Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
c3i
c3i
Situs C3I
Editorial
Submitted by admin on Tue, 18/07/2006 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 116 - Menolong Anak Korban Perceraian
Salam sejahtera, ... baca selengkapnya »
Menolong Anak Korban Perceraian
Submitted by admin on Tue, 18/07/2006 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 116 - Menolong Anak Korban Perceraian
Waktu di SD aku ingat, orang tua seorang temanku bercerai. Kupikir peristiwa itu menyedihkan karena terjadi ketika ia masih amat muda, tetapi aku yakin bahwa orang tuaku tak akan pernah bercerai.
Sayangnya pada usia tiga belas tahun, pendapatku keliru. Orang tuaku bercerai dan walau sudah lebih tua dari temanku tersebut, peristiwa itu sangat memengaruhi diriku, bahkan terus memengaruhiku sebagai orang dewasa.
Kita cenderung berpikir perceraian hanya masalah orang tua. Kalau mempertimbangkan anak-anak, biasanya kita hanya mengkhawatirkan saat-saat mereka harus hidup hanya dengan satu orang tua.
Menantikan Kelahiran Anak
Submitted by admin on Tue, 04/07/2006 - 07:00Edisi C3I: e-Konsel 115 - Makna Kehadiran Anak
"Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku. Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku." (Mazmur 22:10-11) ... baca selengkapnya »
Surat
Submitted by admin on Tue, 04/07/2006 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 115 - Makna Kehadiran Anak
Dari: Steffen <steffen(at)> ... baca selengkapnya »
Menantikan Kelahiran Anak
Submitted by admin on Tue, 04/07/2006 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 115 - Makna Kehadiran Anak
"Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku. Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku." (Mazmur 22:10-11) ... baca selengkapnya »
Jika Tidak Mempunyai Anak
Submitted by admin on Tue, 04/07/2006 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 115 - Makna Kehadiran Anak
Salah satu alasan yang paling sering disebut oleh banyak orang mengenai mengapa seseorang harus (atau sebaiknya) menikah adalah untuk meneruskan keturunan mereka. Merupakan satu kebanggaan tersendiri bagi seorang suami bila ia dapat memiliki seorang anak. Demikian pula dengan seorang isteri jika dia dapat memberikan seorang anak kepada suaminya. Tetapi, jika hal itu masih belum juga terwujud di dalam pernikahan, bagaimana sikap para suami isteri dalam menghadapi realita itu?
Siang itu, saya sedang berbincang dengan seorang hamba Tuhan.
Makna Kehadiran Anak
Submitted by admin on Tue, 04/07/2006 - 00:00Dialog: Hermanto dan Solaiman
T: Sebenarnya apa makna kehadiran anak dalam perkawinan?
J: Dalam sebuah rumah tangga, sejak awal sejarah manusia sampai sekarang, kehadiran anak adalah berkat istimewa. Kehadiran anak-anak dalam keluarga merupakan sarana pelengkap kepribadian ayah dan ibu (suami-istri) dalam unit keluarga mereka. Jadi, tidak perlu heran kalau rumah tangga yang tidak (belum) mempunyai anak terasa agak sepi.
T: Kalau zaman Adam dan Hawa dulu memang relevan karena manusia lain saat itu belum ada, yang ada di sekeliling mereka adalah berbagai jenis hewan. Akan tetapi zaman kita ini rasanya suami istri yang tidak mempunyai anak pun tidak dapat dikatakan kesepian.
Editorial
Submitted by admin on Tue, 04/07/2006 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 115 - Makna Kehadiran Anak
Hampir setiap pasangan suami istri selalu mendambakan kehadiran anak dalam rumah tangga mereka. Namun, bagaimana jika setelah bertahun-
Menumbuhkan Pengharapan dalam Diri Konseli
Submitted by admin on Thu, 15/06/2006 - 07:00Edisi C3I: e-Konsel 114 - Menumbuhkan Pengharapan Dalam Diri Konseli
Membedakan Pengharapan yang Sejati dengan yang Semu
Menumbuhkan pengharapan kepada konseli merupakan hal yang penting untuk dilakukan konselor. Namun pada kenyataannya, seringkali pengharapan yang diberikan oleh konselor adalah pengharapan semu yang dasarnya tidak alkitabiah (Amsal 10:28; 11:7). Untuk itu, amatlah penting bagi konselor untuk bisa membedakan pengharapan yang semu dan pengharapan sejati.
Ciri-Ciri Pengharapan Semu
-
Didasari oleh pemikiran manusia tentang apa yang menyenangkan dan yang sangat diinginkan.
Menumbuhkan Pengharapan dalam Diri Konseli
Submitted by admin on Thu, 15/06/2006 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 114 - Menumbuhkan Pengharapan Dalam Diri Konseli
Membedakan Pengharapan yang Sejati dengan yang Semu
Menumbuhkan pengharapan kepada konseli merupakan hal yang penting untuk dilakukan konselor. Namun pada kenyataannya, sering kali pengharapan yang diberikan oleh konselor adalah pengharapan semu yang dasarnya tidak alkitabiah (Amsal 10:28; 11:7). Untuk itu, amatlah penting bagi konselor untuk bisa membedakan pengharapan yang semu dan pengharapan sejati.
Ciri-Ciri Pengharapan Semu ... baca selengkapnya »
Komentar
