Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Artikel
Artikel
Artikel
Iri Hati, Stres, dan Depresi
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 09:46Sekali lagi kaitan yang erat antara stres dan depresi dikukuhkan kembali melalui hasil studi yang dilakukan oleh Robert C. Pianta dan Byron Egeland yang dilaporkan dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology, Vol. 62, Number 6, December 1994. Dalam artikel mereka yang berjudul, Relation Between Depressive Symptoms and Stressful Life Events in a Sample of Disadvantanged Mothers, mereka memperlihatkan bahwa stres dan depresi mempunyai dampak yang saling mempengaruhi. Artinya, stres dapat menimbulkan gejala depresi tetapi sebaliknya, gejala depresi itu sendiri berpotensi membuahkan stres dalam hidup kita. Studi mereka pun mendemonstrasikan pengaruh gejala depresi terhadap masalah relasi dengan orang lain dan gangguan kesehatan tubuh. ... baca selengkapnya »
Pertanyaan Anda
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 09:44Pertanyaan:
Anak kami, usia 7 tahun, inginnya main melulu. Namun sampai saal ini ia tidak melalaikan pelajarannya, meskipun harus disuruh atau diingatkan. Prestasinya pun lumayan baik. Perlukah kami mengurangi waktu bermainnya dan apakah perilakunya ini sehat?
Jawab:
Setiap anak yang lahir ke dunia sudah dilengkapi Tuhan dengan kecenderungan untuk bermain. Sebelum anak memasuki dunia belajar, yakni sekolah, ia terlebih dahulu terjun ke dalam dunia bermain. Seharusnya memang begitu karena bermain berkaitan erat dengan pertumbuhan jiwanya. Pertumbuhan jiwa yang sehat seyogianya diawali dengan bermain dan secara teratur dipupuk melalui permainan. Ada sekurang-kurangnya tujuh manfaat bermain bagi pertumbuhan anak-anak yang akan saya paparkan di bawah ini. ... baca selengkapnya »
Sedikit Tentang Kecemasan
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 09:39Ada banyak gangguan kejiwaan namun kebanyakan bersumber dari satu akar: kecemasan. Kecemasan dibedakan dengan ketakutan dalam hal objeknya; kecemasan tidak mempunyai objek yang jelas sedangkan ketakutan memiliki objek yang relatif lebih jelas. Jadi, apabila saya tidak belajar sebelum menempuh ujian dan khawatir mendapat nilai yang buruk, ini adalah ketakutan karena alasan kekhawatirannya jelas atau tertentu. ... baca selengkapnya »
Mengapa Tuhan Mempertemukan Kami ?
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 09:34Pertanyaan di atas ini benar-benar melumpuhkan saya! Bagaimana tidak? Pertama, jawaban apa pun yang saya berikan akan memberi kesan bahwa saya seolah-olah menempatkan diri pada posisi Tuhan. Kedua, pada umumnya orang yang melontarkan pertanyaan seperti ini adalah seseorang yang sedang mengalami problem yang serius dalam pernikahannya. Oleh karena itu, apabila saya menjawab bahwa Tuhan tidak pernah "mempertemukan" mereka, saya ini seakan-akan melemparkan tangga kepada seseorang yang baru saja jatuh dari tangga itu. Jadi, biasanya respons saya adalah diam termangu, mencoba memahami keperihan hatinya. ... baca selengkapnya »
Kiat Membesarkan Anak
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 09:28Membesarkan anak bukanlah masalah sepele. Saya percaya bahwa para pembaca yang adalah orangtua (terutama ibu) akan membenarkan kalimat ini. Sebagaimana hubungan suami-istri akan mempengaruhi hubungan orangtua - anak, demikian pulalah hubungan orangtua - anak akan mempengaruhi hubungan suami-istri. Hubungan suami-istri yang sehat dan kuat cenderung menghasilkan anak-anak yang sehat dan kuat pula. Hubungan suami-istri yang lemah dan sakit-sakitan, cenderung membuahkan anak-anak yang lemah dan sakit-sakitan pula. Namun kebalikannya juga betul. ... baca selengkapnya »
