Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Artikel Terbaru C3I

Resolusi Tahun Baru

Setiap akhir tahun, banyak orang menunggu-nunggu tahun baru. Banyak juga yang mencoba membuat janji-janji dalam dirinya. Janji-janji untuk memperbaiki diri, untuk memperbaharui diri.

Apa Arti Resolusi? ... baca selengkapnya »

Dua Belas Hari Natal di Asia

Natal dirayakan secara besar-besaran di Amerika. Orang-orang ateis pun merayakannya dengan bersemangat. Meskipun banyak orang Amerika memandang Natal sebagai saat untuk memusatkan perhatian pada kelahiran Yesus Kristus, hampir setiap orang menganggapnya sebagai musim untuk berbelanja. Tidak mengherankan kalau Natal juga merupakan peristiwa besar di Asia. Saya pernah di Asia selama tujuh perayaan Natal, yaitu di Singapura, Thailand, dan Sri Lanka, sekali di Korea, dan selebihnya di Amerika. Setiap pengalaman perayaan Natal mempunyai keistimewaan sendiri. Setiap pengalaman itu berbeda dari pengalaman perayaan Natal di Amerika, dan masing-masing saling berbeda pula. Demikian tulis Leon Howell sebagaimana dimuat Sinar Harapan.

Selain kegembiraan ketika melihat salju tiruan di etalase-etalase berbagai toserba di Bangkok, perayaan Natal yang saya alami di Asia sangat berbeda dengan di Amerika. Pertama, cuaca tropis di Asia selalu panas, sangat panas. Berenang di udara terbuka saat Natal menyenangkan, tetapi agak kurang tepat. Belum lagi yang terjadi di Singapura, saat saya membagi-bagikan hadiah Natal di luar sebuah Taman Kanak-Kanak, saya kepanasan mengenakan pakaian Santa Claus.

Di Amerika, pada hari Natal mestinya dingin, sangat dingin, dan salju turun di mana-mana, seperti di Korea. Sebenarnya, saya jarang melihat salju pada musim Natal di Amerika. Namun, gagasan mengenai salju melebihi kenyataan, dan karena itu lagu yang dinyanyikan Bing Crosby I´m Dreaming of a White Christmas merupakan salah satu rekaman lagu terlaris di Amerika. ... baca selengkapnya »

Tangis dan Senyum Natal

Penulis: Julius Kardinal Darmaatmadja

Tangis kelahiran bayi anak Maria di Betlehem memecah kesunyian malam Natal. Bagi umat Kristiani, tangis ini menjadi lonceng yang menengarai peristiwa mahapenting dalam sejarah umat manusia. Allah yang amat prihatin terhadap situasi manusia yang dikuasai dosa datang sebagai penyelamat. ... baca selengkapnya »

Melayani Keluarga

Keluarga adalah kesatuan pokok dalam masyarakat. Bila keluarga tersebut kuat, kuatlah masyarakat, bangsa, dan gereja. Akan tetapi, bila perpautan dalam struktur keluarga itu hancur, tiap lapisan masyarakat pun menderita. Gereja, serta guru Sekolah Minggu pun harus menerima tanggung jawabnya dengan jalan melayani keluarga secara menyeluruh. Jika gereja, serta guru Sekolah Minggu tidak berbuat demikian, ia tidak dapat berharap akan mempunyai pelayanan yang tahan lama, yang akan membangun kerajaan Allah. Tiap program gereja setempat hendaknya diarahkan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan keluarga itu secara menyeluruh. ... baca selengkapnya »

Ketika Mengasihani Diri Sendiri

Edisi C3I: e-Konsel 216 - Mengasihani Diri Sendiri

Masalah sesungguhnya yang terdapat dalam rasa mengasihani diri sendiri adalah karena kita menggantikan Allah dalam hidup kita dengan usaha yang berpusat pada diri sendiri untuk menangani rasa sakit itu. Beberapa ayat Alkitab yang berbicara tentang mengasihani diri sendiri 1. Kecenderungan untuk bergantung selain pada Allah. Yesaya 31:1: Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda

Masalah sesungguhnya yang terdapat dalam rasa mengasihani diri sendiri adalah karena kita menggantikan Allah dalam hidup kita dengan usaha yang berpusat pada diri sendiri untuk menangani rasa sakit itu.

