Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Parakaleo

Gaya Belajar

Dalam majalah Focus on the Family, edisi Oktober 1994, ada sebuah artikel karya Cynthia Ulrich Tobias yang menarik perhatian saya. Artikel tersebut berjudul The Way They Learn. Ny. Tobias menjelaskan bahwa ada empat gaya atau cara kita belajar (menangkap pelajaran) dan ia mendasarkan pokok pikirannya itu pada hasil riset Dr. Anthony F. Gregorc. Menurut Dr. Gregorc, ada dua hal penting yang perlu diketahui tentang bagaimanakah kita menangkap suatu pelajaran. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
2 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 1995, Vol. II, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Dr. Paul Gunadi, Dr. Yakub B.Susabda
Tahun: 
1995

Iri Hati, Stres, dan Depresi

Sekali lagi kaitan yang erat antara stres dan depresi dikukuhkan kembali melalui hasil studi yang dilakukan oleh Robert C. Pianta dan Byron Egeland yang dilaporkan dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology, Vol. 62, Number 6, December 1994. Dalam artikel mereka yang berjudul, Relation Between Depressive Symptoms and Stressful Life Events in a Sample of Disadvantanged Mothers, mereka memperlihatkan bahwa stres dan depresi mempunyai dampak yang saling mempengaruhi. Artinya, stres dapat menimbulkan gejala depresi tetapi sebaliknya, gejala depresi itu sendiri berpotensi membuahkan stres dalam hidup kita. Studi mereka pun mendemonstrasikan pengaruh gejala depresi terhadap masalah relasi dengan orang lain dan gangguan kesehatan tubuh. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3
Judul Artikel: 
Parakaleo, April Juni 1995, Vol. II, No. 2
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII, Jakarta 1995
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Dr. Paul Gunadi, Dr. Yakub B.Susabda
Tahun: 
1995

Pertanyaan Anda

Pertanyaan:

Anak kami, usia 7 tahun, inginnya main melulu. Namun sampai saal ini ia tidak melalaikan pelajarannya, meskipun harus disuruh atau diingatkan. Prestasinya pun lumayan baik. Perlukah kami mengurangi waktu bermainnya dan apakah perilakunya ini sehat?

Jawab:

Setiap anak yang lahir ke dunia sudah dilengkapi Tuhan dengan kecenderungan untuk bermain. Sebelum anak memasuki dunia belajar, yakni sekolah, ia terlebih dahulu terjun ke dalam dunia bermain. Seharusnya memang begitu karena bermain berkaitan erat dengan pertumbuhan jiwanya. Pertumbuhan jiwa yang sehat seyogianya diawali dengan bermain dan secara teratur dipupuk melalui permainan. Ada sekurang-kurangnya tujuh manfaat bermain bagi pertumbuhan anak-anak yang akan saya paparkan di bawah ini. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 1995, Vol. II, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Dr. Paul Gunadi, Dr. Yakub B.Susabda
Tahun: 
1995

Sedikit Tentang Kecemasan

Ada banyak gangguan kejiwaan namun kebanyakan bersumber dari satu akar: kecemasan. Kecemasan dibedakan dengan ketakutan dalam hal objeknya; kecemasan tidak mempunyai objek yang jelas sedangkan ketakutan memiliki objek yang relatif lebih jelas. Jadi, apabila saya tidak belajar sebelum menempuh ujian dan khawatir mendapat nilai yang buruk, ini adalah ketakutan karena alasan kekhawatirannya jelas atau tertentu. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
2 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 1995, Vol. II, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Dr. Paul Gunadi, Dr. Yakub B.Susabda
Tahun: 
1995

Mengapa Tuhan Mempertemukan Kami ?

Pertanyaan di atas ini benar-benar melumpuhkan saya! Bagaimana tidak? Pertama, jawaban apa pun yang saya berikan akan memberi kesan bahwa saya seolah-olah menempatkan diri pada posisi Tuhan. Kedua, pada umumnya orang yang melontarkan pertanyaan seperti ini adalah seseorang yang sedang mengalami problem yang serius dalam pernikahannya. Oleh karena itu, apabila saya menjawab bahwa Tuhan tidak pernah "mempertemukan" mereka, saya ini seakan-akan melemparkan tangga kepada seseorang yang baru saja jatuh dari tangga itu. Jadi, biasanya respons saya adalah diam termangu, mencoba memahami keperihan hatinya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 2
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 1995, Vol. II, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Dr. Paul Gunadi, Dr. Yakub B.Susabda
Tahun: 
1995

