Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Masalah Rohani

Masalah Rohani

Artikel Tentang Masalah Rohani

Artikel Tentang Masalah Rohani

Mengapa Allah Menjadi Manusia?

Pada mulanya adalah Allah. Dan, sebagai Allah, Dia menciptakan.

Ciptaan Allah begitu mengagumkan. Dia menciptakan alam semesta dengan dimensi yang tidak terbatas, dikelilingi bintang-bintang dan galaksi. Ukurannya seimbang dengan kompleksitasnya yang luas, dalam tarian atom dan molekul yang rumit. Komposisi seni, warna, suara, dan keheningan menggambarkan kebesaran kuasa dan kasih-Nya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Judul Artikel: 
Why Did God Become A Man?
Judul Buku: 
Why the Nativity?
Kota: 
Illinois
Tahun: 
2006

Renungan Natal

Ditulis oleh: I Suharyo

Peristiwa kelahiran Yesus telah memberikan inspirasi yang amat kaya dalam berbagai bidang kreatif, seperti lukisan yang bermutu tinggi, lagu-lagu indah abadi, renungan-renungan yang menyentuh hati, dan buku-buku tebal yang mencoba mengurai misteri peristiwa ini. Ada juga cerita-cerita sederhana yang menantang refleksi. Berikut salah satu di antaranya.

Kata yang punya cerita, ketika Yesus lahir, malaikat mengadakan seleksi siapakah di antara binatang-binatang yang sebaiknya menemani Yesus yang terbaring di palungan. Yang pertama mengajukan diri adalah harimau. Ia berkata, ”Sayalah yang paling pantas menjaga Yesus. Siapa pun yang berani mendekat akan saya terkam dan saya cabik-cabik dengan kuku dan taring saya. Yesus akan aman.” Malaikat menjawab, ”Yesus adalah Raja Damai. Kekerasan tidak sesuai dengan maksud kedatangan-Nya.” ... baca selengkapnya »

Dua Belas Hari Natal di Asia

Natal dirayakan secara besar-besaran di Amerika. Orang-orang ateis pun merayakannya dengan bersemangat. Meskipun banyak orang Amerika memandang Natal sebagai saat untuk memusatkan perhatian pada kelahiran Yesus Kristus, hampir setiap orang menganggapnya sebagai musim untuk berbelanja. Tidak mengherankan kalau Natal juga merupakan peristiwa besar di Asia. Saya pernah di Asia selama tujuh perayaan Natal, yaitu di Singapura, Thailand, dan Sri Lanka, sekali di Korea, dan selebihnya di Amerika. Setiap pengalaman perayaan Natal mempunyai keistimewaan sendiri. Setiap pengalaman itu berbeda dari pengalaman perayaan Natal di Amerika, dan masing-masing saling berbeda pula. Demikian tulis Leon Howell sebagaimana dimuat Sinar Harapan.

Selain kegembiraan ketika melihat salju tiruan di etalase-etalase berbagai toserba di Bangkok, perayaan Natal yang saya alami di Asia sangat berbeda dengan di Amerika. Pertama, cuaca tropis di Asia selalu panas, sangat panas. Berenang di udara terbuka saat Natal menyenangkan, tetapi agak kurang tepat. Belum lagi yang terjadi di Singapura, saat saya membagi-bagikan hadiah Natal di luar sebuah Taman Kanak-Kanak, saya kepanasan mengenakan pakaian Santa Claus.

Di Amerika, pada hari Natal mestinya dingin, sangat dingin, dan salju turun di mana-mana, seperti di Korea. Sebenarnya, saya jarang melihat salju pada musim Natal di Amerika. Namun, gagasan mengenai salju melebihi kenyataan, dan karena itu lagu yang dinyanyikan Bing Crosby I´m Dreaming of a White Christmas merupakan salah satu rekaman lagu terlaris di Amerika. ... baca selengkapnya »

Allah Turun Tangan

Edisi C3I: e-Konsel 221 - Kelahiran Kristus di Dunia

Pernah ada sebuah lagu populer yang dinyanyikan oleh Bimbo Group berjudul "Tangan". Liriknya berbunyi demikian:

Orang yang gampang memukul, kita sebut ringan tangan
Orang yang hobinya maling, kita sebut panjang tangan
Orang yang kita percaya, kita sebut kaki tangan
Kalau Anda setuju, kita akan jabat tangan
Meraba, membelai, menulis, dan memegang
Menggaruk, mencubit, memukul, dan hompimpah
Semua pakai tangan





Lagu itu hendak berkata: tangan adalah penting. Memang tangan adalah anggota tubuh yang paling banyak digunakan. Pagi, malam, ataupun siang, tangan terus bergoyang. ... baca selengkapnya »

Sumber
Judul Buku: 
Selamat Natal
Penerbit: 
BPK Gunung Mulia
Kota: 
Jakarta
Tahun: 
2002

Natal yang Penuh Suka dan Duka

Natal merupakan liburan yang paling istimewa bagi ayah saya. Persiapan menjelang Natal, berbelanja hadiah, dan menghias rumah tidak membuatnya lelah - bahkan ia sangat menikmatinya.

