Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Masalah Rohani

Masalah Rohani

Artikel Tentang Masalah Rohani

Artikel Tentang Masalah Rohani

Bagaimana Mengalahkan Kekhawatiran?

Edisi C3I: e-Konsel 254 - Merdeka dari Kekhawatiran

Sebagian besar manusia menghadapi dua macam kekhawatiran: keraguan akan kesanggupan Tuhan untuk menolong kita, dan risau tentang keteledoran dan ketidakbijaksanaan diri kita sendiri. Kita perlu membedakan dengan jelas di antara keduanya.

Seandainya kita diganggu oleh kekhawatiran yang pertama, kita perlu menyadari bahwa Tuhan mampu dan Ia sedang memerhatikan kita. Kekhawatiran semacam itu tidak patut bagi orang yang beriman. Sebaliknya, bila kita risau karena merasa khawatir, kita tentu tidak bisa mengerjakan berbagai hal dengan tepat.

Dalam 1 Korintus 9:27 Paulus berkata, "Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak." Paulus memunyai kekhawatiran yang masuk akal, bahwa manusia lahiriahnya dan kecenderungannya sendiri untuk berbuat dosa -- jika tidak diperiksa dengan baik -- kemungkinan akan menyebabkan kemuliaan Tuhan berkurang di dalam hidupnya. Ini adalah kekhawatiran yang dapat dibenarkan. ... baca selengkapnya »

Merdeka dari Kekhawatiran

Edisi C3I: e-Konsel 254 - Merdeka dari Kekhawatiran

Shalom,

Apakah Anda pernah merasa khawatir? Apa saja yang biasanya membuat Anda khawatir? Sebagai manusia, perasaan khawatir merupakan hal yang wajar, asalkan jangan sampai kekhawatiran tersebut menguasai Anda. Mengapa? Kekhawatiran adalah sesuatu yang bisa mengambil damai sejahtera Anda. Jika Anda membiarkan diri tenggelam dalam kekhawatiran, tidak ayal lagi, Anda akan merasakan kecemasan yang dapat membuat diri Anda semakin merasa sengsara. Anda tentu tidak ingin hal ini terjadi, bukan? Bagi Anda yang masih bergumul dan "terjajah" dengan rasa khawatir, e-Konsel telah menyiapkan sebuah bimbingan alkitabiah dan tip untuk disimak. Dalam edisi ini, Anda juga bisa mendapatkan info tentang publikasi e-Doa yang kami harapkan bisa memberikan manfaat bagi Anda. Selamat menyimak sajian dari e-Konsel, kiranya sajian kami berguna bagi Anda dalam menolong orang lain maupun menolong diri Anda sendiri. Tuhan memberkati.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >

Merdeka dari Dosa

Edisi C3I: e-Konsel 253 -Merdeka dari Dosa

Salam kasih,

Bertepatan dengan bulan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, tema e-Konsel bulan Agustus akan membahas hal-hal seputar kemerdekaan. Dalam edisi perdana bulan ini, Anda dapat membaca artikel tentang merdeka di dalam Kristus. Sementara di kolom Ulasan Situs, kami memperkenalkan salah satu situs konseling manca yang layak Anda kunjungi. Untuk mengetahui lebih detail tentang isi edisi ini, silakan simak sajian kami. Kiranya sajian perdana kami bulan ini, mengobarkan semangat kemerdekaan Anda yang sejati di dalam Yesus Kristus. Selamat mengikuti.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >

Dapatkan Pokok Doa Selama Bulan Puasa: "Mengasihi Bangsa Dalam Doa"!

Edisi C3I: e-Konsel 250 - Penyalahgunaan Minuman Keras

Apakah Anda terbeban untuk menanam lutut Anda bagi bangsa-bangsa yang belum mengenal Kristus? Kami mengajak Anda meluangkan waktu sejenak untuk berdoa bagi saudara-saudara kita, khususnya bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2011 ini kita akan kembali bersatu hati berdoa selama bulan puasa. Jika Anda rindu untuk turut ambil bagian berdoa bagi bangsa, kami akan mengirimkan pokok-pokok doa dalam versi e-mail untuk menjadi pokok doa kita bersama. Untuk berlangganan, silakan kirimkan e-mail ke: ... baca selengkapnya »

Mengampuni? Perlukah?

Edisi C3I: e-Konsel 239 - Tujuan Penyaliban Yesus

Manusia dengan berbagai perbedaan tentu rawan dengan perselisihan atau percekcokan. Namun demikian, tidak berarti perselisihan itu tidak bisa diperdamaikan lagi. Perdamaian bisa tercapai jika pihak yang bertikai saling memberikan maaf/pengampunan. Seperti pendapat Sahabat Konsel berikut ini.

e-Konsel: Apakah pengampunan itu penting?

Komentar:

  • Ruthy Chubby'z: Penting. Tanpa pengampunan hidup kita sia-sia. Tuhan saja mau mengampuni manusia yang berdosa, apalagi kita sebagai anak-anak-Nya. Seperti dalam perumpamaan anak yang hilang, seorang ayah yang mau mengampuni anaknya yang sudah berbuat kejahatan. Dari perumpamaan itu, Tuhan mau supaya kita belajar mengampuni seperti Bapa yang di Surga yang mau mengampuni kita semua walaupun kita sering sekali berbuat dosa. Dengan memberi pengampunan, hidup kita menjadi tenang dalam Tuhan.

  • e-Konsel: @ Ruthy: Betul banget :) Apakah Ruthy sudah mengampuni orang yang berbuat salah pada Ruthy?

