Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
c3i
c3i
Situs C3I
Editorial
Submitted by admin on Sun, 15/08/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 214 - Menghadapi Masalah Hidup
Salam kasih, Sebagai orang yang telah dimerdekakan dari dosa, Yesus memberikan jaminan kepada kita bahwa Dia akan selalu menyertai kita. Dia akan memampukan kita untuk mengatasi segala hal yang dapat menjauhkan kita dari kasih Allah. Meskipun demikian, bukan berarti hidup kita akan mulus-mulus saja. Tidak jarang Tuhan tetap mengizinkan berbagai masalah hidup datang menerpa -- toh manusia tidak lepas dari segala konsekuensi perbuatannya. Status kita sebagai orang yang telah dimerdekakan Tuhan merupakanMasalah Hidup: Dianalisa Dulu Baru Diatasi
Submitted by admin on Sun, 15/08/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 214 - Menghadapi Masalah Hidup
Diringkas oleh: Sri Setyawati
Banyak masalah dalam hidup yang harus kita atasi. Agar lebih mudah menentukan tindakan yang harus kita ambil untuk mengatasinya, kita akan membedakan masalah hidup menjadi dua macam.
A. MASALAH BUATAN
Masalah buatan adalah masalah yang datang oleh diri kita sendiri. Masalah itu timbul karena tingkah laku dosa, sikap salah, ataupun akibat kepribadian buruk kita. Masalah buatan bukanlah masalah semu, hanya saja penyebabnya adalah diri kita sendiri. Contoh: kisah Akhan dalam Yosua 6:18, 19; 7:1-15; masalah yang dihadapi umat Israel ketika akan mengalahkan kota Ai adalah masalah buatan, yang timbul karena dosa. Untuk mengatasi masalah ini Allah tidak "menyulap" hingga orang Ai kalah setelah Yosua sujud di hadapan tabut Allah. Allah tidak melakukan hal itu; umat Israellah yang harus bertindak. ... baca selengkapnya »
Tatkala Bahaya Mengancam, Apa yang Harus Diperbuat?
Submitted by admin on Sun, 15/08/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 214 - Menghadapi Masalah Hidup
Diringkas oleh: Sri Setyawati Dalam hidup ini, bahaya selalu siap mengancam setiap orang. Bahaya akan datang kapan saja, di mana saja, kepada siapa saja. Dalam bidang usaha, selalu terbuka kemungkinan untuk ditipu orang. Dalam keluarga, hubungan suami istri bisa saja menjadi tidak harmonis karena pihak ketiga maupun karena merasa tidak puas dengan pasangannya. Tentunya masih banyak ancaman atau masalah hidup lainnya yang siap menghancurkan kehidupan kita jika kita tidak hidup dekat dengan Allah.Langkah-Langkah Menuju Kemerdekaan di dalam Kristus
Submitted by admin on Sun, 01/08/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 213 - Kemerdekaan dalam Kristus
"Langkah-Langkah Menuju Kemerdekaan di dalam Kristus" dilakukan agar kita dapat dilepaskan dari ikatan-ikatan Iblis dalam kehidupan kita. Akan tetapi, ini bukanlah satu-satunya cara untuk melepaskan seseorang dari ikatan-ikatan setan. Ada beberapa metode yang dapat dipakai dengan efektif jika kita sungguh-sungguh memahami dan memegang kuasa Kristus di dalam kita. Sarana ini tidak mengandung kekuatan gaib atau ilmu khusus. Sarana ini hanya membimbing kita supaya kita menyatakan dan menerapkan kebenaranHidup Sebagai Orang Merdeka
Submitted by admin on Sun, 01/08/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 213 - Kemerdekaan dalam Kristus
Salam kasih, "Merdeka, merdeka!" Itulah pekik para pejuang yang telah merebut kembali Indonesia dari para penjajah, 65 tahun yang lalu. Gegap gempita tersebut akan kita peringati lagi pada tanggal 17 Agustus mendatang. Oleh karena itu, e-Konsel pun ingin menyambut dan merayakannya bersama Pembaca terkasih dengan menyuguhkan topik Kemerdekaan dalam Kristus pada edisi kali ini. Sebagai orang percaya, kita telah dimerdekakan dari dosa. Pahlawan iman yang telah membebaskan kita dari rantai perbudakanMemperoleh Kemerdekaan Secara Bertahap
Submitted by admin on Sun, 01/08/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 213 - Kemerdekaan dalam Kristus
Seorang teman memberikan sebuah spanduk bergambar salib dan setumpuk rantai yang sudah putus. Dua sosok berdiri tidak jauh dari tumpukan rantai itu, muka mereka menengadah ke atas sehingga yang mereka tatap bukanlah rantai itu, tetapi salib -- sumber kemerdekaan. Lengan mereka terentang ke atas, tanda penuh sukacita. Keadaan kedua sosok yang penuh kemenangan dan sukacita itu sangat berbeda dengan keadaan orang-orang Kristen yang sering berkonsultasi dengan saya. Hal ini pun berbeda juga dengan perjalanan kerohanian saya pada umumnya. Rupanya, banyak dari kita yang lebih merasa frustrasi di dalam Yesus daripada merasa merdeka di dalam Dia. Mengapa begitu? Mengapa saya merasa frustrasi dan sering gagal? Bukankah kematian Yesus di kayu salib itu memberi kemerdekaan kepada saya? ... baca selengkapnya »
Melangkah Menuju Kemerdekaan dalam Kristus
Submitted by admin on Sun, 01/08/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 213 - Kemerdekaan dalam Kristus
Saya sungguh yakin bahwa karya Yesus Kristus yang telah diselesaikan dan hadirat Allah dalam hidup kita adalah satu-satunya cara kita untuk menyelesaikan konflik pribadi dan konflik rohani. Kristus adalah satu-satunya pengharapan kita (Kolose 1:27), dan hanya Dia yang sanggup memenuhi kebutuhan kita yang terdalam: kebutuhan untuk diterima, identitas, rasa aman, dan arti diri. Jangan berpikir bahwa proses konseling pemuridan yang mendasari langkah-langkah ini semata-mata adalah teknik konseling lain yang kita pelajari. Ini adalah perjumpaan dengan Allah. Dia adalah Penasihat Ajaib. Dialah yang mengaruniakan pertobatan yang menuntun kita menuju pengetahuan mengenai kebenaran yang memerdekakan kita (2 Timotius 2:25-26). ... baca selengkapnya »
Merdeka untuk Melayani dalam Kasih
Submitted by admin on Wed, 28/07/2010 - 13:30Bacaan Galatia 5:1-21
"...Janganlah mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan berbuat dosa..."
Masa Sekolah Dasar: Umur 6 Sampai 12 Tahun
Submitted by admin on Thu, 15/07/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 212 - Mengenal dan Membimbing Anak Usia Sekolah Dasar
PERKEMBANGAN SEKSUAL
Penting bagi anak-anak laki-laki maupun anak perempuan usia SD untuk mengidentifikasi diri mereka dengan orang dewasa yang berjenis kelamin sama dengan mereka. Tanpa identifikasi semacam itu, anak-anak mungkin akan mengalami ketidakmampuan menyesuaikan diri secara seksual dalam pernikahan atau cenderung menjadi homoseks. ... baca selengkapnya »
Komentar
