Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

c3i

c3i

Situs C3I

Situs C3I

Kapan Harus Menasihati, Kapan Harus Diam

Edisi C3I: e-konsel 259 - Nasihat

Pengkhotbah 7 menekankan salah satu prinsip konseling alkitabiah yaitu mengetahui "kapan harus berbicara dan kapan harus diam". Amsal 10:19 selanjutnya menekankan hal itu: "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi." Firman Allah yang hidup mengatakannya dengan sangat jelas: "Jangan banyak bicara. Orang yang banyak bicara membuat banyak kesalahan. Karena itu, bersikaplah bijaksana dan kendalikanlah lidahmu."

Konselor yang mengerti persoalan-persoalan konselinya, memilih kata-katanya dengan baik: "Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin. Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya." (Amsal 17:27-28) ... baca selengkapnya »

Menerima Nasihat

Edisi C3I: e-konsel 259 - Nasihat

Nats: "Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya." (Keluaran 18:24)

Bacaan: Keluaran 18:13-27

Musa memang hebat. Bukan saja karena hal-hal besar yang ia lakukan, tetapi juga karena sebagai tokoh besar dan pemimpin, ia tetap mau terbuka menerima masukan. Musa menjadi pemimpin yang patut ditiru karena dia memerhatikan, mengasah, dan mengolah usulan yang datang kepadanya.

Ketika Yitro, mertuanya, melihat bagaimana Musa menangani sendiri semua hal tentang pengelolaan masalah bangsa Israel, ia mengingatkan bahwa itu "tidak baik" (ayat 17). Yitro lalu mengusulkan agar dalam menjalankan tugasnya ini, Musa memakai strategi yang lebih tepat, termasuk bahwa ia dapat melibatkan orang-orang yang cakap sebagai mitra pelayanan. Musa mendengarkan usulan ini dan sungguh-sungguh melakukannya. Setelah beres, barulah Musa melepas mertuanya pergi (ayat 27). Artinya, sang mertua masih bisa melihat bagaimana Musa memperbaiki sistem pelayanannya. Betapa indahnya bila seseorang mendengarkan dan menerima nasihat baik dari orang lain, demi pelayanan yang lebih baik dalam pekerjaan Tuhan! ... baca selengkapnya »

Nasihat

Edisi C3I: e-konsel 259 - Nasihat

Shalom,

Dalam konseling, memberi dan menerima nasihat adalah hal yang selalu ada. Mengapa? Karena konselor sendiri bisa diartikan sebagai pemberi nasihat, sedangkan konseli adalah orang yang menerima nasihat. Namun demikian, konselor tidak selalu harus memberikan nasihat kepada konselinya. Lantas, bagaimana dan kapan konselor perlu memberi nasihat? Bagaimana sikap konseli yang menerima nasihat? Dalam edisi ini, Anda dapat membaca bimbingan alkitabiah dan tip tentang menerima dan memberi nasihat. Di kolom terakhir, e-Konsel juga memperkenalkan publikasi e-Penulis kepada Anda. Silakan simak selengkapnya dan selamat mencoba.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >

Christian Counseling and Educational Services (CCES)

Edisi C3I: e-konsel 258 - Kuasa Perkataan Firman

Untuk menangani masalah yang kita hadapi, tidak jarang kita memerlukan berbagai referensi, serta penguatan dari Tuhan dan sesama. Jika saat ini Anda sedang mencari bahan-bahan seputar konseling, entah untuk memperluas wawasan Anda, atau untuk menolong diri sendiri dan orang lain, tidak ada salahnya Anda mengunjungi situs Christian Counseling and Educational Services (CCES). ... baca selengkapnya »

Mengucapkan Firman Tuhan Untuk Mengalahkan Serangan Iblis

Edisi C3I: e-konsel 258 - Kuasa Perkataan Firman

"Pedang Roh, yaitu Firman Allah" (Efesus 6:17).

Iblis tidak pernah jujur. Ia dapat menyerang kita kapan saja, baik siang atau malam hari. Bahkan, saat Anda ada di gereja! Tapi, salah satu dari waktu-waktu favoritnya adalah saat "senja", ketika kita terkantuk-kantuk menjelang tidur.

