Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

c3i

c3i

Situs C3I

Situs C3I

Membaca Bahasa Tubuh Konseli

Edisi C3I: e-Konsel 206 - Memahami Konseli

Ucapan yang keluar dari mulut tidak pernah bersumber hanya dari mulut. Ia berkaitan dan berhubungan dengan hati dan anggota-anggota tubuh yang lain seperti mata, kepala, wajah, tangan, kaki, dan seluruh tubuh. Ucapan itu juga berhubungan dengan nada suara yang menyertainya. Anggota tubuh kita senantiasa bergerak sesuai perintah otak. Emosi dan perasaan sangat mudah terlihat. Ia mengalir bagaikan air meluap dari sumber yang tidak terbendung. Emosi biasanya jujur dan alami. Bahasa dan gerak tubuh banyak
Sumber
Halaman: 
47 -- 50
Judul Artikel: 
Kesukaran-Kesukaan dari Pihak Konseli
Judul Buku: 
Gembala dan Konseling Pastoral
Pengarang: 
E.P. Gintings
Penerbit: 
Yayasan ANDI
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
2002

Aspek-Aspek yang Harus Diketahui Mengenai Konseli

Edisi C3I: e-Konsel 206 - Memahami Konseli

Pengetahuan mengenai keadaan konseli yang sedalam-dalamnya merupakan syarat mutlak untuk melakukan suatu pembimbingan dan penyuluhan. Jika kita benar-benar ingin membimbing konseli dengan sebaik-baiknya, maka kita sangat memerlukan pengetahuan ini. Paling sedikit kita harus mengetahui sifat-sifat, kapasitas, dan kemampuan konseli. Selain itu, kita juga harus mengetahui pengaruh lingkungan konseli, misalnya rumah, sekolah, dan masyarakat lingkungan hidupnya.

Bakat konseli

Identitas konseli ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
39 -- 40
Judul Artikel: 
Aspek-Aspek yang Harus Kita Ketahui Mengenai Diri Klien
Judul Buku: 
Seri Diktat Pembimbingan Penggembalaan
Pengarang: 
Lukas Tjandra
Penerbit: 
Seminari Alkitab Asia Tenggara
Kota: 
Malang
Tahun: 
1992

Pentingnya Mengenal Konseli

Edisi C3I: e-Konsel 206 - Memahami Konseli

Salam dalam kasih Kristus, Setiap orang bisa memiliki masalah atau mengalami pergumulan hidup sehingga memerlukan pertolongan orang lain. Dalam ilmu konseling, orang yang memberikan konseling disebut sebagai konselor dan orang yang menerima konseling itu disebut konseli. Setiap orang bisa menjadi konseli, apa pun jenis kelamin, pekerjaan, jabatan, atau usianya. Karena perbedaan latar belakang konseli, maka seorang konselor perlu terlebih dahulu mengenal sang konseli agar layanan konseling itu bisa

Siapakah Konseli Anda?

Edisi C3I: e-Konsel 206 - Memahami Konseli

Paulus menyebut tiga golongan manusia dalam 1 Korintus 2:12-3:4, yaitu manusia duniawi (2:14), manusia rohani yang bertabiat duniawi (3:2), dan manusia yang dewasa di dalam Kristus (2:15). Seorang konselor harus dapat mengerti siapakah konseli yang ia hadapi. Si konseli mungkin termasuk salah satu klasifikasi berikut: ... baca selengkapnya »

Peran Konseling Awam: Phobia

Kehidupan Kristiani adalah kehidupan dalam kasih karunia Allah/God's grace. Artinya, dalam kehidupan orang-orang Kristen yang sudah diselamatkan ada kesempatan untuk menerima dan meresponi kasih karunia Allah yang dinamis, yang terus-menerus disediakan untuk melengkapi orang-orang percaya dalam kehidupan mereka. Interaksi orang percaya dengan kasih karunia Allah inilah kunci penentu kehidupan orang Kristen. Seberapa jauh kemajuan kehidupan mereka sebagai orang-orang percaya tergantung mutlak pada seberapa banyak mereka menyambut dan mensyukuri kasih karunia yang Allah berikan. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2007, Vol. XIV, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2007

