Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Artikel
Artikel
Artikel
Tuhan Mati di Kayu Salib Untuk Orang Berdosa
Submitted by admin on Tue, 03/02/2009 - 13:00Saat merayakan Paskah, kita mengingat bagaimana penderitaan Tuhan di kayu salib untuk umat manusia yang berdosa. Bagi banyak orang, penyaliban dan kebangkitan Kristus adalah sesuatu yang begitu sering didengar di gereja sehingga sudah menjadi hal yang biasa. Padahal ini merupakan peristiwa luar biasa yang menjadi pusat pemberitaan Kabar Baik dalam misi. Mari kita renungkan lagi apa yang terjadi di Bukit Golgota. ... baca selengkapnya »
Terlalu Gembira untuk Merenung
Submitted by admin on Wed, 07/01/2009 - 13:42"Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya." (Lukas 2:17-19)
Natal adalah kesempatan untuk pesta, itulah yang terjadi sekarang. Rasanya Natal jadi kurang greget kalau tidak disertai dengan gemerlap lampu, pelbagai dekorasi Natal, berlimpahnya makanan, dan indahnya pakaian. ... baca selengkapnya »
Mengatur Waktu
Submitted by admin on Wed, 07/01/2009 - 12:24Satu tanda kedewasaan seseorang terletak pada kemampuan orang itu untuk mengatur waktunya. Waktu adalah sesuatu yang dimiliki oleh semua orang. Kita tidak mempunyai kecerdasan yang sama, karunia rohani yang sama, atau kepribadian yang identik, tetapi kita semua mempunyai waktu 24 jam sehari. Yang membuat kita berbeda bukanlah soal banyaknya waktu yang kita miliki, melainkan bagaimana kita menggunakan waktu itu. ... baca selengkapnya »
Tiga Simbol Natal
Submitted by admin on Mon, 15/12/2008 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 174 - Mari Rayakan Natal
Ada tiga simbol yang berarti Natal -- yang benar-benar bermakna Natal. Yang pertama adalah buaian bayi. Dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh manusia, Alkitab menggambarkan Tuhan dalam bentuk manusia! Dalam sosok seorang bayi kecil! Di sana, di Bethlehem, dalam buaian yang berisi harapan dan impian dunia yang sedang sekarat. Tangan kecil dan montok yang mengenggam jerami dalam palungan-Nya itu akan menyembuhkan mata yang buta, telinga yang tuli, dan meredakan keganasan lautan. Kaki-kaki kecil"Gloria In Excelsis Deo!"
Submitted by admin on Mon, 15/12/2008 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 174 - Mari Rayakan Natal
"Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 'Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.'" (Lukas 2:13-14) Peristiwa Natal menyatakan kemuliaan Allah. Pada malam kelahiran Yesus Sang Kristus, bala tentara surga mengumandangkan pujian bagi Sang Khalik, "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi ...." Dalam bahasa Latin, "Gloria in excelsis Deo!""Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 'Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.'" (Lukas 2:13-14) ... baca selengkapnya »
Sepuluh Alasan Untuk Percaya Bahwa Allah Menawarkan Hadiah Terindah
Submitted by admin on Mon, 01/12/2008 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 173 - Menantikan Natal
Allah Senang Memberi Hadiah Jauh Sebelum Kita Dilahirkan Pencipta kita telah membuktikan diri-Nya sebagai Pemberi yang luar biasa dari segala sesuatu, jauh lebih dari apa yang dapat kita bayangkan. Sebagai Bapa Surgawi, Dialah yang memberi, "setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna" (Yakobus 1:17). Ketika kita berkata bahwa "hal-hal terbaik dalam hidup adalah yang diperoleh dengan cuma-cuma", demikianlah kita mengakui bahwa ketika Allah memberikan hidup, persahabatan, dan keceriaan,Terjatuh dan Tak Bisa Bangkit Lagi
Submitted by admin on Tue, 18/11/2008 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 172 - Melawan Keputusasaan
Kita semua pernah terjatuh sesekali, bukan hanya secara fisik, tapi juga secara emosional. Dan membangkitkan diri kita kembali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Kita tidak membutuhkan bakat khusus untuk menyerah atau berbaring di tengah jalan kehidupan dan berkata, "Aku berhenti!" Faktanya, jalan menuju keputusasaan dan kekecewaan yang kronis berawal dari sebuah hari yang normal yang berakhir dengan timbunan kekecewaan-kekecewaan kecil. Kekecewaan memunyai definisi: "gagal untuk memenuhiTes Keasaman Persahabatan
Submitted by admin on Wed, 15/10/2008 - 00:00Pernahkah Anda merasa "dirugikan" dalam sebuah persahabatan, terjerumus ke dalam suatu hubungan yang tidak pernah diprioritaskan? Bagaimana Anda membedakan antara sahabat yang sejati dengan yang palsu? ... baca selengkapnya »
Anak Perempuan
Submitted by admin on Wed, 15/10/2008 - 00:00Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Roma 8:31) ... baca selengkapnya »
Komentar