Suatu malam, saya sedang berbaring di tempat tidur, sambil menunggu istri saya, Shirley, keluar dari kamar mandi untuk menemani saya. Tiba-tiba, sebuah pikiran yang penuh hawa nafsu muncul dalam kepala saya. Celakanya, saya memikirkan wanita lain -- bukan istri saya! ... baca selengkapnya »

Kuasa Perkataan Firman

Edisi C3I: e-konsel 258 - Kuasa Perkataan Firman

Salam kasih,

Firman Tuhan, selain sebagai petunjuk dalam kehidupan, juga berfungsi sebagai senjata yang ampuh untuk melawan serangan iblis. Dengan memperkatakan firman Tuhan, kita bisa menghancurkan kuasa iblis. Oleh karena itu, sebagai seorang "konselor", kita perlu mengajarkan kepada konseli, bagaimana menggunakan firman Tuhan untuk mengalahkan serangan iblis. Salah satu caranya adalah dengan menghafalkan ayat-ayat Alkitab tersebut dan memperkatakan firman-Nya dengan iman. Dalam edisi 258, e-Konsel menghadirkan artikel yang membahas kuasa memperkatakan firman Tuhan ke ruang baca Anda. Jika Anda membutuhkan bahan-bahan seputar konseling untuk memperluas wawasan Anda, ulasan situs konseling manca yang telah kami persiapkan, bisa menjadi salah satu referensi untuk Anda. Silakan menyimak dan mengaplikasikan pelajaran positif dari edisi kali ini. Tuhan memberkati.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net > ... baca selengkapnya »

Marah, Berdosakah?

Ev.Esra Alfred Soru

Kemarahan bukanlah merupakan sesuatu yang asing dalam kehidupan manusia. Semua orang di dalam dunia ini pernah mengalami dan berkenalan dengan apa yang disebut sebagai kemarahan entah memarahi atau dimarahi baik dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama maupun diri sendiri. Kalau sekiranya dapat dikatakan, kemarahan itu adalah hal yang sejajar dengan senyuman, tangisan, tawa dan hal lainnya yang merupakan hal yang vital dalam kehidupan ini. ... baca selengkapnya »

Apakah Mungkin Mencegah Perasaan Marah?

Edisi C3I: e-konsel 257 - Merdeka dari Kemarahan

Apakah mungkin mencegah perasaan marah? Tidak. Penting diingat bahwa kemarahan bukan hanya luapan emosional, tetapi juga merupakan proses biokimia. Tubuh manusia dilengkapi dengan sistem pertahanan otomatis yang disebut dengan mekanisme "melarikan diri atau melawan" (flight or fight). Mekanisme ini memampukan seluruh bagian dari makhluk hidup untuk bertindak. Adrenalin dipompa agar masuk ke dalam aliran darah, yang menimbulkan respons fisiologis berurutan, yang terjadi di dalam tubuh. Tekanan darah meningkat sesuai dengan detak jantung yang semakin cepat; mata membelalak melihat sekeliling; kedua tangan berkeringat dan mulut menjadi kering; serta otot-otot terisi aliran energi yang besar. Dalam hitungan detik, seseorang berubah dari kondisi tenang menjadi "keadaan siap bereaksi". Perlu dicamkan, hal ini merupakan tanggapan pasti yang terjadi, entah kita ingin melakukannya atau tidak. ... baca selengkapnya »

Kemarahan yang Terkendali

Edisi C3I: e-konsel 257 - Merdeka dari Kemarahan

Salah satu alasan yang paling baik untuk tidak marah adalah bahwa kemarahan sebenarnya menghalangi seseorang untuk memecahkan masalah. Kemarahan bukan solusi untuk mengatasi frustrasi, tetapi merupakan reaksi frustrasi. Jika pasangan Anda meminta Anda bekerja dalam hubungan pernikahan Anda, atau menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak, berusahalah untuk mengerti apa yang sebenarnya dirasakan oleh pasangan Anda, dan lakukan yang terbaik untuk memperkuat hubungan Anda. Jika Anda tidak menyukai kondisi tempat kerja Anda, cobalah untuk memperbaiki atmosfer tempat kerja Anda, belajarlah untuk beradaptasi, atau carilah tempat kerja yang baru. Kemarahan tidak akan membawa kemajuan yang positif dan tahan lama yang dapat memuaskan semua pihak. ... baca selengkapnya »

Merdeka dari Kemarahan

Edisi C3I: e-konsel 257 - Merdeka dari Kemarahan

Salam kasih,

Marah! Reaksi ini biasa dilakukan oleh beberapa orang ketika mereka mengetahui hewan kesayangannya dicuri orang, data di laptop/komputernya rusak karena virus, anak-anaknya tidak disiplin, atau kejadian lain yang tidak disenanginya. Marah adalah ekspresi emosi yang dialami semua orang, dan ini merupakan hal yang wajar. Namun, tidak berarti kita bisa meluapkan emosi marah sewaktu-waktu, bahkan menjadikannya sebagai gaya hidup. Perasaan marah itu bisa dikendalikan. Bagaimana caranya?

Edisi terakhir bulan ini, e-Konsel menyuguhkan artikel tentang mengendalikan marah dan tanya jawab tentang rasa marah. Semoga dengan membaca sajian kami, Anda semakin dimampukan mengelola kemarahan dan membantu orang lain lain yang bermasalah dengan kemarahan. Tuhan memberkati.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >

Komentar


Syndicate content