Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

c3i

c3i

Situs C3I

Situs C3I

Keyakinan Diri

Kita harus dapat membangun murid-murid kita sehingga di dalam hidup mereka di dunia ini mereka mempunyai rasa percaya diri, yaitu keyakinan bisa melakukan sesuatu. Kemampuan harus disesuaikan dengan ambisi. Ketika kemampuan dan ambisi bisa diseimbangkan, anak didik kita akan sehat jiwanya. Jangan menuntut anak melampaui apa yang ia bisa kerjakan. Jika Saudara menuntut anak terlalu tinggi, akhirnya Saudara membunuh mereka secara tidak kelihatan.

Di Singapore ada seorang anak laki yang sangat tampan berusia 17 tahun. Saya mengenal dia secara pribadi. Tetapi tiga hari setelah lulus SMA, anak ini gantung diri. Mengapa? Karena ayahnya menuntut dia harus lulus ranking pertama. Ketika lulus ia mendapatkan ranking ketiga.

Sumber
Halaman: 
--
Judul Artikel: 
e-BinaAnak (Edisi 087)
Penerbit: 
--

Tips: Hal-hal Apa Saja yang Membangun Rasa Diterima?

Rasa diterima sangat penting bagi sikap percaya diri dan keberhasilan, oleh karena itu orangtua dapat melakukan berbagai hal untuk menunjukkan kepada anaknya bahwa mereka diterima, yaitu:

    1. Akui bahwa setiap anak adalah unik.

    Orangtua harus melihat bahwa setiap anak adalah berbeda satu dengan yang lain, dengan demikian mereka tidak dapat diperlakukan sama. Hal yang terpenting ialah bahwa anak harus merasakan cinta yang dalam dan penerimaan dari orangtua.

    2.

    Sumber
    Halaman: 
    --
    Judul Artikel: 
    e-BinaAnak (Edisi 087)
    Penerbit: 
    --

Dampak yang Lebih Luas dari Konflik yang Tidak Terselesaikan

Edisi C3I: e-Konsel 021 - Konflik dalam Pekerjaan

Konflik dalam pekerjaan yang tidak diselesaikan dapat menimbulkan berbagai masalah dalam bidang lain kehidupan Anda. Saya melewati periode kacau akibat perseteruan dengan bos yang tidak peka. Kemudian, saya menemukan adanya efek negatif terhadap istri dan anak-anak saya. Di rumah, saya tidak "hidup", saya cenderung banyak berpikir, dan -- seperti yang mereka katakan kepada saya sekarang -- saya "tidak terlalu senang ditemani". ... baca selengkapnya »

Dampak yang Lebih Luas dari Konflik yang Tidak Diselesaikan

Konflik dalam pekerjaan yang tidak diselesaikan dapat menimbulkan berbagai masalah dalam bidang lain kehidupan Anda. Saya melewati periode kacau akibat perseteruan dengan bos yang tidak peka. Kemudian, saya menemukan adanya efek negatif terhadap istri dan anak-anak saya. Di rumah, saya tidak "hidup", saya cenderung banyak berpikir, dan -- seperti yang mereka katakan kepada saya sekarang -- saya "tidak terlalu senang ditemani". ... baca selengkapnya »

Editorial

Edisi C3I: e-Konsel 021 - Konflik dalam Pekerjaan

Bagaimana Anda menangani konflik dalam pekerjaan Anda? Apakah Anda kadang merasa bahwa pekerjaan Anda sekarang lebih merupakan musibah

Surat

Edisi C3I: e-Konsel 021 - Konflik dalam Pekerjaan

From: "HENOCH WILIANTO" <maranatha@>
>Bagaimana caranya agar saya mendapatkan transkripsi kaset-kaset
>Telaga? Mohon informasi.
>
>Salam,

Mulailah dengan Mendengar Pendapat Anak

Dalam masa tumbuh kembang anak, ada hal yang sangat ditunggu bagi orangtua yakni mendengar bayinya bersuara, tetapi ketika anak kemudian tumbuh dan berkembang serta sudah lancar berbicara, kadang orangtua mengabaikan apa pendapat anak atau apa yang diinginkan anak. Mendengar pendapat anak dan menyejajarkannya dengan pendapat orang dewasa, hingga kini belum banyak dilakukan orang dewasa dan tentu saja menjadi pekerjaan rumah (PR) besar buat kita.

BATASAN USIA ANAK

Hingga saat ini masih terjadi perbedaan kategori batasan usia anak. Padahal, batasan usia anak akan sangat menentukan siapa yang berhak untuk diberi perlindungan.

Sumber
Halaman: 
--
Judul Artikel: 
e-BinaAnak (Edisi 085)
Penerbit: 
--

Mereka Tidak Bisa Dikarbit

Tidak seorang pun meragukan pentingnya prestasi intelektual dalam diri seorang anak. Namun prestasi intelektual itu jangan sampai melemahkan keyakinan kita bahwa anak akan mencapai hasil yang sebaik-baiknya kalau mereka diberi kesempatan berkembang sesuai dengan langkah yang ditentukan alam bagi mereka. Soalnya, kalau perkembangan intelektual mereka diburu-buru dan didesak-desak, hasilnya justru akan kurang dibandingkan dengan jika mereka dibiarkan berkembang dengan wajar.

Berikut tiga kasus yang sering dijumpai para psikolog yang bisa dipetik sebagai pelajaran.

  1. Nani, siswa kelas I SD yang kepandaiannya sedang, dipaksa-paksa oleh orangtuanya untuk belajar komputer.
    Sumber
    Halaman: 
    --
    Judul Artikel: 
    e-BinaAnak (Edisi 085)
    Penerbit: 
    --

Hakikat Bermain bagi Anak

Bermain bagi seorang anak, menurut Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia Prof. Dr. S.C. Utami Munandar, tidak tergantung pada mahal-murahnya permainan atau alat permainan yang digunakan. "Karena bermain adalah kebutuhan. Dengan bermain anak-anak bisa mengembangkan semua potensi di dalam dirinya, moral, sosial, emosi, ekspresi, dan sebagainya," katanya.

Pendapat senada juga diungkapkan Dra. Yanti B. Suganda, sarjana psikologi UI yang mengasuh sebuah rubrik mengenai keluarga di sebuah radio swasta Jakarta. Menurut dia, bermain yang murni adalah membiarkan anak bersenang-senang tanpa harus menjadi pintar, atau harus ada pelajaran tertentu di dalam permainan itu.

Sumber
Halaman: 
--
Judul Artikel: 
e-BinaAnak (Edisi 085)
Penerbit: 
--

Bagaimana Melakukan Konseling yang Baik?

Bayangkan saudara adalah orang yang memerlukan pelayanan konseling. Saudara minta nasihat karena saudara tak dapat mengenyahkan depresi yang sedang saudara rasakan.

SAUDARA : Saya menderita depresi akhir-akhir ini. Tak sanggup rasanya saya menolong diri sendiri. Saya tak tahu apa yang tak beres dalam diri saya.

KONSELOR: Mengapa Saudara mempunyai perasaan yang demikian buruk?

SAUDARA : Tak tahulah saya. Saya sendiri tak sanggup menjelaskannya.

KONSELOR: Adakah dosa dalam diri Saudara yang belum Saudara akui?

SAUDARA : Saya kira tak ada. Tetapi saya dengan senang bersedia mengakui dosa saya kalau ditunjukkan. ... baca selengkapnya »

Komentar


Syndicate content