Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Parakaleo
Bagaimana Mengatasi Rasa Bersalah yang Mendalam?
Submitted by admin on Tue, 31/05/2005 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 086 - Mengatasi Rasa Bersalah
Pertanyaan: ... baca selengkapnya »
Apakah Anak-Anak Boleh Mengikuti Perayaan Natal yang Menggunakan Sinterklas?
Submitted by admin on Wed, 01/12/2004 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 076 - Menyambut Natal
Tanya:
Apakah anak-anak boleh mengikuti perayaan Natal yang menggunakan Sinterklas?
Jawab:
Sikap terhadap Kemarahan
Submitted by admin on Sat, 01/05/2004 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 062 - Kemarahan
Menghadapi sisi-sisi gelap dalam diri sendiri merupakan sumber dari segala pergumulan hidup manusia. Filsuf Rusia, Feodor Dostoevski, pernah mengatakan bahwa,
"Di tengah kedalaman lubuk hati manusia, ada sesuatu yang manusia sembunyikan dan tidak mampu singkapkan kecuali kepada sahabatnya. Itupun dilakukan secara sembunyi. Di samping itu manusia masih mempunyai berbagai rahasia lain, yang kepada sahabatnya pun ia tidak berani ceritakan, yaitu rahasia yang ia hanya dapat singkapkan kepada dirinya sendiri.
Bagi yang Sedang Berpacaran
Submitted by admin on Sun, 15/02/2004 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 057 - Jodoh
Setiap orang yang berpacaran cepat atau lambat harus mengambil keputusan! Pada umumnya dilema yang dihadapi sama, yakni memastikan bahwa kekasih kita adalah pasangan hidup kita yang tepat. Nah, memastikan inilah yang sering kali menjadi masalah, sebab adakalanya hari ini kita merasa yakin, besoknya malah merasa bingung. Untuk mereka yang sedang berpacaran dan termasuk dalam kategori "ya-bing" (ya yakin, ya bingung), di bawah ini ada beberapa butir petunjuk yang mudah-mudahan bermanfaat.
Like dan Love
Submitted by admin on Sun, 01/02/2004 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 056 - Pacaran Secara Kristen
Dalam bahasa Inggris, kata "to like" berarti menyukai sedangkan kata "to love" berarti mengasihi. Sekarang apa perbedaan mendasar antara dua kata ini dalam hal memilih pasangan hidup? Menurut saya, menyukai mengacu pada kesenangan pribadi yakni menginginkan seseorang karena ia baik untuk kita dan menyenangkan hati kita. Sebaliknya, mengasihi merujuk kepada memberikan diri untuk seseorang. ... baca selengkapnya »
Sekonyong-konyong
Submitted by admin on Thu, 15/01/2004 - 00:00Oleh: Pdt. Paul Gunadi, Ph.D.
Tokoh Yusuf dalam Alkitab adalah seorang pemuda yang luar biasa. Bayangkan, dalam sekejap ia berubah status: dari seorang anak kecil yang dimanja ayahnya, sekonyong-konyong ia menjadi seorang budak yang dijual saudaranya. Dari seorang anak yang mempunyai segalanya, ia meluncur turun menjadi seorang budak yang kehilangan segalanya. Namun ia tidak selalu berada di dasar kehidupan, perlahan namun pasti ia merangkak naik menjadi kepala rumah tangga di rumah majikannya. Tetapi sekali lagi, ia harus mengalami bantingan yang menghempaskannya ke lantai dasar kehidupan: ia difitnah istri majikannya karena ia menolak berzina dengan istri yang tidak setia itu. Terlemparlah Yusuf ke penjara dan di sanalah ia mendekam seraya menantikan hari pelepasannya. Hari itu pun tiba tatkala Raja Firaun bermimpi dan ia dipanggil untuk menerjemahkan makna mimpi itu. Dari seorang budak sekaligus tahanan, sekonyong-konyong ia melesat ke atas menjadi seorang perdana menteri -- orang kedua setelah Firaun! ... baca selengkapnya »
Pembentukan Diri Remaja: Mangga dan Jeruk
Submitted by admin on Mon, 15/09/2003 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 048 - Masalah Remaja dan Orangtua
"Kalau menanam pohon jeruk, pastilah buahnya jeruk; kalau menanam pohon mangga, pastilah buahnya mangga." Setiap orangtua yang telah
Retrospeksi
Submitted by admin on Mon, 01/09/2003 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 047 - Kepribadian
"Keutuhan pribadi" (integrated personality) merupakan tujuan utama dari setiap pendidikan, baik itu formal maupun informal. Dengan
Sarang yang Kosong
Submitted by admin on Fri, 01/08/2003 - 00:00Di dalam bukunya, "Turning Hearts Toward Home" sebuah biografi
tentang kehidupan dan pelayanan Dr. James Dobson, Rolf Zettersten
menuliskan perjumpaannya dengan Dr. Dobson yang sedang terduduk
dengan mata merah dan pipi yang basah dengan air mata. Sehari
sebelumnya, Dr. Dobson baru saja melepas putra bungsunya, Ryan,
untuk pergi berkuliah ke tempat yang jauh, kepergian yang mengawali
fase "sarang yang kosong" di keluarga Dr. Dobson. Di dalam surat
yang ditulisnya sendiri untuk melukiskan perasaan kehilangannya itu,
Dr. Dobson menggambarkan rumahnya setelah ditinggal oleh putra-
putrinya bak "biara - rumah makam - museum". Secara lebih grafik Dr.
Dobson menggambarkan masa "sarang yang kosong" itu sebagai waktu di
mana "ban sepeda akan kempes, skateboard menjadi bengkok dan
tergeletak begitu saja di garasi, ayunan terdiam sunyi, dan ranjang
kosong ditinggal penghuninya." ... baca selengkapnya »
Kala Harus Berpisah dengan Anak
Submitted by admin on Fri, 01/08/2003 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 045 - Perpisahan dengan Anak
PERTANYAAN:
Kedua anak kami (dua-duanya wanita) sudah di SMU. Tanpa terasa hidup
begitu cepat, dan mereka segera akan meninggalkan kami. Mereka