Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Cakrawala

Bila Cinta Selalu Bergema

Edisi C3I: e-Konsel - 154 -- Cinta Pertama

Sebuah kata yang paling banyak digunakan manusia sejak abad permulaan ialah kata "cinta". Getar-getar cinta menggerakkan orang tua atau seorang ibu merapatkan bayinya ke dadanya. Cinta membuat seorang anak tidak mau memisahkan diri dari lingkungan orang tuanya. Cinta telah menjalin hubungan yang erat secara batiniah antara ayah/ibu dan anak ketika mereka jauh terpisah. Cinta telah mengubah seorang pria yang kurang simpati menjadi orang yang simpatik manakala bertemu dengan seorang gadis yang menggetarkan jantungnya.

Seluruh kehidupan manusia dari abad ke abad diwarnai oleh ragam cinta. Bahkan, hewan sekalipun tampaknya mengenal perasaan cinta. Buktinya, induk binatang selalu melindungi anak-anaknya atau hewan jantan melindungi betinanya. ... baca selengkapnya »

Mencari Kehendak Allah bagi Hidup Saudara

Edisi C3I: e-Konsel 151 - Mencari Kehendak Tuhan bagi Hidup Kita

Kita belajar dari kitab Kisah Para Rasul bahwa ketika anggota gereja mula-mula dulu berusaha untuk mengetahui kehendak Allah, mereka mencari kesepakatan sebelum mereka bertindak. Seperti yang dituliskan para rasul dan tua-tua kepada orang-orang percaya bukan bangsa Yahudi, "Sebab itu dengan bulat hati kami memutuskan ..." (Kis.15:25). Gereja yang mula-mula itu membuat keputusan bukan atas dasar suara terbanyak, tetapi bila setiap orang sepakat terhadap suatu perkara. ... baca selengkapnya »

Kembali ke Hakikat Natal

Edisi C3I: e-Konsel 150 - Renungan Natal

Meskipun kelahiran Yesus ke dunia sangat sederhana, perayaan Natal kini identik dengan pesta besar dan belanja besar-besaran, rekreasi dan bersukaria. Namun di bagian lain dari bumi ini, banyak orang sedang mengalami kelaparan, penganiayaan, dan penderitaan karena berbagai bencana alam. Bagaimana sikap kita dalam menghadapi semua itu? Apakah kita akan bersikap acuh tak acuh atau menundukkan kepala dan turut merasakan penderitaan mereka? ... baca selengkapnya »

Terlalu Gembira untuk Merenung

Edisi C3I: e-Konsel 149 - Kesaksian Natal

"Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya." (Lukas 2:17-19)

Natal adalah kesempatan untuk pesta, itulah yang terjadi sekarang. Rasanya Natal jadi kurang gereget kalau tidak disertai dengan gemerlap lampu, pelbagai dekorasi Natal, berlimpahnya makanan, dan indahnya pakaian. ... baca selengkapnya »

Masalah-Masalah yang Dihadapi Kaum Muda

Edisi C3I: e-Konsel 148 - Memahami Pemuda

Philip Tangdilingtin mengungkapkan empat masalah pokok yang dihadapi kaum muda pada umumnya, yaitu masalah dalam keluarga, masyarakat, gereja, dan diri kaum muda itu sendiri. Mengidentifikasi masalah merupakan tanggung jawab kaum muda itu sendiri untuk mengatasinya. Orang lain hanya dapat memberikan bantuan atau pendampingan. Dengan kata lain, kaum muda harus mendidik diri sendiri untuk mengatasi masalah secara mandiri. Jika memang tidak mampu, barulah minta tolong kepada orang lain. ... baca selengkapnya »

Remaja, Mencari Identitas dan Pengakuan

Edisi C3I: e-Konsel 147 - Memahami Remaja

Tidak sedikit orang tua yang mengeluhkan anak remajanya susah diajak bicara dan perilakunya sukar dimengerti.

Ada dua hal utama yang menjadi perhatian remaja. Pertama, identitas dan kepribadian. Sedang yang kedua, remaja membutuhkan pengakuan.

1. Identitas dan Kepribadian

Penulis pernah dititipi anak remaja. Dari percakapan terbuka dengannya, penulis mendapat informasi bahwa remaja ini pernah tertarik merokok karena memerhatikan bagaimana pemuda-pemuda pengangguran di depan rumahnya begitu menikmati menghisap rokok pada pagi hari. ... baca selengkapnya »

Menetapkan Batasan Tanggung Jawab Orang Tua Kristen

Edisi C3I: e-Konsel 146 - Tanggung Jawab dalam Keluarga

Semua orangtua bertanggung jawab untuk menetapkan batasan bagi anak-anak mereka. Kita memastikan mereka memakan makanan yang baik, memakai pakaian yang pantas, dan tidur pada waktunya. Ketika mereka bertambah besar, kita mengurangi batasan mereka, memberi mereka lebih banyak kebebasan untuk menentukan pilihan mereka sendiri, sambil tetap memerhatikan dari dekat, siap untuk bertindak bila diperlukan. Tujuan utama menetapkan batasan dalam kehidupan anak-anak kita adalah agar mereka dapat menetapkan batas-batas tanggung jawab mereka sendiri saat mereka kelak meninggalkan lingkungan keluarga. ... baca selengkapnya »

Mengambil Metode-Metode yang Alkitabiah: Kehidupan yang Berkomunikasi

Edisi C3I: e-Konsel 145 - Komunikasi dalam Keluarga

Pada tahun 1978, keluarga kami membangun sebuah rumah. Sementara bekerja, kami membicarakan hal-hal yang akan kami lakukan jika bangunan rumah tersebut telah selesai. Pada tahun-tahun berselang, kami mengadakan penambahan, membentuk ulang model kamar mandi dan dapur, dan bersiap untuk membuat tambahan. Kami tidak lagi membicarakan penyelesaian rumah itu. Kami menyadari bahwa kami akan selalu mengubah rancangan rumah kami. Selalu akan ada perbaikan tertentu yang harus dilakukan.

Kegiatan membangun rumah bukan sekadar peristiwa dalam kehidupan kami sebagai sebuah kelurga, tetapi telah menjadi gaya hidup! Komunikasi adalah seperti itu.

Suatu kehidupan yang berkomunikasi ... baca selengkapnya »

Masalah-Masalah Sekitar Cacat Tubuh

Edisi C3I: e-Konsel 144 - Konseling Bagi Penyandang Cacat Tubuh

Belas kasihan dari Tuhan Yesus sering kali dinyatakan kepada mereka yang menderita cacat tubuh. Ia disaksikan melayani dan menyembuhkan orang-orang buta, bisu, tuli, lumpuh, dan sebagainya. Pada zaman modern ini, kita sebagai orang-orang Kristen jarang sekali menaruh perhatian untuk melayani dan menolong mereka. ... baca selengkapnya »

Cinta Pada Pandangan Setengah Baya

Edisi C3I: e-Konsel 143 - Puber II

Akhirnya saya lulus juga! Kemarin istri saya baru saja memberikan sebuah kartu kepada saya yang melukiskan keadaan pernikahan kami belakangan ini. Dalam satu kata, ia merasa "bahagia". Saya juga!

Beberapa hari yang lalu, kami sempat membincangkan apakah sebenarnya yang membuat kami tetap mencintai satu sama lain setelah enam belas tahun menikah. Kesimpulan kami adalah ketekunan, yakni sikap pantang menyerah dan niat terus mencoba memperbaiki relasi kami. ... baca selengkapnya »

Komentar


Syndicate content