarga harus bekerja sebagai tim.
Cerita: Saya membawa beberapa ekor hewan pagi ini. Mari kita lihat.
Lihat semut tanah ini! Semua semut ini adalah makhluk ciptaan Tuhan. Dan semut-semut ini memiliki tugas-tugasnya sendiri. Semut-semut bekerja keras dalam kumpulannya.
Ada semut-semut yang bertanggung jawab mencari makanan. Kadang- kadang mereka mebawa benda-benda yang jauh lebih besar dan lebih berat dari pada tubuh mereka sendiri. Ada sebagian semut yang menggali kamar-kamar baru. Ada semut-semut yang menyingkirkan sampah. Ada semut-semut yang membawa benih-benih. Sementara semut- semut yang lain mengumpulkan makanan. Kawanan semut ini bekerja sama sebagai satu tim.
Keluarga-keluarga kita juga perlu bekerja sama sebagai satu tim. Masing-masing keluarga berbeda-beda. Ada keluarga-keluarga dengan ibu, ayah, dan anak-anaknya. Ada keluarga-keluarga dengan kakek, nenek, dan anak-anak. Ada keluarga-keluarga yang terdiri dari ibu saja dengn anak-anak, atau ayah saja dengna anak-anak. Ada keluarga- keluarga yang tidak punya anak. ... baca selengkapnya »
Menolong Anak Prasekolah yang Berkebutuhan Khusus
Submitted by admin on Wed, 15/09/2010 - 14:15ANAK HIPERAKTIF
Anak hiperaktif secara klinis berbeda dengan anak yang tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama. Anak hiperaktif sering memiliki perasaan seperti orang yang terkurung dalam kamar dengan televisi, radio, dan dua mesin penyedot debu yang semuanya dinyalakan secara maksimal dalam waktu bersamaan. Bisakah Anda bayangkan betapa berisiknya hal itu? Sebuah kelas sering kali menjadi "terlalu berisik" bagi anak hiperaktif. ... baca selengkapnya »
Masa Sekolah Dasar: Umur 6 Sampai 12 Tahun
Submitted by admin on Thu, 15/07/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 212 - Mengenal dan Membimbing Anak Usia Sekolah Dasar
PERKEMBANGAN SEKSUAL
Penting bagi anak-anak laki-laki maupun anak perempuan usia SD untuk mengidentifikasi diri mereka dengan orang dewasa yang berjenis kelamin sama dengan mereka. Tanpa identifikasi semacam itu, anak-anak mungkin akan mengalami ketidakmampuan menyesuaikan diri secara seksual dalam pernikahan atau cenderung menjadi homoseks. ... baca selengkapnya »
Dua Tips Tentang Anak Sekolah Dasar
Submitted by admin on Thu, 15/07/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 212 - Mengenal dan Membimbing Anak Usia Sekolah Dasar
Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah Dasar Di halaman sekolah sudah tampak banyak murid yang usianya bervariasi dan postur tubuhnya berbeda-beda besarnya. Sebagian sudah memiliki kelompok sendiri dan berbincang-bincang dengan teman-temannya tentang liburan sekolah mereka. Tampak juga anak-anak yang terlihat diam saja dan memerhatikan sekelilingnya. Mereka adalah murid-murid baru kelas 1 SD yang baru pertama kali datang ke sekolah tersebut. Sebagian dari mereka mengamati anak-anak yang lain dan terlihatMemahami Bagaimana Anak-Anak Prasekolah Menghadapi Tekanan
Submitted by admin on Thu, 01/07/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 211 - Mengenal dan Membimbing Anak Prasekolah
Anak-anak berumur 3 sampai 5 tahun mengalami rasa kehilangan, ketakutan, dan situasi-situasi yang tidak biasa, jauh berbeda dengan orang-orang dewasa. Setiap anak prasekolah memiliki fase-fase perkembangan tersendiri. Jika Anda memahami bagaimana anak prasekolah Anda memikirkan tentang dunianya, Anda dapat menolongnya menghadapi masa-masa sulit dengan lebih baik. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat anak Anda tumbuh secara sosial dan emosional. Anak prasekolah belajar:Perspektif Psikologis: Ayah dan Arah
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 11:40Ada satu pengamatan yang saya saksikan berulang kali dalam praktik konseling yang cukup menyedihkan hati, yakni anak laki-laki, yang dibesarkan dalam keluarga di mana keterlibatan ayah sangat minim, cenderung bertumbuh menjadi pemuda tanpa arah. Pada akhirnya saya menyimpulkan bahwa ada kaitan yang erat antara keterlibatan ayah dan pertumbuhan kepribadian anak laki-laki. Saya perhatikan biasanya anak-anak seperti ini memperlihatkan beberapa ciri yang serupa misalnya, mereka memiliki banyak keraguan dan ketidakpastian dalam hidup. Mereka bersikap pasif dan menuntut orang untuk senantiasa memahami dan menyediakan kebutuhan mereka. ... baca selengkapnya »
Anak dan Perceraian
Submitted by admin on Wed, 03/02/2010 - 10:54Masalah perilaku anak akibat perceraian seringkali disalahkan pada konflik keluarga, tekanan, dan beban dari orang tua tunggal. Tetapi laporan pada edisi bulan juli dari Developmental Psychology menyatakan bahwa gen juga memainkan peranan penting pada penyesuaian anak setelah perceraian.
