Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Masalah Hidup

Masalah Hidup

artikel tentang Masalah Hidup

artikel tentang Masalah Hidup

Anda Sangat Dikasihi

Diringkas oleh: Sri Setyawati

Allah menciptakan Anda dengan kebutuhan untuk mengasihi dan dikasihi. Dengan mengasihi, seseorang dapat hidup. Dikasihi berarti mengalami kepuasan jiwa yang terdalam. Allah merencanakan agar Anda mengalami kasih yang memuaskan jiwa melalui orang lain -- keluarga dan teman-teman Anda. Ini merupakan salah satu cara-Nya untuk menunjukan kasih-Nya kepada Anda. ... baca selengkapnya »

Kemarahan

Marah merupakan luapan emosi yang dialami manusia. Ada yang mengungkapkannya seperti sebuah peluru yang mencari sasaran, kemarahannya mengakibatkan perasaan terluka, hubungan renggang, dan membutuhkan waktu yang panjang untuk memulihkan lukanya. Ada juga yang mengungkapkannya seperti ular, merayap tanpa suara, dan tidak terlihat di antara semak-semak. Kemarahan menyelinap secara diam-diam, namun suatu saat akan meledak dan mengakibatkan hasil yang cukup mengerikan. Kemarahan muncul secara perlahan-lahan. Awalnya muncul sedikit, seperti perasaan tidak enak. Lama-kelamaan, ada perubahan dalam tubuh, perasaan tertekan, denyut nadi meningkat, dan adrenalin melonjak. Selanjutnya, kemarahan bisa meledak dan menyerang diri sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. ... baca selengkapnya »

Mengapa Kamu Begitu Takut?

Laut Galilea terkenal sangat menakutkan dan membahayakan. Di laut ini sering terjadi prahara angin ribut. Sewaktu-waktu, laut tersebut dapat membawa bahaya yang sangat mengancam. Kelihatan tenang, tetapi jika ada angin kencang, ia dapat mengamuk luar biasa.

Badai kerap menghantam laut yang panjangnya hanya 20 kilometer (dari Utara-Selatan) dan lebar 12 kilometer (dari Barat-Timur). Markus 4:35-41 menggambarkan kejadian itu dengan istilah angin ribut, berasal dari kata seismos. Angin ribut ini disertai gempa bumi. Peristiwa ini membuat para murid dicekam ketakutan. Namun, menurut Yesus, ketakutan mereka sangat berlebihan. Dia menegur, "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Yesus, Guru Agung, sangat memahami kondisi para murid. Yang ingin Yesus tegaskan adalah ketakutan yang berlebihan membuat iman mereka menjadi kerdil. ... baca selengkapnya »

Kiat Menjaga Hubungan Baik Dengan Keluarga Suami/Istri

Edisi C3I: e-Konsel 248 - Menjaga Hubungan dengan Keluarga Suami/Istri

Dalam edisi ini, e-Konsel mengangkat pembahasan hangat yang terjadi di Facebook Konsel. Adapun pertanyaan yang diajukan adalah: Apa yang Anda lakukan untuk menjaga hubungan dengan keluarga istri/suami Anda? Termasuk mertua dan ipar Anda?

Beberapa Sahabat Konsel menjawab seperti berikut ini.

Komentar:
Davida Evie Wisnubroto: Komunikasi.
Dedy Yanuar: Kalau saran saya, cari tahu apa yang tidak disukai dan yang disukai oleh mertua dan ipar kita. Kalau Anda termasuk tipe pelupa, sebaiknya catatlah itu. Jangan sampai kita melakukan hal yang tidak disukai oleh keluarga pasangan kita. Hal itu bukan hanya berdampak buruk atau di cap buruk oleh keluarga pasangan kita, tapi juga bisa dijadikan alasan untuk ribut dengan pasangan kita. Jika kita tahu kesukaan keluarga pasangan kita, alangkah baiknya jika kita menyediakan waktu untuk mereka bila ada waktu dan kesempatan, misalnya saat ulang tahun. Anggaplah keluarga pasangan kita sebagai keluarga kita sendiri, intinya hormati keluarga dari pasangan kita seperti kita menghormati keluarga kita sendiri. Kalau keluarga pasangan kita belum seiman, tetap saya sarankan untuk menghormati mereka. ... baca selengkapnya »

Menjaga Hubungan dengan Keluarga Suami/Istri

Edisi C3I: e-Konsel 248 - Menjaga Hubungan dengan Keluarga Suami/Istri

Salam kasih,

Dalam bidang pelayanan konseling, tidak sedikit konseli yang datang kepada konselor mengeluh mengenai hubungannya dengan mertua atau menantu. Banyak yang mencari cara agar hubungan mertua-menantu yang sedang dijalani, dapat berjalan dengan baik dan penuh keharmonisan. Sayangnya, tidak semua mertua/menantu bisa memiliki hubungan yang harmonis. Terlalu banyak faktor bawaan dari mertua/menantu yang menjadi masalah bagi hubungan mereka.

