Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Artikel

Artikel

Artikel

Artikel

Mengampuni Diri Sendiri

Edisi C3I: e-Konsel 158 - Mengampuni Diri Sendiri

Orang tua dari seorang anak berusia lima tahun mengampuni seorang wanita yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang mengakibatkan anak tersebut luka parah. Namun, wanita itu berjalan menuju tempat kerjanya sambil berkata, "Aku tidak akan pernah mengampuni diriku
Sumber
Halaman: 
30 -- 31
Judul Artikel: 
Putting Forgiveness Into Practise
Penerbit: 
Argus Communications, Texas 1982

Bagaimana Mengampuni Diri Sendiri?

Edisi C3I: e-Konsel 158 - Mengampuni Diri Sendiri

Apakah hari ini Anda berani membebaskan diri dari bayang-bayang kesalahan yang Anda lakukan kemarin? Apakah Anda berani mengampuni diri sendiri? Mengampuni diri sendiri sangat memerlukan keberanian. Lagipula, siapakah Anda sampai-sampai dapat membebaskan diri dari dosa yang

Apakah hari ini Anda berani membebaskan diri dari bayang-bayang kesalahan yang Anda lakukan kemarin?

Apakah Anda berani mengampuni diri sendiri? ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
97 -- 105
Judul Artikel: 
Forgieve; Healing The Hurts We Don`t Deserve
Penerbit: 
Pocket Books, New York 1984

Keuntungan Penanganan Kelompok

Edisi C3I: e-Konsel 159 - Konseling dalam Kelompok

Konseling kelompok kecil sangat efektif dalam menangani masalah psikologis seperti halnya masalah antarpribadi. Masalah antarpribadi telah menjadi fokus utama terapi kelompok pada masa lalu. Misalnya, orang-orang berketerampilan sosial buruk sering terbantu melalui
Sumber
Halaman: 
199 -- 203 dan 206
Judul Artikel: 
Pengantar Psikologi dan Konseling Kristen (2)
Penerbit: 
ANDI, Yogyakarta 2004

Bagaimana Mengendalikan Emosi-Emosi Saudara?

Edisi C3I: e-Konsel 155 - Mengendalikan Emosi

Kita perlu mengakui bahwa emosi itu tidak apa-apa; sebetulnya, emosi dapat sangat bermanfaat. Kadang-kadang, terutama jika kita menjadi marah atau frustrasi, kita berpikir bahwa emosi itu buruk. Kita berpikir bahwa seorang Kristen seharusnya tidak merasa tidak

Kita perlu mengakui bahwa emosi itu tidak apa-apa; sebetulnya, emosi dapat sangat bermanfaat. Kadang-kadang, terutama jika kita menjadi marah atau frustrasi, kita berpikir bahwa emosi itu buruk. Kita berpikir bahwa seorang Kristen seharusnya tidak merasa tidak berbahagia. Tetapi Tuhan menciptakan emosi-emosi. Emosi adalah bagian dari wujud manusia. Emosi mendorong kita untuk bertindak. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
370 -- 372
Judul Artikel: 
Pola Hidup Kristen
Penerbit: 
Gandum Mas, Yayasan Kalam Hidup dan YAKIN 2002

Apakah Emosi yang Kuat itu Baik Atau Buruk?

Edisi C3I: e-Konsel 155 - Mengendalikan Emosi

Emosi sering berakar pada respons-respons fisik. Arus adrenalin yang deras yang menyebabkan jantung menjadi berdebar-debar, wajah menjadi kemerah-merahan, dan lain sebagainya adalah respons tubuh Anda terhadap suatu ancaman. Banjir hormon merupakan respons yang alamiah
Sumber
Halaman: 
156 -- 157
Judul Artikel: 
Kompas Kehidupan Kristen
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1989

Ajaib

Edisi C3I: e-Konsel 156 - Mengolah Emosi

Ayat bacaan: Yesaya 9:1-7 Ketika Yesus memasuki kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai, kerumunan orang banyak berseru-seru, "Hosana bagi Anak Daud!" (Mat. 21:9) Kemudian dalam minggu yang sama, segerombolan orang berteriak menginginkan penyaliban-Nya (27:22). Beberapa orang
Sumber
Halaman: 
7
Judul Artikel: 
Kemenangan Dalam Kebangkitan (Edisi Khusus Paskah)
Penerbit: 
RBC Ministries, Jakarta 2004

Mengatur Suhu Emosi

Edisi C3I: e-Konsel 156 - Mengolah Emosi

Salah seorang dosen saya di seminari mengatakan bahwa dosa, "hamartia", bukan saja telah merusak relasi manusia dan Tuhan, dosa juga merusak tatanan hidup manusia secara psikologis. Hamartia yang bermakna "tidak mencapai sasaran yang tepat", dapat juga diartikan

Salah seorang dosen saya di seminari mengatakan bahwa dosa, "hamartia", bukan saja telah merusak relasi manusia dan Tuhan, dosa juga merusak tatanan hidup manusia secara psikologis. Hamartia yang bermakna "tidak mencapai sasaran yang tepat", dapat juga diartikan "kelebihan atau kekurangan" -- tidak tepat sasaran. Inilah salah satu persinggungan antara psikologi dan teologi.

Sumber
Judul Artikel: 
TELAGA

Mengampuni Seperti Mawar

Edisi C3I: e-Konsel 157 - Mengampuni Orang Lain

Bacaan: Kolose 3:1-17 Banyak pasangan bercerai, salah satunya karena kurangnya pengampunan. Kata-kata kasar menembus sampai ke hati, sehingga pribadi yang terluka sulit memaafkan. Banyak keluarga juga mengalami keretakan relasi, karena antara orang tua dan anak atau antarsaudara
Sumber
Judul Artikel: 
Jawaban.com
Penerbit: 
e-Renungan Harian, 10 Maret 2008

Pengendalian Diri

Edisi C3I: e-Konsel 155 - Mengendalikan Emosi

Bacaan: Mazmur 56 Kita mudah kehilangan kendali emosi saat seseorang yang ingin menyakiti kita tampak telah memenangkan situasi. Fred telah difitnah mencuri dan terancam kehilangan pekerjaannya. Orang yang memfitnahnya adalah lawan yang cerdik. Fred merasa marah
Sumber
Judul Artikel: 
e-Renungan Harian, 24 Oktober 2000

Mencegah Patah Hati: Apakah Mungkin?

Edisi C3I: e-Konsel 153 - Cinta Pertama

Edisi C3I: e-Konsel - 153 -- Patah Hati

Saya tidak akan pernah lupa pada malam saat saya menangis meraung-raung seolah-olah saya tidak mau berhenti menangis. Akhirnya yang bisa saya ingat adalah ke tempat tidur dan menangis sampai tertidur. Apakah Anda pernah patah hati? Apakah pada saat itu Anda merasakan sakit yang amat sangat hingga rasanya Anda ingin mati saja?

Rasa sakit dan luka bisa muncul dalam bentuk yang berbeda-beda, tetapi rasa sakit yang muncul karena patah hati tampaknya adalah luka yang paling parah. Bisa muncul kekecewaan yang mendalam saat suatu hubungan harus putus di tengah jalan. ... baca selengkapnya »

Sumber
Judul Artikel: 
CBN.com

Komentar


Syndicate content