Kiat Membesarkan Anak

Membesarkan anak bukanlah masalah sepele. Saya percaya bahwa para pembaca yang adalah orangtua (terutama ibu) akan membenarkan kalimat ini. Sebagaimana hubungan suami-istri akan mempengaruhi hubungan orangtua - anak, demikian pulalah hubungan orangtua - anak akan mempengaruhi hubungan suami-istri. Hubungan suami-istri yang sehat dan kuat cenderung menghasilkan anak-anak yang sehat dan kuat pula. Hubungan suami-istri yang lemah dan sakit-sakitan, cenderung membuahkan anak-anak yang lemah dan sakit-sakitan pula. Namun kebalikannya juga betul. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
2 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 1994, Vol. I, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Dr. Paul Gunadi, Dr. Yakub B.Susabda
Tahun: 
1994

Penilaian Diri yang Buruk dan Ibu Muda Usia

Dalam bukunya, What Wives Wish Their Husbands Knew About Women, Psikolog Kristen Dr. James Dobson memaparkan hasil angket "Sumber Depresi Di Antara Wanita" yang diberikannya kepada 75 wanita Kristen. Ternyata para wanita ini menunjuk pada "Penilaian Diri Yang Buruk" sebagai sumber depresi nomor satu. Data lain yang menuntut perhatian kita adalah bahwa mayoritas peserta angket ini adalah para ibu rumah tangga berusia antara 27 hingga 40 tahun yang mempunyai anak kecil. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
2 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, April Juni 1994, Vol. I, No. 2
Tahun Edisi: 
1994
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta

Perspektif Psikologis: Infidelitas

Frank Pittman dalam artikelnya, Beyond betrayal: Life after Infidelity (Psychology Today, May/June 1993) membagi infidelitas (ketidaksetiaan atau penyelewengan dalam pernikahan) dalam empat kategori. Kebanyakan penyelewengan awal merupakan Penyelewengan Kecelakaan. Misalnya seorang pemuda diajak pergi ke luar kota oleh bosnya dan bos itu kemudian memesan dua wanita. Satu untuk bosnya dan satu untuk dirinya. Akhirnya ia pun terlibat dalam penyelewengan. Yang menjadi penyebabnya di sini dan pada banyak kasus Penyelewengan Kecelakaan adalah rasa sungkan yang salah kaprah. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
2 -- 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari - Maret 1994, Vol. I, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Tahun: 
1994

Kewalahan Menghadapi Anak

Tanya:

Saya memunyai dua orang anak laki-laki, Adi (14 th) dan Ario (12 th). Entah mengapa, mereka selalu bertengkar setiap hari dan bermusuhan. Tingkah laku mereka juga tidak sopan dan tidak menghargai kami sebagai orang tua. Kami memang punya andil dalam hal ini, memang sepuluh tahun pertama pernikahan kami sangatlah berantakan. Kami bertengkar hampir setiap hari terutama karena ibu mertua saat itu tinggal bersama kami dan selalu ikut campur dalam semua hal. Setelah beliau meninggal dua tahun lalu, barulah kami sedikit membaik, pertengkaran kami cepat selesai dan saya lebih lega. Untuk anak-anak sepertinya sudah terlambat, menurut kami mereka kurang ajar dan berani melawan. Apa yang harus kami lakukan, Bu, saya dan suami sudah kewalahan. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
4
Judul Buku: 
Parakaleo, Edisi April-Juni 2005, Vol. XII, No. 2
Pengarang: 
Esther Susabda, Ph.D.
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Tahun: 
2005

Gagal Membina Rumah Tangga

Pertanyaan:
Sebagai seorang suami dan ayah, saya merasa gagal dalam membina rumah tangga, Bu. Istri saya seorang pekerja keras, gigih dan mempunyai prestasi yang sangat baik di kantor, gereja maupun masyarakat. Dia terkenal ramah, suka menolong dan tidak bosan-bosan untuk mengunjungi panti jompo, rumah yatim piatu dan mengikuti segala macam kegiatan di tengah-tengah kesibukannya bekerja, mendidik anak-anak kami (3 orang) dan mengurus rumah tangga. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Oktober-Desember 2006, No. 4, Vol. XIII
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII, Jakarta 2006

Komentar


Syndicate content