Beberapa ayat Alkitab yang berbicara tentang mengasihani diri sendiri

1. Kecenderungan untuk bergantung selain pada Allah.

Yesaya 31:1: Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN. ... baca selengkapnya »

Benar-Benar Merdeka

* Ditulis oleh Sunanto

Yoh 8:36 "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."

Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari yang paling bersejarah bagi bangsa Indonesia sebab pada hari itulah bangsa ini menyatakan diri sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Akan tetapi setelah lebih dari 60 tahun merdeka sebenarnya bangsa ini masih belum benar-benar merdeka. Naskah Proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno hanyalah sebuah langkah awal untuk menuju kemerdekaan yang sejati. Bangsa ini masih dalam proses untuk menjadi sebuah bangsa yang benar-benar merdeka yaitu sebuah keadaan masyarakat yang adil dan makmur serta bebas dari hutang luar negeri. ... baca selengkapnya »

Merdeka dari Dosa Menjadi Hamba Kebenaran

"Akan tetapi, syukur kepada Allah bahwa kamu yang dahulu adalah budak dosa, sekarang telah menjadi taat sepenuh hati kepada pokok-pokok pengajaran yang telah diajarkan kepadamu, dan karena kamu telah dibebaskan dari dosa, kamu menjadi budak kebenaran." (Roma 6:17-18) ... baca selengkapnya »

Peran Konseling Awam: Phobia

Kehidupan Kristiani adalah kehidupan dalam kasih karunia Allah/God's grace. Artinya, dalam kehidupan orang-orang Kristen yang sudah diselamatkan ada kesempatan untuk menerima dan meresponi kasih karunia Allah yang dinamis, yang terus-menerus disediakan untuk melengkapi orang-orang percaya dalam kehidupan mereka. Interaksi orang percaya dengan kasih karunia Allah inilah kunci penentu kehidupan orang Kristen. Seberapa jauh kemajuan kehidupan mereka sebagai orang-orang percaya tergantung mutlak pada seberapa banyak mereka menyambut dan mensyukuri kasih karunia yang Allah berikan. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2007, Vol. XIV, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2007

Psikopat dan Iblis

Di dalam dunia kekristenan, setidaknya ada tiga pandangan umum tentang hubungan antara gangguan jiwa dan gangguan iblis. Ada yang berpendapat bahwa semua gangguan jiwa merupakan gangguan iblis, tanpa kecuali. Sebaliknya ada pula yang berpandangan bahwa semua gangguan jiwa bukanlah gangguan iblis. Di antara keduanya, ada yang berkeyakinan bahwa adakalanya gangguan jiwa merupakan gangguan iblis, namun tidak selalu. Saya termasuk dalam kategori terakhir ini. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, April Juni 2007, Vol. XIV, No. 2
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2007

Peran Konseling Awam: Pekerjaan Iblis

Melihat dan belajar dari Alkitab, kita akan tercengang dengan kekayaan karya Allah yang tidak terhingga. Dia adalah Allah, yang menurut H. Bavinck, "incomprehensible but knowable," yang tak terselami dengan akal budi tetapi dalam kasih karuniaNya, Ia dapat dikenali secara pribadi. Ia memperkenalkan dan memberikan diriNya bahkan bersedia hadir dan menyertai orang percaya. Ia tahu betapa rapuhnya posisi anak-anak Tuhan ditengah dunia yang jahat ini, seperti domba-domba ditengah kawanan serigala (Mat. 10:16). ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 2
Judul Artikel: 
Parakaleo, April Juni 2007, Vol. XIV, No. 2
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2007