Pertanyaan Anda

Saya seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak laki-laki, Boy (12 tahun) kelas VI dan Dipa (7 tahun). Boy sebenarnya seorang anak yang lincah dan sehat, sedangkan Dipa sejak lahir memang cacat dan sampai hari ini hanya tergolek di ranjang, tanpa bisa berbuat apa-apa. Tiga tahun pertama sejak kelahiran Dipa saya stres berat, banyak menangis dan tidak bisa menerima keberadaannya. Lambat laun saya mulai bisa beradaptasi, menerima dan mengusahakan seberapa yang saya mampu untuk kemajuan kesehatannya. Setiap hari saya sibuk mengurus Dipa karena kami tidak mempunyai pembantu. Suami juga sibuk bekerja, dan tidak banyak berkomunikasi dengan kami. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2006, Vol. XIII, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII, Jakarta 2006
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Peran Konseling Awam: Sakit Parah/Terminal dan Depresi

Reaksi alami bagi individu-individu dengan sakit tak tersembuhkan adalah depresi. Para ahli psikologi umumnya percaya bahwa depresi juga merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh yang dipilih individu di tengah posisi dan kondisi kritis yang tak terhindarkan. Dengan mekanisme ini individu tersebut masih dapat memiliki "sense of life - perasaan hidup," sehingga ia dapat mengeluh, menangis, marah, meratap dan mempunyai setitik pengharapan. Ia memilih posisi "cry for help/ketidakberdayaan," yang mengundang belas kasihan dari dirinya sendiri, sesama manusia, dan dari Allah. Tanpa mekanisme pertahanan tubuh ini, individu hanya mempunyai satu kemungkinan yaitu bunuh diri. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 2
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2006, Vol. XIII, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII, Jakarta 2006
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Emosi

Kita adalah manusia sosial, seksual, jasmaniah, emosional, intelektual, dan rohaniah. Karena berkodrat sosial kita membutuhkan sesama dan tidak bisa berfungsi optimal tanpa kehadiran orang lain di dalam hidup ini. Kita pun berkodrat jasmaniah, itu sebabnya kita perlu tidur, makan, dan minum. Demikian seterusnya dengan kodrat lainnya. Dari semua itu saya kira ada dua kodrat yang tidak dapat kita terima dengan nyaman: seksual dan emosional. Kali ini saya ingin membahas kodrat emosional saja. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, April Juni 2006, Vol. XIII, No. 2
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Peran Konseling Awam: Memilih Pasangan Hidup dan Pergumulannya

Memilih pasangan hidup merupakan hal yang sarat dengan pertanggung jawaban iman. Memasuki fase adolescent/ remaja, sejak seorang mulai merasakan ketertarikan terhadap lawan jenisnya ia sudah harus mulai mempertanggung jawabkan imannya. Dengan bimbingan yang sehat ia akan memulai petualangan hidupnya dengan prinsip mencari yang "seiman." Kemudian ia mulai belajar mengenali apakah ketertarikan tersebut semata-mata manifestasi dari "sexual instict" atau kebutuhan "psycho-social" yang sehat dari seorang individu dengan identitas atau jati diri yang sehat pula. Nah, jikalau ia sukses melewati fase ini, ia akan memasuki fase pertanggung jawaban iman yang berbeda lagi. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 2
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2006, Vol. XIII, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Pertanyaan Anda

Saya mempunyai dua anak perempuan Wati (18 th) dan Tina (15 th). Mereka adalah anak-anak yang baik, tidak pernah menyusahkan orang tua sejak kecil dan selalu mandiri. Baru tahun yang lalu Wati selesai SMU dan kemudian masuk ke salah satu universitas di Jakarta. Saya "shock" ketika pulang liburan kemarin dia menceritakan bahwa dia sudah tidak perawan lagi bahkan sudah hamil 2 bulan. Teman yang menggaulinya tidak diketahui keberadaannya sekarang dan tidak mau mempertanggung-jawabkan perbuatannya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Oktober Desember 2005, Vol. XII, No. 4
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Komentar


Syndicate content