Penilaian Diri yang Buruk dan Ibu Muda Usia
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 09:17Dalam bukunya, What Wives Wish Their Husbands Knew About Women, Psikolog Kristen Dr. James Dobson memaparkan hasil angket "Sumber Depresi Di Antara Wanita" yang diberikannya kepada 75 wanita Kristen. Ternyata para wanita ini menunjuk pada "Penilaian Diri Yang Buruk" sebagai sumber depresi nomor satu. Data lain yang menuntut perhatian kita adalah bahwa mayoritas peserta angket ini adalah para ibu rumah tangga berusia antara 27 hingga 40 tahun yang mempunyai anak kecil. ... baca selengkapnya »
Perspektif Psikologis: Infidelitas
Submitted by admin on Thu, 18/03/2010 - 15:45Frank Pittman dalam artikelnya, Beyond betrayal: Life after Infidelity (Psychology Today, May/June 1993) membagi infidelitas (ketidaksetiaan atau penyelewengan dalam pernikahan) dalam empat kategori. Kebanyakan penyelewengan awal merupakan Penyelewengan Kecelakaan. Misalnya seorang pemuda diajak pergi ke luar kota oleh bosnya dan bos itu kemudian memesan dua wanita. Satu untuk bosnya dan satu untuk dirinya. Akhirnya ia pun terlibat dalam penyelewengan. Yang menjadi penyebabnya di sini dan pada banyak kasus Penyelewengan Kecelakaan adalah rasa sungkan yang salah kaprah. ... baca selengkapnya »
Kematian Yesus dan Pengorbanan yang Menyelamatkan
Submitted by admin on Mon, 01/03/2010 - 13:00Bayangkan apa yang akan dialami para murid Yesus jika pada akhir pekerjaan-Nya di bumi Yesus Kristus tiba-tiba menghilang, mengabaikan sesuatu yang paling ditakutkan dalam peradaban manusia -- maut. Mungkin firman-Nya tiba-tiba hanya akan menjadi sekadar kata-kata yang tak berarti, dan makna pengorbanan-Nya yang agung di kayu salib mungkin hilang. Segala sesuatu yang dilakukan-Nya, selain kematian-Nya, mungkin akan membuat firman-Nya dianggap palsu, sedangkan Tuhan tidak memberikan apa pun yang palsu kepada kita. ... baca selengkapnya »
Hal yang Membuat Anda menjadi Pasangan yang Hebat
Submitted by admin on Wed, 03/02/2010 - 11:37Apa yang paling Anda inginkan dari sebuah hubungan percintaan? Pasti Anda ingin menjadi yang terbaik bagi kekasih Anda. Anda juga akan berusaha menjadi segalanya yang terhebat tidak saja dari segi fisik dan penampilan, tapi juga pada tingkat kedekatan Anda secara psikologis. Jika memang faktor terakhir yang ingin Anda berikan kepada pasangan Anda, ada beberapa hal yang bisa Anda terapkan dalam berhubungan. Untuk menjadi segalanya yang terhebat memang tidak mudah tapi juga tidak
Anak dan Perceraian
Submitted by admin on Wed, 03/02/2010 - 10:54Masalah perilaku anak akibat perceraian seringkali disalahkan pada konflik keluarga, tekanan, dan beban dari orang tua tunggal. Tetapi laporan pada edisi bulan juli dari Developmental Psychology menyatakan bahwa gen juga memainkan peranan penting pada penyesuaian anak setelah perceraian.
Bagian dari penelitian jangka-panjang, the Colorado Adoption Project mengikuti 398 keluarga angkat dan biologis selama 12 tahun dan membandingkan kemungkinan kesehatan sosial, akademis, perilaku dan emosionil dari anak-anak dengan orangtua yang bercerai. ... baca selengkapnya »
Komentar
