Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
c3i
c3i
Situs C3I
Publikasi e-Jemmi (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
Submitted by admin on Wed, 15/06/2011 - 16:49Edisi C3I: e-Konsel 246 - Membangun Hubungan Baik dengan Keluarga Mertua
Dapatkan beragam informasi tentang dunia misi dalam Publikasi e-JEMMi yang diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA! Nikmati sajian informasi berupa berita misi, kesaksian seputar pelayanan misi, dan mobilisasi misi di seluruh dunia, dan sebagainya. Berpartisipasilah pula dengan mengirimkan informasi seputar pelayanan misi melalui Publikasi e-JEMMi. Jangan tunda lagi! Bergabunglah sekarang juga dan Anda akan mendapatkan Publikasi e-JEMMi secara gratis melalui email Anda. ... baca selengkapnya »
Membangun Hubungan yang Positif Dengan Menantu/Mertua (Tip)
Submitted by admin on Wed, 15/06/2011 - 16:46Edisi C3I: e-Konsel 246 - Membangun Hubungan Baik dengan Keluarga Mertua
Ketika dua wanita yang mengasihi pria yang sama berada di tempat yang sama, hasilnya tidaklah selalu baik. Ibu mertua bisa bermasalah ketika melepas anak laki-lakinya. Menantu perempuan harus berjuang untuk bisa menyatu dengan keluarga suaminya. Saling pengertian dan kesepakatan yang bijaksana, diperlukan untuk membantu ibu mertua dan menantu perempuan melebur menjadi satu dalam hubungan yang sehat.
Berikut adalah sepuluh saran bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan ibu mertua atau menantu perempuan Anda: ... baca selengkapnya »
Mertuaku, Menantuku
Submitted by admin on Wed, 15/06/2011 - 16:45Edisi C3I: e-Konsel 246 - Membangun Hubungan Baik dengan Keluarga Mertua
Bacaan: Rut 1:16-17
Ada sebuah pepatah mengatakan: "Setajam-tajamnya duri lidah buaya, masih lebih tajam lidah ibu mertua." Pepatah ini menggambarkan hubungan yang tidak akur antara menantu dan mertua. Untuk itu, bila ada seorang istri yang menceritakan hubungannya dengan ibu mertuanya cukup harmonis, maka komentar yang muncul adalah, "Wah hebat, kasus langka!" Sebaliknya, jika diceritakan sang menantu perempuan yang sering konflik dengan ibu mertuanya, maka komentar yang akan keluar adalah "Ah itu sih, biasa!"
Sebuah studi mengatakan bahwa 60 persen hubungan mertua perempuan dengan menantu perempuan berada di dalam ketegangan. Mengapa banyak hubungan mertua dan menantu kurang baik? Alasannya adalah: ... baca selengkapnya »
Membangun Hubungan Baik dengan Keluarga Mertua
Submitted by admin on Wed, 15/06/2011 - 16:42Edisi C3I: e-Konsel 246 - Membangun Hubungan Baik dengan Keluarga Mertua
Salam kasih,
Mertua adalah orang tua kita karena kita menjadi satu dengan suami/istri kita. Tetapi, menjalin hubungan dengan mertua terkadang membutuhkan pengorbanan dan kesabaran. Seperti apakah seharusnya hubungan yang dimiliki mertua dan menantu? Dalam edisi ini, Anda dapat membaca Bimbingan Alkitabiah dan Tip terkait dengan membangun hubungan dengan mertua. Di akhir bacaan, Anda juga bisa menyimak info singkat tentang milis publikasi e-JEMMi (Jurnal elektronik Mingguan Misi). Selamat membaca.
Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
Focus On The Family
Submitted by admin on Tue, 07/06/2011 - 13:35Edisi C3I: e-Konsel 245-Beradaptasi dengan Keluarga Suami/Istri
Situs berbahasa Inggris yang dibuat pada tahun 1997 ini, mendedikasikan diri untuk menolong keluarga bertumbuh dalam nilai-nilai Kristen. Situs ini menyediakan artikel dengan berbagai kategori, misalnya artikel tentang pernikahan, menjadi orang tua (parenting), masalah hidup, dan iman. Selain menyediakan artikel-artikel dalam bentuk teks (visual), situs ini juga menyediakan berbagai bahan lain dalam bentuk audio dan audio-visual. Bahkan, berbagai publikasi maupun program edukatif untuk pengasuhan anak, juga dapat diunduh melalui situs ini. Menarik dan lengkap, bukan? Masih ada satu keistimewaan lagi. Jika Anda suka bersosialisasi dengan banyak orang, Anda juga bisa terlibat dalam komunitas blog atau forum yang dikelola situs ini. ... baca selengkapnya »
Orang Tuaku, Orang Tuamu, dan Kita
Submitted by admin on Tue, 07/06/2011 - 13:31Edisi C3I: e-Konsel 245-Beradaptasi dengan Keluarga Suami/Istri
Pengalaman dan hubungan yang terjadi pada masa lalu dapat memengaruhi kehidupan kita sekarang dan yang akan datang. Hubungan lama Anda dengan orang tua, dan hubungan baru Anda dengan mertua pasti berdampak pada pernikahan Anda. Namun demikian, Anda masih dapat membangun hubungan yang positif dan sehat dengan mertua maupun orang tua Anda. Karena itu, mari kita teliti hal-hal yang dapat menjadi sumber konflik dan bagaimana mewujudkan keharmonisan dalam pernikahan. ... baca selengkapnya »
Beradaptasi dengan Keluarga Suami/Istri
Submitted by admin on Tue, 07/06/2011 - 13:26Edisi C3I: e-Konsel 245-Beradaptasi dengan Keluarga Suami/Istri
Salam kasih,
Pernikahan tidak hanya menyatukan dua pribadi saja -- laki-laki dan perempuan. Lebih dari itu, pernikahan adalah penyatuan dua keluarga, dari pihak laki-laki dan pihak perempuan. Bagaimana caranya agar pasangan suami-istri bisa berkomunikasi dan beradaptasi dengan keluarga pasangannya, terkhusus dengan mertua mereka? Temukan jawabannya dalam e-Konsel edisi perdana di bulan Juni ini. Simak juga ulasan situs konseling manca, yang menyediakan bahan-bahan konseling seputar keluarga. Kami berharap sajian kami memberkati dan melengkapi Anda. Tuhan memberkati.
Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
Membantu Anak yang Gelisah Saat Belajar
Submitted by admin on Tue, 07/06/2011 - 12:52Edisi C3I: e-Konsel 244 - Mengenal Anak
Mengajar anak-anak yang masih kecil (terkhusus mereka yang masih berada di bangku TK dan SD), merupakan suatu tantangan tersendiri bagi seorang guru. Mengapa demikian? Karena kebanyakan dari mereka cenderung tidak bisa duduk dengan tenang saat belajar, mendengarkan cerita, atau mengerjakan tugas. Mereka tidak bisa duduk dan ingin terus bergerak. Bagaimana seorang guru menyikapi keadaan ini? Simaklah sesi tanya jawab di bawah ini.
Konseli: Saya memiliki seorang murid, sebut saja A. Ia sering gelisah dan tidak bisa duduk dengan tenang saat saya bercerita. Apa yang harus saya lakukan? ... baca selengkapnya »
Anak Underachiever
Submitted by admin on Tue, 07/06/2011 - 12:51Edisi C3I: e-Konsel 244 - Mengenal Anak
Anak "underachiever" adalah anak yang berpotensi (berbakat), namun tidak berprestasi. Beberapa fakta mengenai anak "underachiever" -- berdasarkan hasil penelitian:
-
"Underachiever" di Amerika ternyata jumlahnya cukup banyak, sekitar 10-40 persen dari populasi anak berbakat/istimewa (gifted). Mengapa anak istimewa? Karena penelitian terhadap anak "underachiever" biasanya dilakukan kepada anak istimewa, yang IQ-nya di atas rata-rata.
-
Prestasi yang rendah merupakan gejala dari berbagai masalah pribadi sosial. Artinya, masalah "underachiever" ini sangat kompleks, bisa dari masalah pribadi (kesehatan, psikologis) dan sosial (keluarga, sekolah, teman).
-
Sekolah menjadi prioritas yang terakhir. Bagi anak "underachiever" kegiatan lain yang mereka sukai lebih dominan.
-
Intervensi diri memberi hasil yang lebih efektif. Tanda-tanda kebiasaan buruk anak harus dikenali sejak awal. Misalnya, ia kurang berprestasi. Kalau ditangani sejak dini akan semakin cepat membantunya. Namun, hal itu bukan berarti kalau anak kita sudah besar, tidak ada yang bisa kita lakukan. Masih bisa, hanya butuh kesabaran dan usaha yang ekstra sampai kita menemukan metode yang tepat untuk anak-anak tersebut.
Mengenal Anak "Underachiever"
Submitted by admin on Tue, 07/06/2011 - 12:50Edisi C3I: e-Konsel 244 - Mengenal Anak
Salam kasih,
Pernahkah Anda mendengar istilah "anak underachiever"? Mungkin istilah ini memang cukup asing bagi sebagian dari kita. Namun sebenarnya anak-anak "underachiever" banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Edisi e-Konsel kali ini akan membahas mengenai anak underachiever, mulai dari definisi, ciri-ciri, sampai penyebabnya. Jangan lewatkan juga kolom Tanya Jawab yang akan menambah sekaligus memperlengkapi wawasan Anda sebagai konselor.
Redaksi Tamu e-Konsel,
Amy Grace Y.
Komentar