Ibu bercerita, ayah memperkenalkan saya dengan pohon Natal saya yang pertama waktu saya masih berusia sembilan hari. Pohon Natal itu kecil, tetapi setiap hiasan, lilin, dan untaian perada perak digantungnya dengan sangat teliti pada tempatnya, seolah-olah hanya ia yang dapat melakukannya. Setelah selesai, ayah mengangkat saya dari keranjang buaian dan menggendong saya supaya melihat hasil pekerjaan tangannya.

Ayah masih menghias empat pohon Natal sesudah itu dan setiap kali pohonnya lebih besar dari tahun sebelumnya. ... baca selengkapnya »

Sumber Kekuatan Sebuah Doa

Edisi C3I: e-Konsel 220 - Kekuatan Doa dalam Konseling

Ditulis oleh: Sri Setyawati

Doa memang memiliki kekuatan supernatural. Doa bukan hanya bermanfaat sebagai Doa dalam konseling bukanlah hal yang remeh. Mengapa? Karena doa merupakan bagian yang penting dalam konseling. Oleh karena itu, doa seyogianya tidak hanya dilakukan karena kita seorang konselor Kristen, apalagi sebagai formalitas belaka. Doa seharusnya menjadi senjata utama kita untuk menolong konseli-konseli kita. Selain itu konselor membutuhkan telinga untuk mendengar dan pengetahuan kognitif untuk menawarkan solusi. ... baca selengkapnya »

Sepuluh Alasan Mengapa Kita Perlu Berdoa dengan Tekun

Edisi C3I: e-Konsel 220 - Kekuatan Doa dalam Konseling

Mengurangi daya stres yang ditimbulkan oleh beraneka ragam persoalan hidup yang kita alami. Mereka yang suka malas berdoa akan lebih mudah untuk mengalami stres. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan. Mereka yang lebih sering berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan. Mereka yang sedang mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya menjadi stabil. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa. Mereka yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah
  1. Mengurangi daya stres yang ditimbulkan oleh beraneka ragam persoalan hidup yang kita alami. Mereka yang suka malas berdoa akan lebih mudah untuk mengalami stres.

  2. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan. Mereka yang lebih sering berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan. Mereka yang sedang mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya menjadi stabil.

  3. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa. Mereka yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah putus asa saat berada dalam kegagalan dibanding mereka yang jarang bahkan sama sekali malas berdoa.

  4. Meningkatkan ketegaran hati. Mereka yang lebih tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar yang dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun.

  5. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit-penyakit yang disebabkan gangguan psikis dengan ketekunan dalam berdoa. Seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena doa. Mereka mampu menghadapi dan menjalani kehidupan dengan segala peristiwanya dalam terang kehendak Allah, sehingga tubuh tidak menjadi mudah lemah karena beban pikiran dan pekerjaan.

  6. Membuat orang menjadi lebih terbuka terhadap kelemahan dan kekurangan sesama. Mereka yang tekun berdoa dengan baik memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap sesamanya karena ia akan terbantu dalam doa-doanya untuk menyadari juga kelemahan-kelemahannya sendiri.

  7. Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain. Ketekunan dalam doa membuat seseorang memiliki relasi intim dengan Tuhan Allah. Allah sendiri adalah kasih maka mereka yang tekun berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu mencintai dan mengasihi diri sendiri.

  8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal karena ia akan semakin memahami talenta-talenta yang Tuhan berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan.

  9. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik. Setiap orang yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan untuk mengubah yang tidak baik menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menjadikan yang baik menjadi buruk.

  10. Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik dengan Allah selagi di dunia ini, ia juga akan mengalami yang sama kelak di keabadian.

Sumber
Judul Artikel: 
10 Alasan Mengapa Kita Perlu Berdoa Dengan Tekun

Mengapa Berdoa?