Bagian dari penelitian jangka-panjang, the Colorado Adoption Project mengikuti 398 keluarga angkat dan biologis selama 12 tahun dan membandingkan kemungkinan kesehatan sosial, akademis, perilaku dan emosionil dari anak-anak dengan orangtua yang bercerai. ... baca selengkapnya »
Guru dan Murid Sekaligus
Submitted by admin on Mon, 01/02/2010 - 13:00Edisi C3I: e-Konsel 201 - Bahasa Kasih
Edisi C3I: e-Konsel 201 - Bahasa Kasih
Pernikahan tidak untuk semua orang. Saya mengamat-amati bahwa ada karakteristik tertentu yang menyulitkan kita untuk hidup dengan orang lain, dan sudah tentu karakteristik seperti ini juga akan menghalangi kita untuk hidup rukun dengan pasangan kita. Salah satu karakteristik yang mutlak diperlukan dalam pernikahan ialah sikap fleksibel.
Sikap fleksibel bukan berarti tidak memunyai pendirian atau dengan kata lain selalu menurut. Sikap fleksibel merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tanpa harus kehilangan dirinya sendiri. Orang yang fleksibel adalah orang yang dapat membedakan antara pendirian dan gaya hidup. Dengan kata lain, orang yang fleksibel adalah orang yang tahu membedakan hal-hal yang hakiki dan hal-hal yang sepele. Pendirian menyangkut nilai moral rohani, sedangkan gaya hidup merupakan kebiasaan yang kita pelajari dari lingkungan. ... baca selengkapnya »
Bahaya Memfavoritkan Anak
Submitted by admin on Thu, 15/10/2009 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 194 - Anak Favorit
Edisi C3I: e-Konsel 194 - Anak Favorit
Berawal dari kehamilan yang tidak biasa. Setelah bertahun-tahun, akhirnya Tuhan mengabulkan permintaan Ishak dan Ribka untuk mendapatkan seorang anak (lihat Kejadian 25:19-34). Tetapi kehamilan ini tidak seperti yang Ribka harapkan. Dia merasa seperti ada peperangan di dalam kandungannya! Apa yang sedang terjadi?
Kemudian datanglah jawaban dari Tuhan: kembar. Apa arti pesan aneh itu? Akankah anak yang lebih tua melayani adiknya? Apa arti semua itu? Sejak lahir, perbedaan-perbedaan antara anak-anak itu terlihat jelas. Esau bersuara lantang, banyak menuntut, dan aktif. Yakub lebih pendiam. Ketika mereka tumbuh besar, kepribadian mereka yang berlawanan menjadi lebih jelas, dan Ribka mungkin sering mendapati dirinya sendiri merenungkan janji Tuhan itu. Ribka menyayangi Yakub. Ketika dia membandingkan Yakub dengan kakaknya, mudah bagi Ribka untuk lebih banyak memberikan kasihnya kepada Yakub, dan perasaannya kepada Esau melemah. Selain itu, bukankah Tuhan mengatakan bahwa Yakub akan menjadi anak kesayangan? ... baca selengkapnya »
Tuhan Tidak Mengharapkan Para Orang Tua Memfavoritkan Anak
Submitted by admin on Thu, 15/10/2009 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 194 - Anak Favorit
"Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub." (Kejadian 25:28) Saya adalah hasil dari keluarga campuran. Dengan kata lain, ketika masih anak-anak, saya tinggal seatap dengan satu orang tua kandung dan satu orang tua tiri, yang keduanya membesarkan anak-anak mereka sendiri. Sekarang, saya menjadi kepala dari keluarga campuran. Ketika masih kecil, saya tidak senang menjadi anggota dari keluarga campuran dan saya menjadi lebih tidak menyukainya ketika"Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub." (Kejadian 25:28)
Saya adalah hasil dari keluarga campuran. Dengan kata lain, ketika masih anak-anak, saya tinggal seatap dengan satu orang tua kandung dan satu orang tua tiri, yang keduanya membesarkan anak-anak mereka sendiri.
Sekarang, saya menjadi kepala dari keluarga campuran. Ketika masih kecil, saya tidak senang menjadi anggota dari keluarga campuran dan saya menjadi lebih tidak menyukainya ketika saya dewasa. Bila dalam keluarga pada umumnya keharmonisan sulit dijaga, maka dalam keluarga campuran keharmonisan nampaknya tidak ada harapan. ... baca selengkapnya »
Komentar