  • Ruthy Chubby'z: Ya, sudah. Walaupun mereka tidak minta ampun, tapi dalam hati saya sudah mengampuni dan melupakan hal-hal tersebut. (tentu karena Tuhan)

  • Josephus Rianto: 70x7 kali perintah Tuhan Yesus untuk mengampuni, bisa tidak ya? Jadi sepertinya hal ini sangat penting sekali (bandingkan Matius 6:17) bukan masalah teori, namun praktiknya.

  • Diah Arumsasi: Namun teori yang sulit dipraktikkan.. ha..ha.. bagaimana proses yang seharusnya terjadi? Butuh waktu berapa lama?

  • Asze Ae: Walau tertulis 7x70 kali, bukan berarti hanya sampai 490 kali kita mengampuni, tapi makna sesungguhnya yaitu agar kita terus mengampuni kesalahan orang lain. Melupakan kesalahan orang belum tentu mengampuni. Siapa tahu tiba-tiba teringat? Tapi kalau benar-benar mengampuni, pasti lupa akhirnya. Hha

  • Diah Arumsasi: "Siapa tahu tiba-tiba teringat?" Nah, ini yang sulit.

Tujuan Penyaliban Yesus

Edisi C3I: e-Konsel 239 - Tujuan Penyaliban Yesus

Salam kasih,

Kasih yang dilahirkan dalam tindakan nyata menghadirkan perubahan dalam hidup manusia. Kasih melelehkan hati yang beku, memberi pengharapan bagi hati yang terkulai, dan melegakan hati yang penuh ketakutan. Demikian juga dengan kasih sejati yang Yesus nyatakan di kayu salib. Yesus pasti memiliki tujuan istimewa, sehingga Dia rela menyerahkan diri-Nya mati di kayu salib. Apakah tujuan Yesus mengurbankan diri-Nya bagi kita? Mari kita simak artikel "Tujuan yang Terkandung dalam Salib Yesus" dan merenungkan dampak salib itu bagi kita. Simak juga pendapat Sahabat Konsel mengenai pengampunan. Di kolom Referensi, Anda pun dapat menyimak artikel-artikel lain seputar Paskah. Selamat menikmati sajian kami.

Segenap redaksi e-Konsel mengucapkan "Selamat Paskah 2011". Kebangkitan-Nya membangkitkan kita dari kematian menuju kehidupan kekal. Tuhan Yesus menyertai.

Redaksi Tamu e-Konsel,
Truly Almendo Pasaribu

Pendamaian Untuk Dosa

Edisi C3I: e-Konsel 238 - Alasan Yesus Mati

"Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh." (1 Petrus 3:18)

Inilah salah satu nas utama tentang salib dalam Perjanjian Baru yang menjelaskan alasan utama Kristus mati. Kita telah memerhatikan, Ia mati sebagai martir karena keagungan-Nya dan sebagai teladan dalam menanggung penderitaan dengan tabah. Kita perlu menyelidiki arti dan tujuan salib. ... baca selengkapnya »

Alasan Yesus Mati

Edisi C3I: e-Konsel 238 - Alasan Yesus Mati

Salam kasih,

Yesus adalah Allah di atas segala allah, Tuhan di atas segala tuhan. Dia adalah Allah yang berkuasa di surga dan di bumi. Namun demikian, Ia tidak menyayangkan kemuliaan-Nya di surga dan rela menjadi manusia. Bukan hanya itu, Dia pun rela mati di kayu salib. Semua Dia lakukan karena kasih-Nya yang begitu besar. Ia tidak ingin melihat mereka yang percaya kepada-Nya binasa dalam kekekalan. Dalam kolom Cakrawala, Anda dapat melihat lebih dalam lagi mengenai alasan mengapa Yesus rela mati bagi kita. ... baca selengkapnya »

Langkah Untuk Berdamai dengan Allah

Dosa membuat hubungan antara manusia dengan Allah menjadi rusak. Untuk memperbaiki hubungan tersebut, satu-satunya jalan adalah dengan mengadakan pendamaian. Bagaimana caranya berdamai dengan Allah? Berdamai merupakan tindakan yang melibatkan dua pihak. Jika salah satu pihak tidak setuju dengan apa yang ditawarkan pihak lain, niscaya perdamaian keduanya tidak akan terwujud. Allah menawarkan jalan damai kepada manusia, sekalipun sebenarnya manusialah yang telah berbuat dosa. Lantas, apa yang harus kita lakukan untuk menyambut tawaran pendamaian dari Allah? Di bawah ini adalah langkah-langkah yang bisa Anda ambil. ... baca selengkapnya »

Berbalik Kepada Allah

Edisi C3I: e-Konsel 370 - Keterampilan Penting bagi Konselor

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Fakta 1 - Dosa dan Hukumannya

Fakta pertama menyatakan bahwa manusia sudah jatuh dalam dosa. Jadi, sudah semestinya kita berkata, "Saya telah berbuat dosa dan patut menerima hukuman kekal." (Roma 3:23; Roma 6:23; Yesaya 59:2; Yesaya 53:6) Dosa berarti berada di bawah standar Allah yang Mahasuci dan Mahaadil. Upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Maut adalah perceraian dengan Allah (Yesaya 59:2). Oleh karena setiap orang telah berbuat dosa, maka ia hidup "terpisah" dari Allah dan kasih-Nya untuk selama-lamanya. ... baca selengkapnya »

Komentar


Syndicate content