Edisi C3I: e-Konsel 219 - Berdoa Dengan Konseli

Salah satu hak terbesar yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, anak-anak-Nya adalah hak untuk berdoa. Doa lebih dari sekadar bercakap-cakap dengan Tuhan; doa memunyai begitu banyak makna dan tujuan lainnya. Berikut akan dipaparkan beberapa di antaranya. 1. Ketika berdoa, kita diarahkan kembali kepada kehendak Tuhan. Sewaktu bangsa Israel bersiap memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan, mereka mengirimkan 12 pengintai. Sepuluh pengintai mengecilkan hati seluruh umat, tetapi Kaleb dan Yosua justru membesarkan

Salah satu hak terbesar yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, anak-anak-Nya adalah hak untuk berdoa. Doa lebih dari sekadar bercakap-cakap dengan Tuhan; doa memunyai begitu banyak makna dan tujuan lainnya. Berikut akan dipaparkan beberapa di antaranya.

1. Ketika berdoa, kita diarahkan kembali kepada kehendak Tuhan.

Sewaktu bangsa Israel bersiap memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan, mereka mengirimkan 12 pengintai. Sepuluh pengintai mengecilkan hati seluruh umat, tetapi Kaleb dan Yosua justru membesarkan hati mereka. Mereka melihat kepada Tuhan, bukan kepada masalah. Dengarlah perkataan mereka, "Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu.... TUHAN menyertai kita, janganlah takut kepada mereka." (Bilangan 14:8-9)

Jika kita tidak berdoa, kita hanya melihat manusia dan situasi, tetapi ketika berdoa, kita melihat Tuhan. Itu sebabnya lewat doa, sering kali Tuhan membelokkan kembali langkah hidup kita agar seturut dengan kehendak-Nya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Judul Artikel: 
TELAGA - Kaset No. T294A (e-Konsel Edisi 219)

Langkah-Langkah Menuju Kemerdekaan di dalam Kristus

Edisi C3I: e-Konsel 213 - Kemerdekaan dalam Kristus

"Langkah-Langkah Menuju Kemerdekaan di dalam Kristus" dilakukan agar kita dapat dilepaskan dari ikatan-ikatan Iblis dalam kehidupan kita. Akan tetapi, ini bukanlah satu-satunya cara untuk melepaskan seseorang dari ikatan-ikatan setan. Ada beberapa metode yang dapat dipakai dengan efektif jika kita sungguh-sungguh memahami dan memegang kuasa Kristus di dalam kita. Sarana ini tidak mengandung kekuatan gaib atau ilmu khusus. Sarana ini hanya membimbing kita supaya kita menyatakan dan menerapkan kebenaran
Sumber
Halaman: 
269 -- 279
Judul Artikel: 
Pemakaian Langkah-Langkah Menuju Kemerdekaan Di dalam Kristus
Judul Buku: 
Hancurkan Kuasa Iblis dalam Diri Anda
Pengarang: 
Pdt. Thomas J. Sappington, Th.D
Penerbit: 
Yayasan ANDI dan O.C. International
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
1998

Memperoleh Kemerdekaan Secara Bertahap

Edisi C3I: e-Konsel 213 - Kemerdekaan dalam Kristus

Seorang teman memberikan sebuah spanduk bergambar salib dan setumpuk rantai yang sudah putus. Dua sosok berdiri tidak jauh dari tumpukan rantai itu, muka mereka menengadah ke atas sehingga yang mereka tatap bukanlah rantai itu, tetapi salib -- sumber kemerdekaan. Lengan mereka terentang ke atas, tanda penuh sukacita. Keadaan kedua sosok yang penuh kemenangan dan sukacita itu sangat berbeda dengan keadaan orang-orang Kristen yang sering berkonsultasi dengan saya. Hal ini pun berbeda juga dengan perjalanan kerohanian saya pada umumnya. Rupanya, banyak dari kita yang lebih merasa frustrasi di dalam Yesus daripada merasa merdeka di dalam Dia. Mengapa begitu? Mengapa saya merasa frustrasi dan sering gagal? Bukankah kematian Yesus di kayu salib itu memberi kemerdekaan kepada saya? ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
11 -- 22
Judul Buku: 
Bebas dari Ikatan Dosa -- Proses Menjadi Orang yang Sesuai Kehendak Tuhan
Pengarang: 
Joyce Huggett
Penerbit: 
Lembaga Literatur Baptis, Bandung dan Yayasan ANDI
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
2000

Komentar


Syndicate content