Pertanyaan Anda

Saya seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak laki-laki, Boy (12 tahun) kelas VI dan Dipa (7 tahun). Boy sebenarnya seorang anak yang lincah dan sehat, sedangkan Dipa sejak lahir memang cacat dan sampai hari ini hanya tergolek di ranjang, tanpa bisa berbuat apa-apa. Tiga tahun pertama sejak kelahiran Dipa saya stres berat, banyak menangis dan tidak bisa menerima keberadaannya. Lambat laun saya mulai bisa beradaptasi, menerima dan mengusahakan seberapa yang saya mampu untuk kemajuan kesehatannya. Setiap hari saya sibuk mengurus Dipa karena kami tidak mempunyai pembantu. Suami juga sibuk bekerja, dan tidak banyak berkomunikasi dengan kami. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2006, Vol. XIII, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII, Jakarta 2006
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Gerbang Sorga

Manusia tidak pernah berhenti berkelahi. Adakalanya kita berkelahi untuk menang, namun kadang kita berkelahi untuk hidup. Salah satu perkelahian untuk hidup yang kerap menantang adalah perkelahian melawan penyakit. Misalnya, bag] para penderita kanker, radiasi dan chemotherapy menjadi perkakas perang melawan sel-sel ganas yang rnenggerogoti tubuh. Kadang kita menang dan bertahan hidup, namun kadang kita kalah. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
2 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2006, Vol. XIII, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII, Jakarta 2006
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Peran Konseling Awam: Sakit Parah/Terminal dan Depresi

Reaksi alami bagi individu-individu dengan sakit tak tersembuhkan adalah depresi. Para ahli psikologi umumnya percaya bahwa depresi juga merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh yang dipilih individu di tengah posisi dan kondisi kritis yang tak terhindarkan. Dengan mekanisme ini individu tersebut masih dapat memiliki "sense of life - perasaan hidup," sehingga ia dapat mengeluh, menangis, marah, meratap dan mempunyai setitik pengharapan. Ia memilih posisi "cry for help/ketidakberdayaan," yang mengundang belas kasihan dari dirinya sendiri, sesama manusia, dan dari Allah. Tanpa mekanisme pertahanan tubuh ini, individu hanya mempunyai satu kemungkinan yaitu bunuh diri. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 2
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2006, Vol. XIII, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII, Jakarta 2006
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Emosi

Kita adalah manusia sosial, seksual, jasmaniah, emosional, intelektual, dan rohaniah. Karena berkodrat sosial kita membutuhkan sesama dan tidak bisa berfungsi optimal tanpa kehadiran orang lain di dalam hidup ini. Kita pun berkodrat jasmaniah, itu sebabnya kita perlu tidur, makan, dan minum. Demikian seterusnya dengan kodrat lainnya. Dari semua itu saya kira ada dua kodrat yang tidak dapat kita terima dengan nyaman: seksual dan emosional. Kali ini saya ingin membahas kodrat emosional saja. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, April Juni 2006, Vol. XIII, No. 2
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Peran Konseling Awam: Emosi dan Pikiran

Ahli-ahli psikologi pada umumnya berpendapat bahwa emosi cenderung bekerja lebih dahulu sebelum otak manusia berpikir secara rasionil. Tetapi mengherankan sekali betapa Alkitab selalu menekankan secara terbalik, yaitu otak seharusnya bekerja lebih dahulu sehingga dapat mengontrol kerja emosi manusia. Rupanya, Alkitab ingin menegaskan bahwa manusia sebagai peta dan gambar Allah adalah mahluk yang hidupnya tidak seharusnya dikontrol oleh kerja emosi dan instink yang bergerak secara mekanis. Manusia harus dalam kesadaran, mengatur seluruh kehidupannya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, April Juni 2006, Vol. XIII, No. 2
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Komentar