Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Anak/Parenting

Anak/Parenting

artikel tentang anak dan yang berkaitan dengan anak

artikel tentang anak dan yang berkaitan dengan anak

Anak Tunggal

Edisi C3I: e-Konsel 188 - Anak Tunggal

Bagaimana dengan keluarga yang hanya mempunyai satu orang anak? Sifat-sifat apakah yang menandai anak tunggal dalam suatu keluarga?

Anak tunggal

Seorang anak tunggal dapat menunjukkan sifat-sifat anak sulung maupun anak bungsu. Dia kemungkinan cenderung untuk mencapai prestasi, dan sering memunyai keinginan yang besar untuk menyenangkan orang tuanya. Tetapi, dia merasa aman dalam hubungannya dengan orang tua, sebab tidak perlu takut disaingi oleh adik-adiknya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
216 -- 217
Judul Buku: 
Menjadi Orang Tua yang Bijaksana
Pengarang: 
H. Norman Wright
Penerbit: 
Yayasan Andi
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
1991

Anak Tunggal dan Lingkungan Sosialnya

Edisi C3I: e-Konsel 188 - Anak Tunggal

Memiliki anak tunggal adalah suatu pilihan yang diambil oleh banyak orang tua untuk menghadapi meningkatnya biaya pendidikan dan biaya hidup. Orang tua yang lainnya merasa bahwa kondisi mereka berubah dan mereka tidak lagi dapat memiliki anak lebih banyak karena berbagai alasan lainnya. Sebagai orang tua dari anak tunggal, saya terus-menerus ditanya kapan saya akan punya anak lagi, dan respons standar saya adalah "ketika saya ingin". Kami merasa ditekan oleh masyarakat untuk terus menghasilkan keturunan,
Sumber
Judul Artikel: 
Raising an Only Child and Socialization

Apakah Anak-Anak Adopsi Memiliki Lebih Banyak Masalah?

Edisi C3I: e-Konsel 187 - Anak Adopsi

Masalah-masalah penyesuaian dan perkembangan pada anak adopsi sedikit lebih banyak daripada anak kandung. Beberapa penulis menyatakan bahwa anak kandung tampaknya lebih sedikit mengalami masalah kejiwaan dan sosial daripada anak adopsi karena masalah-masalah identitas di kemudian hari. Bisa juga, anak adopsi mengalami masalah "bawaan" yang mungkin disebabkan oleh kehamilan remaja yang membuat stres dan disertai dengan kurangnya nutrisi serta perawatan medis. Kehamilan seperti itu berujung pada bobot bayi yang lebih ringan dan komplikasi-komplikasinya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
791 -- 792
Judul Artikel: 
Do Adopted Children Have More Problems?
Pengarang: 
Marilyn Heins, M.D. dan Anne M. Seiden, M.D.
Penerbit: 
Doubleday & Company, Inc.
Kota: 
New York
Tahun: 
1987

Ma, Aku Anak Pungut, Ya?

Edisi C3I: e-Konsel 187 - Anak Adopsi

Sebagian besar pasangan mengharapkan keturunan dari pernikahannya. Biasanya setelah 5 tahun menikah tanpa anak, muncul keinginan untuk mengadopsi anak. Pertanyaan yang sering muncul adalah: "Kapan sebaiknya memberitahu sang anak bahwa kita bukan orang tua kandungnya?" Ketika bermaksud mengadopsi anak, sebaiknya kita mengerti bahwa pada prinsipnya semua ibu menyayangi anaknya. Di sisi lain, beberapa kehamilan terjadi karena kecelakaan, mungkin akibat hubungan seksual di luar nikah atau kegagalan alat

Sebagian besar pasangan mengharapkan keturunan dari pernikahannya. Biasanya setelah 5 tahun menikah tanpa anak, muncul keinginan untuk mengadopsi anak.

Sumber
Judul Artikel: 
Ma, Aku Anak Pungut, Ya?

