Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Parakaleo

Emosi

Kita adalah manusia sosial, seksual, jasmaniah, emosional, intelektual, dan rohaniah. Karena berkodrat sosial kita membutuhkan sesama dan tidak bisa berfungsi optimal tanpa kehadiran orang lain di dalam hidup ini. Kita pun berkodrat jasmaniah, itu sebabnya kita perlu tidur, makan, dan minum. Demikian seterusnya dengan kodrat lainnya. Dari semua itu saya kira ada dua kodrat yang tidak dapat kita terima dengan nyaman: seksual dan emosional. Kali ini saya ingin membahas kodrat emosional saja. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, April Juni 2006, Vol. XIII, No. 2
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Peran Konseling Awam: Emosi dan Pikiran

Ahli-ahli psikologi pada umumnya berpendapat bahwa emosi cenderung bekerja lebih dahulu sebelum otak manusia berpikir secara rasionil. Tetapi mengherankan sekali betapa Alkitab selalu menekankan secara terbalik, yaitu otak seharusnya bekerja lebih dahulu sehingga dapat mengontrol kerja emosi manusia. Rupanya, Alkitab ingin menegaskan bahwa manusia sebagai peta dan gambar Allah adalah mahluk yang hidupnya tidak seharusnya dikontrol oleh kerja emosi dan instink yang bergerak secara mekanis. Manusia harus dalam kesadaran, mengatur seluruh kehidupannya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, April Juni 2006, Vol. XIII, No. 2
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Pertanyaan Anda

Saya seorang ibu rumah tangga, dengan seorang anak perempuan (Ira) yang sudah dewasa (27 tahun), cinta Tuhan, mandiri dan punya karir yang baik sekali. Hanya saja saya heran, setiap kali dia punya pacar saya selalu menemukan alasan untuk tidak menyukai dan ingin memutuskan hubungan tersebut. Saya baru menyadari ketika minggu yang lalu kami bertengkar hebat, dan dia memutuskan untuk tinggal diluar/kost, karena tidak tahan dengan sikap saya. Sebenarnya Ira anak yang cerdas, tidak pernah menyusahkan orangtua, hanya kadang-kadang saja membantah. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2006, Vol. XIII, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Biola dan Tambur

Salah satu kesalahan fatal yang dapat kita perbuat adalah memilih pasangan hidup yang tidak serasi. Cukup sering saya menjumpai insan yang merana akibat kesalahan memilih baik suami maupun istri. Bagi mereka rumah menjadi tempat asing yang sedapatnya dihindari dan perjumpaan dengan pasangan dirasakan sebagai siksaan. Penyesalan pada akhirnya lenyap dari rongga hati dan tergantikan oleh ketidakpedulian dengan hidup. Masa depan pun berangsur menjadi masa bodoh. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
2 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2006, Vol. XIII, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Peran Konseling Awam: Memilih Pasangan Hidup dan Pergumulannya

Memilih pasangan hidup merupakan hal yang sarat dengan pertanggung jawaban iman. Memasuki fase adolescent/ remaja, sejak seorang mulai merasakan ketertarikan terhadap lawan jenisnya ia sudah harus mulai mempertanggung jawabkan imannya. Dengan bimbingan yang sehat ia akan memulai petualangan hidupnya dengan prinsip mencari yang "seiman." Kemudian ia mulai belajar mengenali apakah ketertarikan tersebut semata-mata manifestasi dari "sexual instict" atau kebutuhan "psycho-social" yang sehat dari seorang individu dengan identitas atau jati diri yang sehat pula. Nah, jikalau ia sukses melewati fase ini, ia akan memasuki fase pertanggung jawaban iman yang berbeda lagi. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 2
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2006, Vol. XIII, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Pertanyaan Anda

Saya mempunyai dua anak perempuan Wati (18 th) dan Tina (15 th). Mereka adalah anak-anak yang baik, tidak pernah menyusahkan orang tua sejak kecil dan selalu mandiri. Baru tahun yang lalu Wati selesai SMU dan kemudian masuk ke salah satu universitas di Jakarta. Saya "shock" ketika pulang liburan kemarin dia menceritakan bahwa dia sudah tidak perawan lagi bahkan sudah hamil 2 bulan. Teman yang menggaulinya tidak diketahui keberadaannya sekarang dan tidak mau mempertanggung-jawabkan perbuatannya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Oktober Desember 2005, Vol. XII, No. 4
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Perspektif Psikologis: Pengampunan

Pengampunan adalah sesuatu yang tak ternilai harganya. Pengampunan membebaskan, menyembuhkan manusia dari segala macam perasaan yang merugikan, seperti marah, kecewa, benci, dendam, sakit hati dan perasaan-perasaan negatif lainnya. Di samping itu, realitanya pengampunan merupakan sesuatu yang tidak mudah dilakukan. Ada proses yang harus dijalani untuk seseorang bisa mengampuni atau menerima pengampunan dengan benar. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
2 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Oktober Desember 2005, Vol. XII, No. 4
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Pertanyaan Anda

Saya seorang pemuda usia 22 tahun, anak pertama dari tiga bersaudara. Saya saat ini masih kuliah dan tinggal di Jakarta. Orang tua jauh diluar pulau, dan mendukung semua biaya yang saya butuhkan. Saya ketua komisi Pemuda, dikenali sebagai seorang yang saleh, aktif dalam pelayanan. Satu hal yang mengganggu adalah mengapa "pertobatan" saya tidak membuahkan hasil yang jelas? Contohnya saya berpacaran sudah 2 tahun, dan kami sudah melakukan hubungan seksual sejak 6 bulan yang lalu; setiap kali kami merasa berdosa dan kami menyesal sungguh-sungguh (rasanya), tetapi cuma bertahan beberapa minggu saja, kemudian kami melakukannya lagi. Jujur Bu, saya gelisah dan rasanya ada keinginan untuk berubah, tetapi setelah itu saya kembali lagi pada pola yang lama. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2005, Vol. XII, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Peran Konseling Awam: Siapakah Dia Yang Sesungguhnya?

Saya sangat kecewa. Hubungan kami sebagai suami-istri yang selama ini kami sebut sebagai cinta ternyata keliru. Saya makin lama makin tidak dapat memahami dia. Dia ternyata bukan pribadi yang baik, setia, dan mengasihi saya. Dia memperalat saya. Hatinya busuk. Habis manis sepah dibuang ... ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2005, Vol. XII, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Pertanyaan Anda

Saya mempunyai 2 orang anak, Johnny (9 th) dan Anita (7 th) yang temperamen-nya sangat berbeda. Johnny sejak kecil selalu mau menang sendiri, tidak mau mengalah dan sangat keras kepala. Saya dan suami seringkali harus mengalah supaya dia tidak marah-marah dan membanting apa saja yang ada di depannya. Beberapa kali ia sampai membanting pot bunga, bahkan piring sewaktu makan, kalau keinginan-nya tidak dituruti, misalnya dia ingin makan hamburger dan tidak mau masakan yang sudah tersedia. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2005, Vol. XII, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Komentar


Syndicate content