Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Artikel

Artikel

Artikel

Artikel

Menolong Anak Korban Perceraian

Edisi C3I: e-Konsel 116 - Menolong Anak Korban Perceraian

Waktu di SD aku ingat, orang tua seorang temanku bercerai. Kupikir peristiwa itu menyedihkan karena terjadi ketika ia masih amat muda, tetapi aku yakin bahwa orang tuaku tak akan pernah bercerai.

Sayangnya pada usia tiga belas tahun, pendapatku keliru. Orang tuaku bercerai dan walau sudah lebih tua dari temanku tersebut, peristiwa itu sangat memengaruhi diriku, bahkan terus memengaruhiku sebagai orang dewasa.

Kita cenderung berpikir perceraian hanya masalah orang tua. Kalau mempertimbangkan anak-anak, biasanya kita hanya mengkhawatirkan saat-saat mereka harus hidup hanya dengan satu orang tua.

Sumber
Halaman: 
433 - 438
Judul Artikel: 
Pola Hidup Kristen
Penerbit: 
Gandum Mas, Malang; Yayasan Kalam Hidup, Bandung; YAKIN, Surabaya 2002

Menantikan Kelahiran Anak

Edisi C3I: e-Konsel 115 - Makna Kehadiran Anak

"Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku. Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku." (Mazmur 22:10-11) ... baca selengkapnya »

Sumber
Judul Artikel: 
Menantikan Kelahiran Anak

Menumbuhkan Pengharapan dalam Diri Konseli

Edisi C3I: e-Konsel 114 - Menumbuhkan Pengharapan Dalam Diri Konseli

Membedakan Pengharapan yang Sejati dengan yang Semu

Menumbuhkan pengharapan kepada konseli merupakan hal yang penting untuk dilakukan konselor. Namun pada kenyataannya, sering kali pengharapan yang diberikan oleh konselor adalah pengharapan semu yang dasarnya tidak alkitabiah (Amsal 10:28; 11:7). Untuk itu, amatlah penting bagi konselor untuk bisa membedakan pengharapan yang semu dan pengharapan sejati.

Ciri-Ciri Pengharapan Semu ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
215 - 232
Judul Artikel: 
Pengantar Konseling Alkitabiah
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang 2002

Tahap Pembentukan Relasi

Tahap Pembentukan Relasi

Edisi C3I: e-Konsel 113 - Membangun Hubungan dengan Konseli

Tahap awal konseling biasanya menjadi tahap paling sulit, baik bagi konselor maupun klien. Barangkali ini mengejutkan bagi sebagian orang. Tetapi demikianlah kenyataannya. Ketika itu, untuk pertama kalinya mereka saling bertemu dalam relasi yang dalam arti tertentu bisa dikatakan formal tetapi juga tidak formal; hangat, tapi juga jauh; dan bagi sejumlah orang, bersifat sementara dan tidak alamiah. Mereka harus mengusahakan suatu relasi yang dapat disepakati dan menciptakan suasana kondusif bagi mereka untuk menangani masalah- masalah. Kadang-kadang ini tidak mudah dan konseling mungkin saja gagal jika klien tidak dilibatkan secara tepat dalam kerja sama dengan konselor. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
139 - 148
Judul Artikel: 
Konseling: Suatu Pendekatan Pemecahan Masalah
Penerbit: 
BPK Gunung Mulia, Jakarta 2004

Dicari: Suami yang Setia

Edisi C3I: e-Konsel 112 - Kesetiaan dalam Pernikahan

Sebut saja namanya Lina. Wajahnya tegang dan suaranya menunjukkan bahwa ia sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan. Usianya 40 tahun

Sumber
Halaman: 
1 - 2
Judul Artikel: 
Parakaleo, Edisi Jan-Mar 1994/Vol. 1/No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRI, Jakarta

Mengapa Harus Salib?

Pada minggu sengsara menjelang Paskah, kita memperingati dan sekaligus diperingatkan bahwa Allahlah yang telah memilih jalan penderitaan yaitu jalan salib, untuk menyelamatkan dunia umat manusia termasuk Anda dan saya. Ini bukan karena Dia harus begitu, tetapi karena Dia ingin begitu. ... baca selengkapnya »

Menyikapi Bunuh Diri, Diiringi Simpati

MENYIKAPI BUNUH DIRI, DIIRINGI SIMPATI

Akhir-akhir ini jumlah peristiwa bunuh diri semakin meningkat. Dari yang dilakukan oleh orang yang tak tahan terus-menerus dihimpit kemelaratan, sampai pada yang dilakukan oleh orang yang kaya-raya. Ingat konglomerat yang terjun bebas dari tingkat 56 sebuah hotel? Dari yang dilakukan oleh orang dewasa, sampai yang dilakukan oleh seorang yang masih belia. Ingat anak 12 tahun yang gantung diri lantaran keluarganya tidak mampu menyediakan uang Rp 2.500? Dan jangan lupa untuk menyebutkan semakin populernya metode terorisme dengan "bom bunuh diri"!

Alkitab, baik PL maupun PB, menyebutkan beberapa kasus bunuh diri. Ada yang melakukannya karena harga diri, sebagaimana yang dilakukan oleh Ahitofel (2Samuel 17:23), Abimelekh (Hakim-Hakim 9:54), dan Saul (1Samuel 31:4-5). Agaknya mereka berprinsip, "Lebih baik mati berkubur debu, ketimbang hidup berkalung malu". Tapi ada pula yang melakukannya dengan prinsip yang lain, yaitu prinsip "Kurelakan tubuhku hancur lebur, asal sama-sama menjadi bubur". Inilah yang melatarbelakangi tindakan nekad Simson (Hakim-Hakim 16:23-31) dan Zimri (1Raja-Raja 16:18). ... baca selengkapnya »

Sumber
Situs: 

http//glorianet.org/ekadarmaputera/ekadmeny.html

Aborsi: Masalah Etis Rohani

Edisi C3I: e-Konsel 109 - Aborsi

Masalah aborsi merupakan persoalan kontroversial yang mesti dicermati dengan lemah lembut dan penuh kehati-hatian. Penyajian informasi yang tidak berimbang juga sering mengundang reaksi keras, seakan-akan semua pelaku aborsi bayi dalam janin adalah para pembunuh berdarah dingin. Bagi para wanita muda yang hamil di luar pernikahan, pilihan aborsi acap kali merupakan keputusan yang diambil dengan penuh kebingungan, ketakutan, dan keputusasaan - jauh berbeda dengan profil seorang pembunuh berdarah dingin. Bagi mereka dan bagi banyak wanita lain, aborsi merupakan suatu jalan keluar yang menyakitkan dan memang demikianlah seharusnya karena ada hal- hal dalam hidup ini yang tak akan terselesaikan melalui proses rasionalisasi yang seberapa canggihnya pun.

Sumber
Halaman: 
1 - 8
Judul Artikel: 
Seri Psikologi Praktis: Aborsi: Masalah Etis-Rohani
Penerbit: 
Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 2001

Mengucap Syukur

Orang Kristen sejati adalah orang yang menyadari keberadaannya di hadapan Penciptanya. Karena ia sadar akan ketidaklayakannya, ia

Sumber
Halaman: 
--
Judul Artikel: 
--
Penerbit: 
--

Mengajar Anak Mengucap Syukur

Mungkin anak-anak menganggap bahwa satu-satunya cara untuk bersyukur adalah dengan berdoa. Berikut ini hal-hal yang dapat kita lakukan

Sumber
Halaman: 
--
Judul Artikel: 
--
Penerbit: 
--

Komentar


Syndicate content