Anak Adopsi

Edisi C3I: e-Konsel 187 - Anak Adopsi

Tidak semua pasangan nikah dikaruniai anak, sehingga mengadopsi anak menjadi sebuah alternatif yang layak dipertimbangkan. Sungguhpun demikian, kita mesti memastikan beberapa hal di bawah ini agar tidak melakukan kesalahan dalam mengadopsi anak.

Motivasi

Kita harus memiliki motivasi yang benar dalam mengadopsi anak dan motivasi yang benar adalah keinginan untuk membagi kasih dan hidup dengan anak serta membesarkannya menjadi penggenap rencana Allah dalam hidupnya. Ada orang yang memiliki motivasi yang keliru, misalkan ada yang ingin berstatus memunyai anak namun tidak bersedia membagi hidup dan kasih dengan anak. Atau ada yang bercita-cita agar anak menjadi penerus dirinya belaka dan melupakan satu fakta yang hakiki, yakni anak adalah manusia ciptaan Tuhan yang Ia tempatkan di bumi untuk menggenapi rencana-Nya, bukan rencana kita. Singkat kata, kita mengadopsi anak karena ingin mengasihinya, bukan memakainya demi kepentingan pribadi. Jika unsur kasih tidak kuat, maka bila suatu saat anak kandung lahir, niscaya anak adopsi akan menjadi anak terbuang. Atau, bila motivasi kasih tidak kuat, sewaktu anak adopsi mengembangkan masalah, orang tua dengan mudah mengusirnya atau mengembalikannya kepada orang tua kandungnya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Judul Artikel: 
TELAGA - kaset No. T199A (e-Konsel Edisi 187)

Apakah Anak-Anak Adopsi Memiliki Lebih Banyak Masalah?

Edisi C3I: e-Konsel 187 - Anak Adopsi

Masalah-masalah penyesuaian dan perkembangan pada anak adopsi sedikit lebih banyak daripada anak kandung. Beberapa penulis menyatakan bahwa anak kandung nampaknya lebih sedikit mengalami masalah kejiwaan dan sosial daripada anak adopsi karena masalah-masalah identitas di kemudian hari. Bisa juga, anak adopsi mengalami masalah "bawaan" yang mungkin disebabkan oleh kehamilan remaja yang membuat stres dan disertai dengan kurangnya nutrisi serta perawatan medis. Kehamilan seperti itu berujung pada bobot bayi yang lebih ringan dan komplikasi-komplikasinya. ... baca selengkapnya »

Ma, Aku Anak Pungut, Ya?

Anak Perempuan

Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Roma 8:31) ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
75 -- 78
Judul Buku: 
Harta Karun Persahabatan
Pengarang: 
Jill Briscoe
Penerbit: 
Shaina; PT. Gloria Usaha Mulia
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
2004

Disgrafia pada Anak yang Kesulitan Menulis dan Solusinya

Edisi C3I: e-Konsel 168 - Menangani Anak Sulit Menulis

KabarIndonesia -- Kesulitan belajar pada anak, bila tidak dideteksi secara dini dan tidak dilakukan terapi yang benar, bisa menyebabkan kegagalan dalam proses pendidikan anak. Kepedulian orang tua yang tinggi dapat membantu dalam deteksi dini kesulitan belajar anak. Riwayat penyakit terdahulu, seperti anak pernah mengalami sakit keras hingga demam tinggi, atau anak terlahir prematur, merupakan faktor risiko terjadinya kesulitan belajar. Gangguan berat akan mudah teridentifikasi, sehingga dapat
Sumber

Membantu Anak Disgrafia

Edisi C3I: e-Konsel 168 - Menangani Anak Sulit Menulis

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak dengan gangguan ini. Pahami keadaan anak. Sebaiknya orang tua, guru, atau pendamping memahami kesulitan dan keterbatasan yang dimiliki anak disgrafia. Berusahalah untuk tidak membandingkan anak seperti itu dengan anak-anak lainnya. Sikap itu hanya akan membuat kedua belah pihak, baik orang tua/guru maupun anak merasa frustrasi dan stres. Jika memungkinkan, berikan tugas-tugas menulis yang singkat saja. Atau bisa juga orang tua meminta
Sumber

Komentar


Syndicate content