Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
c3i
c3i
Situs C3I
Membaca Bahasa Tubuh Konseli
Submitted by admin on Thu, 15/04/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 206 - Memahami Konseli
Ucapan yang keluar dari mulut tidak pernah bersumber hanya dari mulut. Ia berkaitan dan berhubungan dengan hati dan anggota-anggota tubuh yang lain seperti mata, kepala, wajah, tangan, kaki, dan seluruh tubuh. Ucapan itu juga berhubungan dengan nada suara yang menyertainya. Anggota tubuh kita senantiasa bergerak sesuai perintah otak. Emosi dan perasaan sangat mudah terlihat. Ia mengalir bagaikan air meluap dari sumber yang tidak terbendung. Emosi biasanya jujur dan alami. Bahasa dan gerak tubuh banyakAspek-Aspek yang Harus Diketahui Mengenai Konseli
Submitted by admin on Thu, 15/04/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 206 - Memahami Konseli
Pengetahuan mengenai keadaan konseli yang sedalam-dalamnya merupakan syarat mutlak untuk melakukan suatu pembimbingan dan penyuluhan. Jika kita benar-benar ingin membimbing konseli dengan sebaik-baiknya, maka kita sangat memerlukan pengetahuan ini. Paling sedikit kita harus mengetahui sifat-sifat, kapasitas, dan kemampuan konseli. Selain itu, kita juga harus mengetahui pengaruh lingkungan konseli, misalnya rumah, sekolah, dan masyarakat lingkungan hidupnya.
Identitas konseli ... baca selengkapnya »
Pentingnya Mengenal Konseli
Submitted by admin on Thu, 15/04/2010 - 12:00Edisi C3I: e-Konsel 206 - Memahami Konseli
Salam dalam kasih Kristus, Setiap orang bisa memiliki masalah atau mengalami pergumulan hidup sehingga memerlukan pertolongan orang lain. Dalam ilmu konseling, orang yang memberikan konseling disebut sebagai konselor dan orang yang menerima konseling itu disebut konseli. Setiap orang bisa menjadi konseli, apa pun jenis kelamin, pekerjaan, jabatan, atau usianya. Karena perbedaan latar belakang konseli, maka seorang konselor perlu terlebih dahulu mengenal sang konseli agar layanan konseling itu bisaSiapakah Konseli Anda?
Submitted by admin on Thu, 15/04/2010 - 00:00Edisi C3I: e-Konsel 206 - Memahami Konseli
Paulus menyebut tiga golongan manusia dalam 1 Korintus 2:12-3:4, yaitu manusia duniawi (2:14), manusia rohani yang bertabiat duniawi (3:2), dan manusia yang dewasa di dalam Kristus (2:15). Seorang konselor harus dapat mengerti siapakah konseli yang ia hadapi. Si konseli mungkin termasuk salah satu klasifikasi berikut: ... baca selengkapnya »
Peran Konseling Awam: Phobia
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 16:32Kehidupan Kristiani adalah kehidupan dalam kasih karunia Allah/God's grace. Artinya, dalam kehidupan orang-orang Kristen yang sudah diselamatkan ada kesempatan untuk menerima dan meresponi kasih karunia Allah yang dinamis, yang terus-menerus disediakan untuk melengkapi orang-orang percaya dalam kehidupan mereka. Interaksi orang percaya dengan kasih karunia Allah inilah kunci penentu kehidupan orang Kristen. Seberapa jauh kemajuan kehidupan mereka sebagai orang-orang percaya tergantung mutlak pada seberapa banyak mereka menyambut dan mensyukuri kasih karunia yang Allah berikan. ... baca selengkapnya »
Pertanyaan Anda
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 16:15Saya seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak laki-laki, Boy (12 tahun) kelas VI dan Dipa (7 tahun). Boy sebenarnya seorang anak yang lincah dan sehat, sedangkan Dipa sejak lahir memang cacat dan sampai hari ini hanya tergolek di ranjang, tanpa bisa berbuat apa-apa. Tiga tahun pertama sejak kelahiran Dipa saya stres berat, banyak menangis dan tidak bisa menerima keberadaannya. Lambat laun saya mulai bisa beradaptasi, menerima dan mengusahakan seberapa yang saya mampu untuk kemajuan kesehatannya. Setiap hari saya sibuk mengurus Dipa karena kami tidak mempunyai pembantu. Suami juga sibuk bekerja, dan tidak banyak berkomunikasi dengan kami. ... baca selengkapnya »
Peran Konseling Awam: Sakit Parah/Terminal dan Depresi
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 16:14Reaksi alami bagi individu-individu dengan sakit tak tersembuhkan adalah depresi. Para ahli psikologi umumnya percaya bahwa depresi juga merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh yang dipilih individu di tengah posisi dan kondisi kritis yang tak terhindarkan. Dengan mekanisme ini individu tersebut masih dapat memiliki "sense of life - perasaan hidup," sehingga ia dapat mengeluh, menangis, marah, meratap dan mempunyai setitik pengharapan. Ia memilih posisi "cry for help/ketidakberdayaan," yang mengundang belas kasihan dari dirinya sendiri, sesama manusia, dan dari Allah. Tanpa mekanisme pertahanan tubuh ini, individu hanya mempunyai satu kemungkinan yaitu bunuh diri. ... baca selengkapnya »
Emosi
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 16:04Kita adalah manusia sosial, seksual, jasmaniah, emosional, intelektual, dan rohaniah. Karena berkodrat sosial kita membutuhkan sesama dan tidak bisa berfungsi optimal tanpa kehadiran orang lain di dalam hidup ini. Kita pun berkodrat jasmaniah, itu sebabnya kita perlu tidur, makan, dan minum. Demikian seterusnya dengan kodrat lainnya. Dari semua itu saya kira ada dua kodrat yang tidak dapat kita terima dengan nyaman: seksual dan emosional. Kali ini saya ingin membahas kodrat emosional saja. ... baca selengkapnya »
Peran Konseling Awam: Memilih Pasangan Hidup dan Pergumulannya
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 15:55Memilih pasangan hidup merupakan hal yang sarat dengan pertanggung jawaban iman. Memasuki fase adolescent/ remaja, sejak seorang mulai merasakan ketertarikan terhadap lawan jenisnya ia sudah harus mulai mempertanggung jawabkan imannya. Dengan bimbingan yang sehat ia akan memulai petualangan hidupnya dengan prinsip mencari yang "seiman." Kemudian ia mulai belajar mengenali apakah ketertarikan tersebut semata-mata manifestasi dari "sexual instict" atau kebutuhan "psycho-social" yang sehat dari seorang individu dengan identitas atau jati diri yang sehat pula. Nah, jikalau ia sukses melewati fase ini, ia akan memasuki fase pertanggung jawaban iman yang berbeda lagi. ... baca selengkapnya »
Pertanyaan Anda
Submitted by admin on Wed, 07/04/2010 - 15:46Saya mempunyai dua anak perempuan Wati (18 th) dan Tina (15 th). Mereka adalah anak-anak yang baik, tidak pernah menyusahkan orang tua sejak kecil dan selalu mandiri. Baru tahun yang lalu Wati selesai SMU dan kemudian masuk ke salah satu universitas di Jakarta. Saya "shock" ketika pulang liburan kemarin dia menceritakan bahwa dia sudah tidak perawan lagi bahkan sudah hamil 2 bulan. Teman yang menggaulinya tidak diketahui keberadaannya sekarang dan tidak mau mempertanggung-jawabkan perbuatannya. ... baca selengkapnya »
Komentar