Artikel e-Konsel minggu ini, akan menolong Anda untuk mengurai lagi faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan masalah-masalah tersebut, dan bagaimana cara agar hubungan mertua-menantu bisa berjalan dengan baik. Simak pula komentar para Sahabat Konsel mengenai masalah mertua/menantu di Facebook Konsel yang tersaji di kolom Komunitas Konsel. Kiranya menjadi berkat bagi Anda semua.

Staf Redaksi e-Konsel,
Davida Welni Dana

Apakah Definisi Biseksualitas? Mengapa Kita Sekarang Sering Mendengarnya?

Biseksual adalah seorang yang terlibat, baik dalam aktivitas intim heteroseksual maupun homoseksual. Sejak pertengahan tahun 1970-an, biseksual sudah menjadi kebiasaan di kalangan "swinger" (orang yang suka berganti-ganti pasangan) dan banyak dipublikasikan di media Amerika. Bahkan, sampul depan majalah Cosmopolitan memampang pertanyaan seperti ini, "Apakah Biseksualitas Masuk Akal (atau Bahkan Bisa Dilakukan) bagi Orang Normal?" Di bagian dalam tertera judul, "Apakah Anda siap bertemu dengan lesbian? Tragisnya, banyak wanita 'normal' yang menyukai pria menyatakan siap." Artikel ini menyimpulkannya dengan pernyataan, 'Apakah kita ditentukan menjadi biseksual atau tidak, masih menjadi pertanyaan. Namun, apa pun yang terjadi pada masa yang akan datang, saya menyimpulkan bahwa, saat ini, bagi kebanyakan orang yang telah mencobanya, biseksualitas menawarkan gaya hidup yang memuaskan dan menyenangkan." ... baca selengkapnya »

Menjalin Hubungan Harmonis Mertua dan Menantu

Mertua adalah orangtua pasangan Anda. Anda sebagai menantu hendaknya memperlakukannya sama seperti orangtua Anda juga. Harmonisnya hubungan mertua dan menantu menjadi idaman siapa saja, karena ketidakharmonisan tersebut bisa berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut ini adalah beberapa tips menjalin hubungan yang baik antara mertua dan menantu:

Kenali Sejak Awal

Saat Anda menikah, Anda bukan hanya akan bersatu dengan pasangan Anda saja, tapi juga seluruh keluarganya, termasuk orangtuanya. Jadi, sebisa mungkin kenalilah orangtuanya sebelum menikah. Paling tidak minta pendapat yang jujur dari pasangan Anda, apakah kira-kira Anda akan cocok dengan orangtuanya. ... baca selengkapnya »

Awas! Ada Mertua Galak!

A: Siapa wanita dalam Alkitab yang paling bahagia?
B: Ester, Miryam ....
A: Salah! Yang betul adalah Hawa.
B: Lho... mengapa Hawa?
A: Karena Hawa tidak punya mertua!

Itulah sebuah anekdot negatif tentang mertua. Banyak orang memunyai gambaran buruk tentang mertua. Biasanya mertua, lebih-lebih ibu mertua, digambarkan sebagai galak, bawel, cerewet, dan serba mau tahu. Akibatnya, hubungan menantu dan mertua sering digambarkan sebagai menegangkan dan sewaktu-waktu dapat meledak menjadi keributan.

Perasaan-perasaan apa yang sebenarnya banyak melatarbelakangi hubungan menantu dan mertua? Mari kita telaah dari sudut pandang mereka masing-masing. ... baca selengkapnya »

Bagaimana Seharusnya Sikap Orang Kristen terhadap Homoseksualitas?

Saya percaya bahwa kewajiban kita adalah membenci dosa tetapi mengasihi orang yang berdosa. Manusia, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengalami hasrat homoseksual belum menemukan jalan hidup mereka; hal itu terjadi karena sebab-sebab yang tidak dapat mereka ingat maupun jelaskan. Beberapa orang pernah menjadi korban pengalaman seksual traumatik pada usia dini oleh orang-orang dewasa yang mengeksploitasi mereka. Saya ingat seorang remaja homoseksual bercerita tentang ayahnya yang pemabuk memaksanya untuk tidur dengan ibunya setelah pesta malam Tahun Baru yang liar. Kejijikannya terhadap persetubuhan heteroseksual pun menjadi mudah ditelusuri. ... baca selengkapnya »

Perlunya Mengapresiasi Prestasi Anak

Apresiasi adalah salah satu bentuk tindakan yang perlu diberikan kepada anak-anak, atas apa yang telah mereka lakukan. Mereka sudah berusaha dan melakukan yang bisa mereka lakukan, untuk itu kita sepatutnya menghargai jerih lelah mereka. Seperti apakah pendapat Sahabat e-Konsel tentang mengapresiasi prestasi anak? Silakan simak penuturan para Sahabat yang tergabung dalam Facebook e-Konsel berikut ini.

e-Konsel: "Mengapa kita perlu mengapresiasi prestasi anak? Cara apa yang bisa kita lakukan untuk mengapresiasi prestasi anak?"

Komentar

Theresia S. Setyawati: Supaya anak bisa semakin termotivasi untuk rajin belajar.

e-Konsel: @ Theresia: Betul, banyak anak merasa dihargai dengan adanya apresiasi dari orang tua/orang lain. ... baca selengkapnya »

Komentar


Syndicate content